6
amanat itu merupakan perintah bagi setiap orang agar memberikan amanat kepada ahlinya.”
Amanat yang dijelaskan dalam ayat di atas merupakan dasar penetapan fatwa MUI tentang pemilihan umum, dan amanat ini harus diberikan kepada yang
pantas menerimanya, karena demi kemaslahatan semua rakyat di Indonesia. Selanjutnya penulis ingin mengkaji segi maslahah yang ada dalam fatwa ini
dengan menggunakan teori maslahah al-Syâtibî yang menjelaskan tentang maqâsid syarîah beserta pengertian maslahah. Untuk itu penulis termotivasi
mengkaji permasalahan dalam skripsi yang berjudul
“REKOMENDASI MUI TENTANG PEMILIHAN UMUM MENURUT TEORI MASLAHAH AL-
SY ȂTHIBȊ”
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
Agar pembahasan tidak berbeli-belit dan tidak berujung, maka penulis membatasi masalah yang akan dibahas dalam skripsi ini seputar metode penetapan
fatwa MUI mengenai pemilihan umum. Adapun hukum Islam yang dimaksud di
sini dilihat dari teori maslahah al-Syâtibî.
Setelah membatasi pembahasan, maka Penulis membuat rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana konsep maslahah dalam Rekomendasi MUI Tentang
Pemilu ? 2.
Bagaimana Relevansi Rekomendasi MUI Tentang Pemilu dengan teori maslahah al-Syâthibî ?
7
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan penulis dalam penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui konsep maslahah dalam Rekomendasi MUI mengenai
Pemilu 2.
Untuk mengetahui Relevansi Rekomendasi MUI Tentang Pemilu dengan teori maslahah al-Syâthibî
Manfaat yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah: 1.
Bagi Program Studi PMHFakultas Syariah dan Hukum Memberikan
sumbangan Karya
Ilmiah dan
menambah literatur
perpustakaan atas tinjauan teori maslahah al-Syâtibî mengenai Rekomendasi MUI tentang pemilu.
2. Bagi penulis
Untuk menambah khazanah keilmuan bagi penulis serta pembentukan pola berpikir kritis untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana
syariah.
D. Review Studi Terdahulu
Tinjauan pustaka berfungsi untuk mengetahui apakah hal yang akan di teliti tersebut sudah pernah diteliti sebelumnya atau sama sekali belum pernah
diteliti. Oleh karena itu, untuk menjaga keaslian penelitian ini, penulis telah melakukan review kepustakaan terlebih dahulu. Ada beberapa penelitian terdahulu
yang mengangkat pembahasan yang hampir sama dengan yang diteliti oleh penulis jika dilihat secara umum, namun jika ditelusuri lebih mendalam tentu ada
8
perbedaan dari sudut pembahasan maupun objek kajian di dalam penelitian ini. Adapun penelitian tersebut di antaranya:
1. Fenomena golput di Indonesia pasca orde baru studi kasus pada pemilu
2004 oleh Acu Nurhidayat dalam skripsi ini hanya menjelaskan masalah golput, sejarah pemilu di Indonesia dan hanya menganalisis pada pemilu
2004. Namun sebagai pembeda, penulis membahas pemilu mulai dari pengertian, sistem pemilu dan gambaran umum pemilu di Indonesia serta
lebih cenderung membahas Rekomendasi MUI tentang Pemilu, mulai dari awal terbentuknya, dasar penetapannya teks tersebut. Dengan melihat
relevansi antara teori maslahah al-Syâtibî dengan rekomendasi Fatwa ini. Karena menurut hasil wawancara penulis dengan ketua komisi fatwa MUI
pusat, ada relevansi antara keduanya. Dari segi maslahah duniawi dan maslahah ukhrawi.
2. Pelaksanaan Pemilihan Umum dalam Sejarah Nasional Indonesia oleh
Friska Friyati pada tahun 2005, dalam skripsi ini dijelaskan mengenai sistem pelaksanaan Pemilu dari tahun 1955 sampai dengan masa orde baru,
namun tidak dijelaskan secara jelas mengenai pengertian pemilu, maka yang menjadi perbedaan dengan skripsi yang ingin penulis angkat ialah
penulis sedikit menjelaskan mengenai makna dari pemilu itu sendiri dan lebih condong ke penelitian Rekomendasi MUI tentang Pemilu dari segi
maslahahnya. Maka dengan melihat perbandingan objek kajian di atas dengan penelitian
yang akan diteliti oleh penulis, dapat diambil kesimpulan bahwasanya penulis
9
lebih memfokuskan penelitian terhadap kemaslahatan yang ada dalam rekomedasi MUI tentang Pemilu ini serta melihat relevansi antara teori maslahah al-Syâtibî.
E. Metode Penelitian