4.4.1.7 Leksikon Delapan Variasi
Penelitian ini menemukan dua glos dengan delapan macam variasi.
Perbedaan terjadi pada glos ‘Menyebalkan’ dan ‘Orang jahat’. Daftar leksikon
dengan delapan variasi dapat dilihat pada tabel 4.30 berikut. Peta 4.30: Leksikon Delapan Variasi
No. Peta
Glos Berian
TP 1
112 orang yang
menyebalkan m
əgəlnɛ 1
ŋrəgətno 2
mb əncɛ’nɛ
3 nj
əŋkəlno 4
ŋgatɛli 6
ŋgaplɛ’i 7
ŋacəlno 8
ŋnyəlnɛ 5
2 116
orang jahat nyrandu
1 ny
əŋit 2
bajiŋan 4
ŋgatɛli 6
k əmlinti
7 jail
8 ŋgrəgətnɛ
5 k
ərəŋ 3
Tabel 4.30 menjelaskan variasi leksikon dengan delapan perbedaan hanya terdapat pada
glos ‘Menyebalkan’ dan ‘Orang jahat’. Sama halnya dengan variasi tujuh leksikon di atas, kedua glos ini terletak pada medan makna AKTIVITAS
dan PEKERJAAN. Tabel 4.32 membuktikan tidak terjadi penyerapan kata dengan daerah yang berdekatan. Setiap daerah TP memiliki kosakata khas yang berbeda
antara datu dengan lainnya. Penutur pada tiap TP menjaga kosakata tersebut sehingga dapat dikatakan terdapat ciri loyalitas atau kesetiaan penutur terhadap
suatu bahasa. Dengan demikian, memunculkan kosakata yang berbeda antara satu TP dengan TP lainnya.
Tingkat perbedaan medan makna tersebut juga dapat dilihat dari hasil mean jarak kosakata d yakni sebesar 37 dengan status isolek perbedaan
subdialek. Meskipun, nilai mean d ini termasuk nilai yang berada ambang bawah karena kurang dari 40, sedangkan nilai d ambang atas terjadi jika nilai d lebih
dari 40. Namun, hasil penentuan isolek dari medan makna AKTIVITAS dan PEKERJAAN ini sebagian besar berupa perbedaan subdialek dengan nilai d
berada di ambang atas. Hanya tiga pasangan TP yang memiliki hasil isolek berupa perbedaan wicara, yakni TP5 dengan TP6, TP6 dengan TP7, dan TP4
dengan TP6. Dengan demikian, hasil perhitungan nilai mean d menguatkan teori ciri loyalitas terhadap suatu bahasa dengan memunculkan kosakata yang berbeda
antara satu TP dengan TP lainnya.
4.4.2 Penyebaran Variasi Fonem