5. Perkembangan emosional
Pada usia ini anak mulai belajar mengendalikan reaksi emosinya dengan berbagai cara atau tindakan yang dapat diterima lingkungannya
misalnya anak usia sekolah tidak lagi menjerit-jerit dan berguling jika keinginannya tidak dipenuhi. Memang masih sering terjadi bahwa di
rumah anak-anak usia ini kurang besar motivasinya untuk mengendalikan emosinya bila dibandingkan dengan kontrol emosi yang dilakukannya di
luar rumah diantara teman atau di sekolah Gunarsa, 2008.
6. Perkembangan psikoseksual
Menurut Freud perkembangan ini disebut sebagai fase latensi. Pada periode ini anak lebih memperhatikan belajar dengan segala perhatian
sehingga yang menonjol adalah intelektualnya dan fisiknya untuk menghadapi pubertas Tim Pengembangan Ilmu Pendidikan, 2007. Anak
usia antara 6-12 tahun, mempunyai tantangan baru. Kekuatan kognitif untuk memikirkan banyak faktor secara simultan memberikan
kemampuan pada anak usia sekolah untuk mengevaluasi diri sendiri dan merasakan evaluasi teman-temannya. Sebagai akibatnya, penghargaan
diri menjadi masalah sentral Behrman, Kliegman, Arvin, 2000.
E. Asuhan berpusat pada keluarga Family-Centered Care
1. Pengertian Family-Centered Care Perawatan berpusat pada keluarga didasarkan pada pemahaman
bahwa keluarga merupakan sumber utama kekuatan dan dukungan pada anak. Persepsi dan informasi yang didapatkan oleh keluarga dan anak
merupakan hal yang penting dalam pengambilan keputusan klinis American Academy of Pediatrics, 2003.
2. Prinsip Utama Family-Centered Care American Academy of Pediatrics, 2003.
a. Menghormati setiap anak dan keluarganya. b. Menghormati perbedaan ras, etnis, budaya, dan sosial ekonomi serta
pengaruhnya terhadap pengalaman dan persepsi keluarga selama perawatan.
c. Menghargai dan menambah kekuatan anak dan keluarga dalam situasi yang sulit dan menantang.
d. Mendukung dan memfasilitasi pilihan bagi anak dan keluarga tentang pendekatan perawatan.
e. Memastikan fleksibilitas dalam kebijakan organisasi, prosedur, dan praktik penyedia jasa sehingga dapat disesuaikan dengan kebutuhan,
kepercayaan, dan nilai-nilai budaya dari masing-masing anak dan keluarga.
f. Berbagi informasi dengan jujur dan objektif kepada keluarga secara berkelanjutan.
g. Menyediakan danatau memastikan dukungan formal dan informal misalnya, family-to-family support untuk anak dan orang tua
danatau wali selama kehamilan, persalinan, bayi, anak, remaja, dan dewasa muda.
h. Berkolaborasi dengan keluarga di semua tingkat pelayanan kesehatan, baik dalam perawatan individu anak dan pendidikan
profesional, pembuatan kebijakan, dan program pembangunan. i.
Memberdayakan setiap anak dan keluarga untuk menemukan kekuatan mereka sendiri, membangun kepercayaan diri, dan
membuat pilihan dan keputusan tentang kesehatan mereka. 3. Outcome Family-Centered Care
Hasil dari family-centered care diharapkan dapat meningkatkan hasil pasien dan keluarga, meningkatkan kepuasan pasien dan keluarga,
membangun kekuatan anak dan keluarga, meningkatkan kepuasan profesional, mengurangi biaya perawatan, dan menggunakan lebih efektif
sumber daya kesehatan American Academy of Pediatrics, 2003. 4. Keunggulan Family-Centered Care American Academy of Pediatrics,
2003. a. Sebuah aliansi yang lebih kuat dengan keluarga dalam
mempromosikan kesehatan dan perkembangan setiap anak. b. Peningkatan dalam membuat keputusan klinis atas dasar informasi
yang lebih baik dan proses kolaboratif. c. Tindak lanjut rencana perawatan dikembangkan secara kolaboratif
dengan keluarga. d. Pemahaman yang besar dari kekuatan keluarga dan kemampuan
pengasuhan. e. Lebih efektif dan efisien waktu dan sumber daya profesional
perawatan misalnya, perawatan di rumah, penurunan rawat inap