Asuhan berpusat pada keluarga Family-Centered Care

F. Kerangka Teori

Gambar 2.1 Kerangka teori Modifikasi Model Adaptasi Stuart Sundeen 1991, Nursalam, Susilaningrum, Utami 2005, Wong 2009, Fotiadou, Barlow, Langton 2008. Faktor predisposisi: Leukemia pada anak Faktor presipitasi: Diagnosis, lama dan efek samping pengobatan, hospitalisasi. Penilaian terhadap stressor Sumber koping: - Internal - Eksternal: Dukungan orang tua Mekanisme Koping Destruktif Konstruktif Rentang Respon Psikofisiologi Respon Maladaptif Respon Adaptif 24

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Definisi Istilah

1. Dukungan Orang tua adalah dukungan yang diberikan orang tua terhadap anak yang menderita leukemia baik instrument support, information support, ataupun emotional support.

B. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami subjek penelitian misalnya, perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain secara holistik dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah Moleong, 2011. Penelitian kualitatif dipilih karena peneliti ingin mengeksplorasi, menganalisis, dan mendeksripsikan fenomena secara khusus. Dalam penelitian kualitatif, peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi, analisis data bersifat induktif, dan penelitian kualitatif lebih menekankan makna daripada generalisasi Sugiyono, 2007. Desain penelitian ini yaitu fenomenologi deskriptif. Studi fenomenologi mencoba menjelaskan atau mengungkapkan makna konsep atau fenomena pengalaman yang didasari oleh kesadaran yang terjadi pada beberapa individu Rahmat, 2009. Fenomenologi adalah suatu ilmu yang memiliki tujuan untuk menjelaskan fenomena, penampilan dari sesuatu yang khusus, misalnya pengalaman hidup. Fenomenologi bertujuan untuk mengetahui dunia dari sudut pandang orang yang mengalaminya secara langsung atau berkaitan dengan sifat-sifat alami pengalaman manusia, dan makna yang dianutnya. Fenomenologi cenderung menggunakan metode observasi, wawancara mendalam, dan analisis dokumen dengan metode hermeneutik Kuswarno,

2009. Fenomenologi deskriptif mencakup eksplorasi secara langsung,

analisis, dan deskripsi dari fenomena tertentu, sebebas mungkin timbul dari prasangka tidak teruji, dengan tujuan presentasi intuisi yang maksimal. Fenomenologi deskriptif menstimulasi persepsi pengalaman hidup mereka dengan menekankan pada kesempurnaan, luasnya dan kedalaman pengalaman yang didapat Spiegelberg, 1975 dalam Streubert, 2003. Tahapan pada studi fenomenologi deskriptif meliputi intuiting, analyzing, dan describing Streubert Carpenter, 2003. Intuiting merupakan langkah awal peneliti untuk memulai berinteraksi dan memahami fenomena yang diteliti Streubert Carpenter, 2003. Peneliti menggali fenomena yang ingin diketahui dari partisipan mengenai dukungan orang tua yang memiliki anak dengan leukemia usia 6-12 tahun. Pada tahap ini peneliti menghindari kritik, evaluasi atau opini tentang hal-hal yang disampaikan oleh partisipan dan menekankan pada fenomena yang diteliti, sehingga mendapat gambaran yang sebenarnya dari partisipan. Pada langkah ini, peneliti berperan sebagai instrumen dalam proses pengumpulan data. Langkah kedua adalah analyzing, pada tahap ini peneliti mengidentifikasi arti dari fenomena yang telah digali dan mengeksplorasi hubungan serta keterkaitan antara data dengan fenomena yang ada Streubert Carpenter, 2003. Data yang penting dianalisis secara seksama dengan mengutip pernyataan yang signifikan, mengkategorikan dan menggali instisari dari data, sehingga peneliti memperoleh pemahaman terhadap fenomena yang diteliti. Langkah ketiga adalah describing. Peneliti mengkomunikasikan dan memberikan gambaran tertulis dari elemen kritikal yang didasarkan pada pengklasifikasian dan pengelompokan fenomena. Pada tahap ini, peneliti mendapat pemahaman yang mendalam tentang dukungan orang tua yang memiliki anak dengan leukemia.

C. Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Sakit Umum Kabupaten Tangerang pada bulan Juli-Agustus 2015.

D. Partisipan Penelitian

Pemilihan partisipan dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling dengan prinsip kesesuaian appropriateness dan kecukupan adequancy. Teknik purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel yang ditetapkan secara sengaja oleh peneliti Salam Aripin, 2006. Kriteria partisipan dalam penelitian yaitu : a. Orang tua yang memiliki anak dengan leukemia usia 6-12 tahun di Rumah Sakit Umum Kabupaten Tangerang. b. Dapat berkomunikasi dengan baik sehingga dapat menjawab semua pertanyaan peneliti. c. Orang tua yang dapat berbahasa Indonesia. d. Orang tua yang bersedia menjadi informan penelitian.

E. Pengumpulan Data

Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan dua teknik, yaitu: 1. Wawancara mendalam in-depth interview Kegiatan pengumpulan data yang utama pada penelitian fenomenologi adalah wawancara mendalam. Wawancara mendalam in- depth interview adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan partisipan, dengan atau tanpa menggunakan pedoman wawancara Rahmat, 2009. Wawancara dilakukan secara informal, interaktif dan melalui pertanyaan dan jawaban yang terbuka Kuswarno, 2009. Lamanya wawancara dilakukan selama satu jam per pertemuan. Pertemuan akan diadakan beberapa kali hingga tercapai kejenuhan atau saturasi pada data yang dibutuhkan yang artinya tidak terdapat informasi baru yang ditemukan Afiyanti Rachmawati, 2014. Pada penelitian ini, pertemuan diadakan 2 kali per partisipan. Adapun prosedur yang harus dipenuhi dalam wawancara fenomenologi Kuswarno, 2009: a. Memberitahu identitas peneliti dan tujuan penelitian secara jelas. b. Membuat catatan-catatan kecil yang lengkap dan cepat. c. Mengingat pertanyaan sehingga tidak banyak kehilangan kontak mata dengan informan dan tidak banyak bicara menimpali informan selama wawancara berlangsung.