KAJIAN HUKUM PIDANA ISLAM TERHADAP KEPUTUSAN PENUTUP
3
heroin ditambah 3 kilogram kokain saat mencoba meninggalkan wilayah Indonesia pada tahun 2000.
5
Grasi merupakan hak prerogatif Presiden dalam Pasal 14 ayat 2 UUD 1945: Presiden memberikan grasi dan rehabilitasi dengan
mempertimbangkan pertimbangan Mahkamah Agung. Sedangkan grasi menurut Pasal 1 Undang-undang Nomor 5 Tahun 2010 tentang Grasi yaitu
pengampunan berupa perubahan, peringanan, pengurangan atau penghapusan pelaksanaan pidana kepada terpidana yang diberikan oleh Presiden.
Pemberian grasi ini dapat merubah, merubah, meringankan, mengurangi atau menghapuskan kewajiban menjalani pidana yang dijatuhkan
pengadilan, tetapi tidak berarti menghilangkan kesalahan dan juga bukan merupakan rehabilitasi terhadap terpidana.
Hukum pidana Islam juga mengenal grasi kepada terpidana. dikenal dengan
istilah Syafa’at atau al-afwu pengampunan. Pemberian
pengampunan ini bisa dilihat pada peristiwa “Fath al-Makkah dimana
Rasulullah membatalkan putusan hukuman mati terhadap orang kafir yang masuk catatan hitam yang harus dibunuh, akan tetapi mereka mau bertaubat
salah satunya Abdullah bin Sa‟ad bin Abi Sarah, maka Rasulullah memberikan maaf meskipun ada sebagian yang tetap dihukum bunuh karena
5
Dewi Safitri, Menhuk HAM: Bedakan Grasi Presiden Dengan MA, dalam
http:www.bbc.co.ukindonesiaberita_indonesiadrugamnesty.shtml . akses tanggal 5 juli
2015
4
terus membangkang terhadap Islam.
6
Dan pada masa pemerintahan Muawiyah bin Sufyan yang memberikan pengampunan kepada narapidana dengan
membebaskan seorang yang bersalah dalam kasus pencurian dan dihukumi potong tangan.
7
Pengampunan dalam Islam memang ada akan tetapi tidak semua tindak pidana bisa mendapatkan pengampunan karena tergantung pada
pertimbangan kemashlahatan umat dan hanya hukuman-hukuman ringan yang tidak membahayakan kepentingan umum yang boleh diampuni oleh kepala
Negara Presiden. Pemberian grasipengampunan kepada Deni dianggap melukai rasa
keadilan masyarakat karena ia adalah terpidana narkoba. Narkoba merupakan tindak pidana extra ordinary crime yang bahayanya dapat merusak diri sendiri
dan merusak generasi bangsa, sehingga pemberian grasi kepada terpidana narkoba dipandang sebagai sebuah langkah mundur dalam upaya
pemberantasan tindak pidana narkoba dan melemahkan perjuangan pemberantasan narkotika di Indonesia.
Menurut pengamat Hukum Tata Negara Universitas Indonesia UI, Budi Darmono, Pemberian grasi menjadikan sebuah pesan keliru yang
6
Munawar Chalil, Kelengkapan Tarikh Nabi Muhammad SAW, Jakarta : Bulan Bintang, 1977, Jus 2. h.81
7
Imam al-Mawardi, al-Ahkam as-Sultaniyah, Beirut: Dar al-Fikr, t.t, h. 228