Metode Simak Metode Cakap

Penelitian dialektologi menggunakan metode simak dan metode cakap beserta teknik-tekniknya, seperti berikut Mahsun, 1995: 93-98.

3.2.1 Metode Simak

Pengertian metode simak adalah pengamatan langsung atau menyimak penggunaan bahasa. Artinya, peneliti tidak terlibat selama proses pemerolehan data. Jika diperlukan, keterlibatan peneliti hanya bertujuan untuk memancing keluarnya data. Metode ini dipakai ketika informan diminta bercerita tentang cerita rakyat, sejarah, atau adat istiadat daerah penelitian Mahsun, 1995: 98; Nadra dan Reniwati, 2009: 64; Sudaryanto, 2015:203. Metode simak memiliki teknik dasar sadap, teknik lanjut I simak libat cakap, teknik lanjut II simak bebas libat cakap, teknik lanjut III rekam, teknik lanjut IV catat Sudayanto, 2015:207. Namun, peneliti tidak menggunakan seluruk teknik tersebut. Peneliti memilih teknik penelitian yang disesuaikan dengan kondisi Kabupaten Kediri. Peneliti hanya menggunakan teknik lanjut rekam dan teknik lanjut catat. Teknik lanjut rekam berguna untuk mendokumentasikan ujaran-ujaran dari informan. Teknik ini menggunakan alat berupa digital voice recorder yang direkam tanpa sepengetahuan informan. Teknik rekam sangat berguna bagi peneliti yang jarak tempat tinggalnya jauh dari lokasi penelitian. Selain itu, ujaran yang telah direkam dapat diputar ulang untuk membantu proses transkipsi data Nadra dan Reniwati, 2009: 66-67; Sudaryanto, 2015:205. Teknik lanjut catat digunakan untuk mencatat jawaban informan. Jawaban informan dicatat dengan menggunakan lambang fonetis untuk memudahkan transkip data. Teknik pengumpulan data ini diakhiri dengan pengelompokan atau klasifikasi data setiap TP Sudaryanto, 2015:206.

3.2.2 Metode Cakap

Pengertian metode cakap adalah percakapan antara peneliti dengan informan. Metode ini sesuai dengan penelitian dialektologi yang bersumber pada data lisan karena mampu mendeskripsikan variasi bahasa tiap TP. Metode cakap memiliki teknik dasar pancing. Teknik dasar pancing memiliki teknik lanjut cakap semuka, teknik lanjut cakap tansemuka, serta teknik lanjut rekam dan catat Sudaryanto, 2015: 211. Peneliti memilih teknik dasar pancing dan teknik lanjut cakap semuka karena disesuaikan dengan kondisi Kabupaten Kediri. Teknik dasar pancing digunakan untuk memancing terlebih dahulu data yang keluar dari alat ucap informan. Peneliti menggunakan alat penelitian berupa daftar pertanyaan. Informan ditanya sesuai dengan daftar pertanyaan yang telah disiapkan sebelumnya. Teknik ini bermanfaat jika informan kaku dalam menjawab atau mengalami kesulitan dalam mengeluarkan data Nadra dan Reniwati, 2009: 65; Sudaryanto, 2015: 209. Teknik lanjut cakap semuka dalam pelaksanaanya melibatkan tatap muka antara peneliti dengan informan. Dengan teknik ini, peneliti dapat memperhatikan cara pelafalan jawaban informan dengan baik. Selain itu, metode cakap juga memiliki teknik lanjut catat dan teknik lanjut rekam. Pelaksanaannya sama dengan metode simak, yakni dengan cara mencatat jawaban informan langsung dalam bentuk transkip fonetis yang disertai merekam data lisan tanpa sepengetahuan informan Nadra dan Reniwati, 2009: 66-67; Sudaryanto, 2015: 210.

3.3 Metode dan Teknik Analisis Data