Bahaya Narkoba bagi Kesehatan

41 perkembangan kualitas kejahatan narkotika yang sudah menjadi ancaman serius bagi kehidupan umat manusia. 31 Undang-Undang No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dan Undang-Undang No. 5 Tahun 1997 tentang Psikotropika adalah salah satu upaya bangsa Indonesia untuk menekan kriminalitas yang diakibatkan oleh obat-obatan. Berdasarkan kedua peraturan itu tindak pidana diancam dengan pidana yang tinggi dan berat dengan dimungkinkannya terdakwa divonis maksimal yakni pidana mati selain pidana penjara dan denda. Mengingat tindak pidana narkoba dan psikotopika termasuk dalam jenis tindak pidana khusus. Dari tujuan yang diinginkan dan diatur di dalam undang-undang yang berkenaan dengan narkotika dan psikotropika peredaran gelap narkoba adalah salah satu yang harus diberantas, sehingga hukuman maksimal yang diberikan undang-undang kepada pengedar narkoba. Adapun hukuman maksimal yang diberikan dalam undang-undang narkotika yang berlaku saat ini kepada pengedar narkotika adalah hukuman mati. Berdasarkan Undang-undang Undang-undang No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika Bab XV ketentuan pidana, maka perbuatan-perbuatan yang dilarang yang berhubungan dengan narkotika dapat menjerat pengguna maupun pengedar barang- barang terlarang, mereka dapat dikenai pasal-pasal tentang narkotika adalah : a. Penyalahguna Pasal 127 : 1. Setiap Penyalahguna : 31 Dikdik M. Arief Mansur, Urgensi Perlindungan Korban Kejahatan Antara Norma dan Realita, Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2008, h. 101 42 a. Narkotika Golongan I bagi diri sendiri dipidana dengan pidana penjara paling lama 15 tahun. b. Narkotika Golongan II bagi diri sendiri dipidana dengan pidana penjara paling lama 12 tahun. c. Narkotika Golongan III bagi diri sendiri dipidna dengan pidana penjara paling lama 10 tahun. 2. Dalam memutus perkara sebagaimana dimaksud pada ayat 1 hakim wajib memperhatikan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam pasal 116 3. Dalam hal penyalahguna sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dapat dibuktikan atau terbukti sebagai korban penyalahguna narkotika, penyalahguna tersebut wajib menjalani rehabilitasi medis dan rehabilitasi sosial. Yang dimaksud dengan lembaga rehabilitasi sosial adalah lembaga rehabilitasi sosial yang diselenggarakan baik oleh pemerintah maupun oleh masyarakat. 32 Rehabilitasi sosial merupakan suatu proses kegiatan pemulihan secara terpadu, baik fisik, mental maupun sosial, agar bekas pecandu narkotika dapat kembali melaksanakan fungsi sosial dalam kehidupan masyarakat. 33 Ketentuan mengenai rehabilitasi bagi penyalahgunaan narkotika dalam Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 diatur dari pasal 54 sampai dengan 59. b. Pengedar 32 Dikdik M. Arief Mansur, Urgensi Perlindungan Korban Kejahatan Antara Norma dan Realita, Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2008, h. 102-103 33 Pasal 1 No. 17 UU No. 35 Tahun 2009 tentnag Narkotika 43 Pasal 112 : Setiap orang tanpa hak atau melawan hukum memiliki, menyimpan, menguasai atau menyediakan Narkotika Golongan I bukan tanaman beratnya melebihi 5 gram, dipidana penjara seumur hidup atau pidana penjara minimal 5 tahun dan maksimal 20 tahun + denda Rp. 800 juta – Rp. 8 Miliar. Pasal 117 : Setiap orang tanpa hak atau melawan hukum memiliki, menyimpan, menguasai atau menyediakan Narkotika Golongan II bukan tanaman beratnya melebihi 5 gram, dipidana penjara seumur hidup atau pidana penjara minimal 5 tahun dan maksimal 15 tahun + denda Rp. 600 juta – Rp. 5 Miliar. Pasal 122 : Setiap orang tanpa hak atau melawan hukum memiliki, menyimpan, menguasai atau menyediakan Narkotika Golongan III bukan tanaman beratnya melebihi 5 gram, dipidana penjara seumur hidup atau pidana penjara minimal 3 tahun dan maksimal 10 tahun + denda Rp. 400 juta – Rp. 3 Miliar. c. Produsen Pasal 113 : Setiap orang tanpa hak atau melawan hukum memproduksi, mengimpor, mengekspor atau menyalurkan Narkotika Golongan I, dalam bentuk tanaman beratnya melebihi 1 kilogram atau melebihi 5 batang pohon atau dalam bentuk bukan tanaman beratnya melebihi 5 gram, pelaku dipidana dengan pidana mati, penjara seumur hidup atau pidana penjara minimal 5 tahun dan maksimal 20 tahun + denda Rp. 1 – 10 Miliar.