Peran Orang tua Strategi Koping yang digunakan Orang Tua

b. Terapi profilaksis SSP. Tujuan terapi ini adalah untuk mencegah agar sel-sel leukemia tidak menginvasi SSP. Penanganan SSP terdiri atas terapi profilaksis melalui kemoterapi intratekal dengan metotreksat, sitarabin, dan hidrokortison. Namun hal ini memberikan efek samping iradiasi kranial sehingga terapi ini hanya dilakukan pada pasien-pasien yang berisiko tinggi dan memiliki penyakit SSP Wong, 2009. c. Terapi intensifikasi konsolidasi. Setelah remisi total tercapai, dilaksanakan suatu periode terapi yang menghilangkan sel-sel leukemia yang masih tersisa, diikuti dengan terapi intensifikasi lambat delayed intensification, yang mencegah timbulnya klon leukemik yang resisten Wong, 2009. d. Terapi rumatan. Terapi rumatan dimulai sesudah terapi induksi dan konsolidasi selesai dan berhasil dengan jumlah sel leukemia. Terapi ini berfungsi untuk mempertahankan fase remisi Wong, 2009. Selain kemoterapi, transplantasi sumsum tulang juga dapat digunakan sebagai terapi leukemia. Transplantasi sumsum tulang sudah di lakukan untuk penanganan anak-anak yang menderita ALL dan AML dengan hasil yang baik. Transplantasi ini tidak direkomendasikan untuk anak-anak yang menderita ALL selama remisi yang pertama karena kemoterapi masih mungkin memberikan hasil yang baik. Namun, transplantasi sumsum tulang alogenik dapat dilakukan pada anak yang menderita AML selama remisi pertama karena prognosisnya yang lebih buruk Ebb dan Weinstein, 1997 dalam Wong, 2009.

D. Anak Usia Sekolah 6-12 tahun

Pada usia sekolah 6-12 tahun terjadi perkembangan intelektual, daya ingat yang kuat, serta belajar dan menyelesaikan tugas, kurang memperhatikan jenis kelamin, minat terhadap dunia dalam dan luar, senang cerita petualangan dan mencari teman, serta anak mulai menerima pendidikan dan menerima tugas yang harus diselesaikannya. Berikut beberapa perubahan yang terjadi pada anak usia sekolah :

1. Pertumbuhan dan perkembangan fisik

Anak usia sekolah memiliki pertambahan dalam tinggi dan berat badan. Tinggi badan rata-rata anak usia sekolah bertambah tinggi 5 cm pert tahun sedangkan rata-rata berat badan anak usia sekolah bertambah 2-3 kg per tahun Muscari, 2005. Lingkar kepala tumbuh ganya 2-3 cm selama periode ini, menandakan pertumbuhan otak yang melambat, karena proses mielinisasi sudah sempurna pada usia 7 tahun Behrman, Kliegman, Arvin, 2000. Organ-organ seksual secara fisik belum matang, namun minat pada jenis kelamin yang berbeda dan tingkah laku seksual tetap aktif pada anak-anak dan meningkat secara progresif sampai pubertas Behrman, Kliegman, Arvin, 2000.

2. Perkembangan motorik

Perkembangan motorik yang terjadi pada anak usia sekolah meliputi perkembangan motorik kasar dan motorik halus. Perkembangan motorik kasar, seperti bersepeda, kemampuan berlari dan melompat, dan berenang sedangkan motorik halus seperti menulis tanpa merangkai