25
3. Sekilas tentang Sistem Pemilihan Umum
Karena pemilihan umum adalah salah satu  cara untuk  menentukan wakil- wakil-wakil  rakyat  yang  akan  duduk  dalam  Badan  Perwakilan  Rakyat,  maka
dengan sendirinya terdapat berbagai sistem pemilihan umum. Sistem  pemilihan  umum  berbeda  satu  sama  lain,  tergantung  dari  sudut
mana  pandangan  ditunjukan  terhadap  rakyat,  apakah  ia  dipandang  sebagai individu  yang  bebas  untuk  menentukan  pilihannya,  dan  sekaligus  mencalonkan
dirinya  sebagai  calon  wakil  rakyat,  ataukah  rakyat  hanya  dipandang  sebagai anggota  kelompok  yang  sama  sekali  tidak  berhak  menentukan  siapa  wakilnya
yang akan duduk dalam  Badan Perwakilan Rakyat,  atau juga tidak berhak untuk mencalonkan diri sebagai wakil rakyat.
Berdasarkan  hal  tersebut  di  atas  maka  sistem  pemilihan  umum  dapat dibedakan dua macam:
a. Sistem pemilihan mechanis;dan
b. Sistem pemilihan organis.
ad.a. Sistem pemilihan mechanis. Pandangan  mechanis  menempatkan  rakyat  sebagai  suatu  massa  individu-
individu  yang  sama.  Aliran  Liberalisme,  Sosialisme  dan  Komunisme  semuanya berdasarkan pandangan mechanis ini. Bedanya bahwa Liberalisme mengutamakan
individu sebagai kesatuan otonom dan memandang masyarakat sebagai kompleks hubungan-hubungan  antar  individu  yang  bersifat  kontraktuil,  sedangkan
Sosialisme  dan  khususnya  Komunisme  mengutamakan  totalitet  kolektif masyarakat dan mengecilkan peranan individu dalam totalitet kolektif itu. Tetapi
26
semua aliran di atas mengutamakan individu sebagai pengenali hak pilih aktif dan memandang  rakyat  korps  pemilih  sebagai  suatu  massa  individu-individu  yang
masing-masing  mengeluarkan  satu  suara  suara  dirinya  sendiri  dalam  pemilihan umum.
ad.b. Sistem pemilihan organis Pandangan  organis  menempatkan  rakyat  sebagai  sejumlah  individu-
individu  yang  hidup  bersama  dalam  berbagai  macam  persekutuan  hidup berdasarkan  :  geneologis  rumah  tangga,  keluarga,  fungsi  tertentu  ekonomi,
industri, lapisan-lapisan sosial buruh, tani, cendekiawan dan lembaga-lembaga sosial  Universitas.  Masyarakat  dipandangnya  sebagai  suatu  organisme  yang
terdiri  atas  organ-organ  yang  mempunyai  kedudukan  dan  fungsi  tertentu  dalam totalite  organisme  itu,  seperti  persekutuan  hidup  itulah  yang  diutamakannya
sebagai  pengendali hak  pilih,  atau dengan perkataan lain sebagai  pengendali hak untuk mengutus wakil-wakil kepada perwakilan masyrakat.
Menurut  sistem  pemilihan  mechanis,  partai-partai  yang  mengorganisir pemilih-pemilih  dan  memimpin  pemilih  berdasarkan  sistem  Bi  Party  atau  Multy
Party  Liberalisme  Sosialisme  atau  Uni  Party  Komunis.  Sedangkan  menurut sistem  pemilihan  organis,  partai-partai  politik  tidak  perlu  dikembangkan,  karena
pemilihan  diselenggarakan  dan  dipimpin  oleh  tiap-tiap  persekutuan  hidup  dalam lingkungannya sendiri.
33
33
. Ibid, h. 332-334
27
4. Gambaran  Umum Pemilu di Indonesia