Etika Penelitian METODOLOGI PENELITIAN

1. Penanganan awal Semua partisipan menyatakan bahwa mereka melakukan penanganan awal ketika gejala leukemia muncul pada anak, seperti memberikan obat warung, mengolesi minyak kayu putih, memberikan daun jarak, memberikan obat cacing, berikut ungkapannya: “...kasih obat warung, diolesin minyak kayu putih ke perutnya biar kempes, sama dikasih daun jarak, gitu karena saya pikir kembung gitu..” P1. “pas panas dikasih obat panas, pas perutnya gede ya diurut gitu kirain masuk angin, tapi nggak ada perubahan” P3. “...perutnya buncit, kirain mah cacingan, udah aja kasih obat cacing, tapi nggak kempes-kempes...” P4. 2. Dibawa ke pengobatan tradisional Orang tua mengupayakan berbagai hal untuk mempercepat kesembuhan anaknya salah satunya yaitu mengkombinasi antara pengobatan medis dengan pengobatan tradisional. Dua dari empat partisipan mengungkapkan menggunakan herbal, seperti ramuan herbal yang sudah diracik dalam bentuk kemasan botol, sebagai pendamping pengobatan medis, berikut salah satu ungkapan yaitu partisipan pertama P1: “...pengobatan dia pake tradisional juga...tapi yang leukemia itu, kita pake cuma sebentar doang, cuma 1 botol...tapi untuk obat limpa itu saya udah liat hasilnya...temen saya juga kasih ini menunjukkan obat herbal ke peneliti...”P1. Satu dari empat partisipan mengungkapkan membawa anaknya ke tabib, dukun, ziarah ke kuburan neneknya, berikut ungkapannya: “...udah ke tabib, ke dukun sampe ziarah ke kuburan neneknya, pokoknya kemana-mana lah udah dilakuin...” P2. Satu dari empat partisipan, yaitu partisipan ketiga P3 mengungkapkan pergi ke kyai untuk meminta syariat, berikut ungkapannya: “...waktu awal pernah sih, dibawa ke kyai gitu, istilahnya minta syariat, pake air...” P3. 3. Dibawa ke pelayanan kesehatan Setelah berbagai upaya yang dilakukan orang tua tidak ada perubahan pada kondisi anak, semua partisipan mengungkapkan membawa anak ke pelayanan kesehatan, mulai dari datang ke klinik, puskesmas, hingga rumah sakit, berikut ungkapannya: “saya langsung bawa ke klinik, dibilangnya takutnya liver...saya bawa lagi ke puskesmas dibilangnya kram perut, tapi dari puskesmas di kasih rujukan ke RS tangerang buat periksa darah...” P1. “...saya bawa ke klinik, cek darah, katanya demam berdarah,...bawa ke RS Serang, 4 hari nggak ada perubahan, dirujuk ke sini” P2. “...tapi ngga ada perubahan. Yaudah di bawa ke klinik gitu. Terus sama dokter yang di sana langsung di rujuk ke sini.” P3. “di bawa ke bidan udah, di bawa ke dokter anak, terus dibawa ke RS Pandeglang, dari sana langsung dirujuk ke sini” P4. Tema 2. Dukungan pembiayaan orang tua dalam mengatasi masalah leukemia pada anak usia sekolah Dukungan biaya pada studi ini berkaitan dengan biaya-biaya yang telah dipersiapkan orang tua untuk menunjang pengobatan anaknya. Pada studi ini ditemukan dukungan biaya orang tua meliputi 1 biaya perawatan anak di rumah sakit dan 2 biaya harian selama anak di rawat. 1. Biaya perawatan anak di rumah sakit Semua partisipan mengungkapkan bahwa untuk biaya perawatan anak di rumah sakit, mereka menggunakan jaminan kesehatan yang dimiliki oleh masing-masing orang tua, seperti BPJS dan jamkesda, berikut salah satu ungkapannya: “...kalo biaya ya, kalo buat perawatan gini sih dari jaminan, ya itu BPJS. Ya Alhamdulillah. Kalo gak ada jaminan gak tau darimana lagi...” P3. 2. Biaya harian selama anak dirawat Semua partisipan mengungkapkan bahwa untuk biaya harian selama anak dirawat, mereka mendapatkan bantuan dari kerabat yang menjenguk anak mereka ke rumah sakit. Berikut salah satu ungkapan partisipan, yaitu partisipan pertama P1: “...secara materi saya dibantu, ngasih uang , ya lumayan lah buat biaya keseharian kita di rumah sakit...katanya buat anak saya jajan...” P1. Dua dari empat partisipan mengungkapkan bahwa biaya harian selama anak dirawat diperoleh dari suami, namun besarnya biaya yang ditanggung, membuat orang tua meminjam kepada orang lain untuk biaya harian anak di rumah sakit. Berikut salah satu ungkapan partisipan: “kalo biaya sehari-hari saya nunggu di sini, ya itu dari suami abis kerja..tapi abis aja..yaa uang dari mana aja, pinjeman-pinjeman...kalo lagi nggak ada, paling yaa minjem lagi” P2. Satu dari empat partisipan mengungkapkan bahwa biaya dan fasilitas yang dibutuhkan anak, orang tua memasrahkan hal tersebut kepada Tuhan. Berikut kutipan ungkapannya: “...masalah biaya begitu, ya saya cuma berharap sama Tuhan karena kalo masalah biaya rumah sakit udah dari jaminan..” P1.