Keabsahan Data METODOLOGI PENELITIAN

1. Menghormati harkat dan martabat manusia respect for human dignity. Penelitian dilaksanakan dengan menjungjung tinggi harkat dan martabat manusia. Partisipan mendapatkan informasi yang lengkap tentang pelaksanaan penelitian dan diberikan informed consent karena partisipan memiliki hak asasi dan kebebasan untuk menentukan pilihan ikut atau menolak penelitian. 2. Menghormati privasi dan kerahasiaan subjek respect for privacy and confidentiality. Peneliti merahasiakan berbagai informasi yang menyangkut privasi partisipan yang tidak ingin identitas dan segala informasi tentang dirinya diketahui oleh orang lain. Prinsip ini diterapkan dengan cara meniadakan identitas seperti nama dan alamat partisipan kemudian diganti dengan kode tertentu. 3. Menghormati keadilan dan inklusivitas respect for justice inclusiveness. Penelitian dilakukan secara jujur, tepat, cermat, hati-hati dan dilakukan secara professional serta memberikan keuntungan dan beban secara merata sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan partisipan. 4. Memperhitungkan manfaat dan kerugian yang ditimbulkan balancing harm and benefits. Penelitian mempertimbangkan manfaat yang sebesar- besarnya bagi partisipan dan populasi di mana hasil penelitian akan diterapkan beneficience dan meminimalisir risiko atau dampak yang merugikan bagi partisipan nonmaleficience. 35

BAB IV HASIL PENELITIAN

Bab ini menguraikan hasil penelitian yang telah dilakukan peneliti menggunakan wawancara mendalam kepada orang tua yang memiliki anak dengan leukemia. Adapun penyajian hasil penelitian ini dibagi menjadi dua bagian. Bagian pertama menguraikan mengenai karakteristik partisipan dan bagian kedua menguraikan hasil penelitian berupa hasil analisis tematik.

A. Karakteristik Partisipan

Sebanyak empat partisipan berpartisipasi dalam penelitian ini. Mereka adalah orang tua yang memiliki anak dengan leukemia usia 6-12 tahun yang sedang menjalani perawatan di RSU Kabupaten Tangerang. Karakteristik partisipan sebagai berikut: Partisipan pertama P1, 45 tahun, Kristen, pendidikan terakhir SMA, pekerjaan ibu rumah tangga, jumlah anak tiga orang, anak kedua berusia 12 tahun menderita leukemia, riwayat kesehatan anak sebelumnya pilek, panas. Partisipan kedua P2, 30 tahun, Islam, pendidikan terakhir SD, pekerjaan ibu rumah tangga, jumlah anak dua orang, anak pertama berusia 9 tahun menderita leukemia, riwayat kesehatan anak sebelumnya kejang. Partisipan ketiga P3, 24 tahun, Islam, pendidikan terakhir SMP, pekerjaan ibu rumah tangga, jumlah anak satu orang berusia 6 tahun yang menderita leukemia, riwayat kesehatan anak sebelumnya panas, pilek, tifus. Partisipan keempat P4, 44 tahun, Islam, pendidikan terakhir SD, pekerjaan ibu rumah tangga, jumlah anak empat orang, anak keempat berusia 10 tahun menderita leukemia, riwayat kesehatan anak sebelumnya panas, pilek, disentri.

B. Hasil Analisis Tematik

Hasil analisis tematik ini menjelaskan lima tema yang ditemukan pada penelitian ini. Berbagai tema yang ditemukan terkait dukungan orang tua yang memiliki anak dengan leukemia usia 6-12 tahun sebagai berikut: 1 Upaya orang tua dalam mengatasi masalah leukemia pada anak usia sekolah; 2 Dukungan pembiayaan orang tua dalam mengatasi masalah leukemia pada anak usia sekolah; 3 Informasi yang diberikan orang tua dalam perawatan anak usia sekolah dengan leukemia; 4 Dukungan emosional orang tua selama merawat anak usia sekolah dengan leukemia; dan 5 Dukungan sosial untuk anak usia sekolah dengan leukemia. Tema 1. Upaya orang tua dalam mengatasi masalah leukemia pada anak usia sekolah Upaya orang tua mencakup semua usaha yang telah dilakukan orang tua selama perawatan anaknya. Baik ketika gejala leukemia muncul maupun selama menjalani terapi. Pada studi ini ditemukan beberapa upaya yang dilakukan orang tua dalam mengatasi leukemia pada anak usia sekolah meliputi 1 penanganan awal, 2 dibawa ke pengobatan tradisional, dan 3 dibawa ke pelayanan kesehatan. 1. Penanganan awal Semua partisipan menyatakan bahwa mereka melakukan penanganan awal ketika gejala leukemia muncul pada anak, seperti memberikan obat warung, mengolesi minyak kayu putih, memberikan daun jarak, memberikan obat cacing, berikut ungkapannya: “...kasih obat warung, diolesin minyak kayu putih ke perutnya biar kempes, sama dikasih daun jarak, gitu karena saya pikir kembung gitu..” P1. “pas panas dikasih obat panas, pas perutnya gede ya diurut gitu kirain masuk angin, tapi nggak ada perubahan” P3. “...perutnya buncit, kirain mah cacingan, udah aja kasih obat cacing, tapi nggak kempes-kempes...” P4. 2. Dibawa ke pengobatan tradisional Orang tua mengupayakan berbagai hal untuk mempercepat kesembuhan anaknya salah satunya yaitu mengkombinasi antara pengobatan medis dengan pengobatan tradisional. Dua dari empat partisipan mengungkapkan menggunakan herbal, seperti ramuan herbal yang sudah diracik dalam bentuk kemasan botol, sebagai pendamping pengobatan medis, berikut salah satu ungkapan yaitu partisipan pertama P1: “...pengobatan dia pake tradisional juga...tapi yang leukemia itu, kita pake cuma sebentar doang, cuma 1 botol...tapi untuk obat limpa itu saya udah liat hasilnya...temen saya juga kasih ini menunjukkan obat herbal ke peneliti...”P1. Satu dari empat partisipan mengungkapkan membawa anaknya ke tabib, dukun, ziarah ke kuburan neneknya, berikut ungkapannya: “...udah ke tabib, ke dukun sampe ziarah ke kuburan neneknya, pokoknya kemana-mana lah udah dilakuin...” P2.