59
5. Hadis Nabi SAW:
Artinya: “Dari Abu Said Al-Khuldry RA, Rasulullah SAW bersabda : “jika
kalian bertiga dalam berpergian, maka angkatlah pemimpin di antara
kalian” HR. Ibn Hibban
91
6. Kaidah Fikih :
92
“Penetapan hukum tergantung ada-tidaknya „illat”
7. Kaidah Fikih :
93
“Apabila suatu kewajiban tidak dapat dilaksanakan secara sempurna tanpa adanya sesuatu yang lain, maka pelaksanaan sesuatu yang lain tersebut
hukumnya juga wajib”.
8. Kaidah Fikih :
94
“Sesuatu yang tidak didapatkan semua sesuai dengan idealisasi dan kehendak kita, seyognya tidak ditingglkan semuanya”
91
. Ibn Hibban, Sahih Ibn Hibban juz 5, Beirut: Muassah al-Risalah, 1993 h.. 504.
92
. Abdul Hamid Hakim, Mabâdî Awwaliyyah Usul al-Fiqh wa al- Qawâ’id al-Fiqhiyyah,
Jakarta, Maktabah Al- Sa‟adiyyah Putra, t.th h. 46.
93
. Ibid, h. 40.
94
. Ibid. h. 43
60
9. Pendapat al-Mawardi dalam “Al-Ahkam as-Sulthaniyah”, h. 3”
95
“Kepemimpinan al-imamah merupakan tempat pengganti kenabian dalam menjaga agama dan mengatur dunia, dan memilih orang yang menduduki
kepemimpinan tersebut hukumnya adalah wajib menurut ijma”
10. Pendapat Al-Mawardi dalam “Al-Ahkam as-Sulthaniyah”, h. 4”
96
“Jika menetapkan imamah adalah wajib, maka tingkatan kewajibannya adalah fardhu kifayah seperti jihad dan menuntut ilmu , di mana jika ada
orang yang ahli pantas dan layak menegakkan imamah, maka gugurlah kewajiban terhadap yang lainnya. Jika tidak ada seorangpun yang
menegakkannya, maka dipilih di antara manusia dan golongan ; yakni golongan legislatif hingga mereka memilih untuk umat seorang pimpinan,
dan golongan calon pemimpin hingga di antara mereka dipilih untuk
menjadi pemimpin”
11. Pandangan Imam al-Mawardi dalam al-Ahkâm al-Sulthâniyah yang
menyatakan bahwa penegakan kepemimpinan aqd al-imâmah hukumnya wajib berdasarkan konsensus. Hal ini mengingat imâmah ditetapkan sebagai
pengganti kenabian dalam menjaga urusan agama dan mengatur urusan dunia.
95
. Abu al-Hasan Ali bin Muhammad bin Habib al-Basri al-Baghdad ȋ, Al-Ahkâm al-
Sulthâniyah wa al-Wilâyat al-D
ȋ
niyah, Cairo Egypt., Al-Maktabah al-Tauf ȋqiyah, t.th h. 15.
96
. Ibid, h. 17
61
12. Pasal 28 D 3 UUD RI Tahun 1945 menyatakan bahwa “setiap warga