24
memperbaiki diri, dirinya kembali ikut terlibat dalam peredaran narkotika di dalam penjara.
21
Schapelle Leigh Corby, bermula 8 Oktober 2004. Saat iut, personel Imigrasi di Bandar Udara Ngurah Rai, Denpasar, Bali menemukan mariyuana
atau ganja seberat 4,1 kilogram dalam tas selancarnya. Corby ditangkap dan diproses hukum
.
Corby dinyatakan bersalah atas tuduhan yang diajukan terhadapnya dan divonis hukuman penjara selama 20 tahun pada vonis 27 Mei
2005. Ia juga didenda sebesar Rp 100 juta. Dengan diberikan grasi lima tahun
kepada Corby lewat Keppres No. 22G Tahun 2012 tanggal 15 Mei 2012, hukuman Corby berkurang dari 20 tahun penjara menjadi 15 tahun penjara.
Corby menjadi terpidana di Lembaga Pemasyarakatan Kerobokan, Bali sejak tanggal 9 Oktober 2004.
22
Pemberian grasi terhadap Corby dengan alasan kemanusiaan karena kondisi yang bersangkutan sering sakit-sakitan di dalam
lapas.
23
21
http:www.merdeka.comperistiwadiberi-grasi-sby-namun-kendalikan-narkoba-ola-dijerat- hukuman-mati.html
. diakses pada 5Juni 2015
22
http:www.tribunnews.comnasional20140208kontroversi-schapelle-leigh-corby?page=3 . diakses pada tanggal 12 Juni 2015
23
http:www.indonesiamedia.com20130417jika-serius-gembong-narkoba-korupsi-di- indonesia-jangan-diberi-grasi
. Diakses pada tanggal 28 Desember 2014
25
BAB III TINJAUAN UMUM TENTANG TINDAK PIDANA NARKOBA
A. Pengertian dan Dasar Hukum Narkoba
Istilah narkoba dalam konteks hukum Islam, tidak disebutkan secara langsung dalam Al-
Qur‟an maupun dalam Sunnah. Dalam Al-Qur‟an hanya menyebutkan khamr. Khamr biasanya diartikan sebagai minuman keras minuman memabukkan atau arak.
1
Al-Khamru berasal dari kata .
ارمخ رمخي رمخ yang berarti menutupi. Secara
terminologi, khamr berarti tertutup, tersembunyi, rahasia, mabuk dan berubah dari aslinya. Sehingga jika orang yang meminum khamr akan tertutup akal dan kesadarannya.
Muhammad Ali Ash-Shabuni mendefinisikan khamr sebagai benda atau zat yang memabukkan, terbuat dari anggur dan selain anggur.
2
Dalam sebuah hadits lain yang diriwayatkan oleh Imam Bukhori dinyatakan bahwa Umar pernah berpidato di atas
mimbar Rasulullah Saw dan berkata: ها ضر رمع عمس : ق رمع ن ا نع
لص لأ ر م لع ه ع ه لع ها
: قي لسو زّ هّأ لا يأ ,دع مأ
ر عشلاو ط خلاو سعلاو رمتلاو علا :نم سمخ نم و ,رمخلا يرح اور . قعلا رم خ م رمخعلاو
ر خ لا
3
1
Pramono U. Tanthowi, Narkoba Problem dan Pemecahannya Dalam Perspektif Islam, h. 17
2
Muslim, Shahih Muslim, Kairo: Dar Al-Hadis, 1994, Juz. Ke-1, h. 189
3
A. Hassan, Tarjamah, Bulughul Maram, Ibnu Hajar al-Asqalani, Bandung: CV. Penerbit Diponegoro, 2006, h. 574
26
Artinya: “Sesungguhnya telah turun ayat pengharaman khamr, sedang ia adalah dari lima macam dari: anggur, kurma, madu, gandum dan sya’ir. Dan khamr itu
adalah yang menutup akal”. HR. Bukhori
Hadits di atas menyatakan bahwa khamr adalah segala yang menutupi akalmenegaskan bahwa, khamr tidak terbatas pada apa yang terbuaat dari lima bahan
baku di atas. Penyebutan kelima bahan tersebut, karena kelimanya pada saat itu paling sering dijadikan bahan baku khamr.
4
Dalam yang diriwayatkan Imam Muslim dari Abdullah bin Umar dinyatakan bahwa:
5
رح رمخ كو رمخ ر سم ك Artinya: “Setiap yang memabukkan adalah khamr, dan setiap khamr adalah haram”.
HR. Muslim. Proses pengharaman khamr di dalam Al-
Qur’an tidak dilakukan secara langsung, tetapi dilakukan secara bertahap. Beberapa ayat Al-
Qur’an berkaitan dengan pelarangan khamr sebagai berikut :
Pertama, QS. Al-Baqarah ayat 219:
4
Pramono U. Tanthowi, Narkoba Problem dan Pemecahannya Dalam Perspektif Islam, Jakarta: PBB UIN, 2003, h.19
5
Muslim, Sahih Muslim, Kairo: Dar Al-Hadis, 1994, h. 189
27
Artinya : “Mereka bertanya kepadamu tentang khamr dan judi. Katakanlah: pada
keduanya itu terdapat dosa besar dan beberapa manfaat bagi manusia. Akan tetapi dosanya lebih besar daripada manfaatnya.”
Kedua, QS. An-Nisa ayat 43:
Artinya : “Hai orang-orang yang beriman janganlah kamu shalat, sedangkan kamu
dalam keadaan mabuk, sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan.” Ketiga, pada ayat berikut ini khamr baru diharamkan secara tegas. QS. Al-Maidah
ayat 90:
Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya meminum khamr, bejudi,
berkorban untuk berhala, mengundi nasib dengan anak panah, adalah perbuatan keji termasuk perbuatan setan. Maka jauhilah perbuatan-
perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan.” Sementara itu, beberapa hadits yang berkaitan dengan pengharaman khamr, hadits
yang diriwayatkan Imam Bukhori:
28
ارح ف ر سا ارش ك Artinya: “Semua jenis minuman memabukkan adalah haram”. HR. Bukhori
Dari tegasnya larangan khamr dalam ayat dan hadits tersebut akibat mabuk yang ditimbulkannya, maka Ulama sepakat mengatakan bahwa mengkonsumsi khamr tersebut
dijelaskan sendiri oleh Allah dalam ayat tersebut di atas yaitu: tindakan yang buruk dan keji serta termasuk salah satu perbuatan-perbuatan yang dilakukan syaitan. Dan
menyatakan secara jelas bahwa segala yang memabukkan, tanpa dipersoalkan jenis dan bahannya asal dapat memabukkan, disebut sebagai khamr.
6
Termasuk dalam kategori ini narkotika, psikotropika, minuman beralkohol dan yang sejenisnya disebut narkoba.
7
Secara etimologis, narkoba diterjemahkan kedalam bahasa Arab dengan kata yang اردخملا berasal dari kata ريدخ ردخي ردخ khaddara, yukhaddiru, takhdir yang berarti
hilang rasa, bingung, membius tidak sadar
8
, menutup, gelap dan mabuk.
9
Sedangkan narkoba secara terminologis adalah :
ت ىلع بت تي ام لك ىه ا أب ضع لا ا ف ع ا لا
به ت اكت ىتح لقعلا ىلع يثأت مسجلل كل اه ا ل ا كلا يب لا يف لا يفاا شيشحلا ا عا ا شا يعض لا ي ا قلا ا م حت ىتلا ام اا اع كت
اكلا يباك
10
6
Abdul Fatah Idris dan Abu Ahmadi, Fikih Islam Lengkap, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2004, Cet. Ke- 3, h. 317.
7
Amir Syarifuddin, Garis-Garis Besar Fiqh, Jakarta: Kencana, 2003, Cet. Ke-2, h. 292
8
Ahmad Warson Munawwir, Al-Munawir Kamus Arab-Indonesia, Yogyakarta: Pustaka Progresif, 1984, h. 351
9
Luwis Ma’luf, al-Munjid fi Al-Lughoh wa Al-A’lam, Beirut: Dar al-Masyriq, 1975, h. 170 kutipan dari Mardani, Penyalahgunaan Narkoba Dalam Perspektif Hukum Islam dan Hukum Pidana Nasional, Jakarta:
PT. RajaGrafindo Persada, 2008, h. 76
10
Dr. Mardani, Penyalahgunaan Narkoba Dalam Perspektif Hukum Islam dan Hukum Pidana Nasional, Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2008, h. 76-77