Penambahan Fonem Plosif-Velar [k]
4.4.2.4 Penambahan Fonem Plosif-Velar [k]
Peneliti menemukan lima kasus penambahan plosif-velar [k] pada posisi awal silabel, seperti pada tabel 4.35 berikut.
Tabel 4.35: Penambahan Fonem Plosif-Velar [k] Berian 1
TP Berian 2
TP Glos
luw ɛŋ
3, 8 kluw
ɛŋ 1,4
kaki seribu l
ɛdɛɁ 2, 8
kl ɛdɛɁ
1 penari
uplu Ɂ
3 kuplu
Ɂ 2
kopiah ɔndɔlan
2, 5 k
ɔndɔlan 3
pelacur akas
ən 1,4, 5
kakas ən
1, 2, 3, 7,8 nasi kurang air
Tabel 4.35 menunjukkan adanya proses fonologis penambahan fonem pada awal silabel yang disebut protesis. Penambahan konsonan plosif-velar [k]
pada posisi awal silabel terjadi ketika diikuti vokal [u, ɔ,a], seperti data berikut.
Peneliti juga menemukan penambahan konsonan plosif-velar [k] pada posisi awal silabel yang terjadi ketika diikuti apikal alveolar [l], seperti berikut.
[luw ɛŋ]
[kluw ɛŋ]
‘kaki seribu’ [l
ɛdɛɁ] [kl
ɛdɛɁ] ‘penari’
Peneliti mengaterogikan bentuk leksikon [luw ɛŋ] ‘kaki seribu’; [lɛdɛɁ]
‘penari’; dan [ɔndɔlan] ‘pelacur’ sebagai bentuk asli karena tergolong leksikon bahasa Jawa Kuna. Sedangkan bentuk yang telah mengenal penambahan [k]
merupakan leksikon bahasa Jawa Baru Zoetmulder, 1995: 75; Mardiwarsito, 1984: 28. Dengan demikian, peneliti akan menggunakan istilah
‘bentuk asli’ [uplu
Ɂ] [kuplu
Ɂ] ‘kopiah’
[ ɔndɔlan]
[k ɔndɔlan]
‘pelacur’ [akas
ən] [kakas
ən] ‘nasi kurang air’
untuk merujuk pada leksikon tanpa penambahan [k]. Selain itu, peneliti menentukan tata urutan data pada tabel 4.37 sesuai dengan bentuk asli leksikon.
Penambahan plosif-velar [k] pada posisi awal silabel tersebut dapat dijelaskan secara dialektologis menggunakan teori mata rantai pemahaman.
Daerah yang mempertahankan bentuk asli adalah TP5 dan TP8, sedangkan daerah yang terjadi penambahan konsonan plosif-velar [k] pada posisi awal silabel adalah
TP1. TP5 berbatasan dengan Tulungagung dan TP8 merupakan wilayah tengah Kabupaten Kediri, sedangkan TP1 berbatasan dengan Nganjuk. TP yang masih
setia mempertahankan bentuk asli memiliki distribusi penyebaran lebih luas jika dibandingan TP yang mengenal penambahan plosif-velar [k]. Dengan demikian,
peneliti menentukan bahwa fonem yang tetap mempertahankan bentuk asli dianggap sebagai ciri khas bahasa Jawa di Kabupaten Kediri.
4.4.2.5 Penambahan Fonem Trill-Alveolar [r]