1.3 Ruang Lingkup Penelitian
Peneliti membatasi analisis penelitian ini pada dialektologi yang bersifat sinkronis. Pengertian dari dialektologi sinkronis adalah membandingkan variasi
bahasa antartitik pengamatan TP pada masa yang sama Mahsun, 1995:12-15; Nadra dan Reniwati, 2009: 20. Dengan demikian, penelitian ini memiliki tujuan
penelitian yang sejalan dengan tujuan dialektologi sinkronis, yaitu a memerikan varian tataran kebahasaan, namun dalam penelitian ini dibatasi hanya segi varian
leksikon dan fonem, b pemetaan varian-varian tersebut, c penentuan isolek sebagai perbedaan bahasa, dialek, subdialek, wicara, atau tanpa perbedaan
Nothofer dalam Nadra dan Reniwati, 2009:22.
1.4 Metode dan Langkah Kerja Penelitian
Metode dan langkah kerja penelitian ini terdiri atas a prapenelitian, b penyediaan data, c analisis data, dan d penyajian hasil analisis.
1.4.1 Prapenelitian
Prapenelitian mencangkup alat dan materi penelitian. Alat penelitian berupa 236 kosakata sebagai penjaring data. Materi penelitian berupa pemilihan
informan dan penetapan TP. Informan dipilih sebanyak tiga orang di tiap TP dengan ketentuan berikut: a usia 40-65 tahun, b pendidikan maksimal SMP,
dan c penduduk lokal Nadra, 2009: 37-43. Peneliti menetapkan delapan TP, sebagai berikut.
1. TP 1 terletak di Desa Jati Kapur, Kec. Tarokan berbatasan dengan Nganjuk.
2. TP 2 terletak di Desa Pakis, Kec. Kunjang berbatasan dengan Jombang.
3. TP 3 di Desa Jumblang, Kec. Kandangan berbatasan dengan Kab. Malang.
4. TP 4 di Desa Ringinrejo, Kec. Ringinrejo berbatasan dengan Kab. Blitar.
5. TP 5 terletak di Desa Bendosari, Kec. Kras berbatasan dengan Tulungagung.
6. TP 6 terletak di Desa Sukoanyar, Kec. Mojo di wilayah tengah kabupaten.
7. TP 7 terletak di Desa Mamenang, Kec. Pagu di wilayah tengah kabupaten.
8. TP 8 terletak di Desa Kerkep, Kec. Gurah berbatasan dengan Kota Kediri.
1.4.2 Metode dan Teknik Penyediaan Data
Peneliti menggunakan metode simak dan cakap. Metode simak dilakukan dengan cara peneliti tidak terlibat hanya menyimak selama proses pemerolehan
data. Metode cakap berupa percakapan antara peneliti dengan informan. Peneliti menggunakan teknik dasar pancing berupa daftar pertanyaan dan teknik lanjutan,
seperti teknik lanjut cakap semuka, teknik lanjut catat, dan teknik lanjut rekam Mahsun, 2007: 95; Sudaryanto, 2015: 207.
Pertama, teknik lanjut cakap semuka dalam pelaksanaanya melibatkan tatap muka antara peneliti dengan informan. Dengan teknik ini, peneliti dapat
memperhatikan cara pelafalan jawaban informan dengan baik. Kedua, teknik lanjut catat dengan cara mencatat jawaban informan langsung dalam bentuk
transkip fonetis. Ketiga, teknik lanjut rekam dengan cara memutar ulang hasil rekaman untuk dicocokan dengan catatan transkrip fonetis. Teknik ini
menggunakan alat berupa digital voice recorder yang direkam tanpa sepengetahuan informan Sudaryanto, 2015:203-211.
1.4.3 Metode dan Teknik Analisis data