4.3 Subdialek Kediri
Peneliti menemukan subdialek-subdialek lain dalam subdialek Kediri. Subdialek-subdialek ini terjadi pada tingkat administratif kecamatan, seperti pada
tabel 4.23 berikut. Tabel 4.23: Tabel Rincian Subdialek Kediri
Tabel 4.23 tidak menjelaskan Kecamatan Kras dan Mojo karena hasil dialektometri berupa perbedaan wicara. Hasil nilai mean dialektometri Kecamatan
Kras sebesar 26,4, sedangkan Kecamatan Mojo sebesar 27,5. Klasifikasi jarak kebahasaan d sebesar 20 hingga 30 berupa perbedaan wicara. Nilai jarak
Kecamatan TP
d Mean
Penamaan Subdialek Tarokan
1:2 1:6
1:7 36
33,8 Subdialek Tarokan
32,2 33,4
Kunjang 2:3
2:7 1:2
36,8 35,4
Subdialek Kunjang 33,4
36 Kandangan
3:4 3:7
3:8 2:3
33,8 35,7
Subdialek Kandangan 36,4
36 36,8
Ringinrejo 4:5
4:6 4:7
4:8 3:4
32,2 32,2
Subdialek Ringinrejo 25,8
36 33,4
33,8 Pagu
7:8 1:7
2:7 3:7
4:7 6:7
34,3 34
Subdialek Pagu 33,4
33,4 36,4
36 31,3
Gurah 3:8
4:8 7:8
36 34,5
Subdialek Gurah 33,4
34,3
kebahasaan d tersebut berada pada nilai ambang atas atau lebih dari nilai 25. Kategori nilai ambang bawah berarti mendekati kategori tanpa perbedaan jika
nilai jarak kebahasaan d berada di bawah 25. Sedangkan nilai ambang atas terjadi jika nilai jarak kebahasaan d lebih dari 25, artinya mendekati kategori
perbedaan subdialek. Temuan ini memperkaya hasil penelitian bahwa dari penentuan status
isolek bahasa Jawa di Kabupaten Kediri terdapat subdialek lain yang berada dalam satu naungan. Dengan demikian, hasil temuan terbaru adalah penentuan
isolek bahasa Jawa di Kabupaten Kediri berupa Subdialek Kediri dengan nilai mean jarak kebahasaan d sebesar 32,7. Subdialek Kediri memiliki enam
subdialek lainya, yakni a Subdialek Tarokan dengan nilai mean d sebesar 33,8, b Subdialek Kunjang dengan nilai mean d sebesar 35,4, c Subdialek
Kandangan dengan nilai mean d sebesar 35,7, d Subdialek Ringinrejo dengan nilai mean d sebesar 32,2, e Subdialek Pagu dengan nilai mean d sebesar 34,
dan f Subdialek Gurah dengan nilai mean d sebesar 34,5.
4.4 Persebaran Bentuk Linguistik