Teori Perkembangan Karir John Holland

Proses sosialisasi dan enkulturasi erat kaitannya dengan pewarisan budaya yang dikemukakan Cavalli-Sforza Feldman dalam Berry, dkk, 1999, h. 32. Pewarisan budaya yang melibatkan sosialisasi dan enkulturasi adalah pewarisan budaya tegak dan mendatar. Pewarisan budaya tegak melibatkan pewarisan nilai, ketrampilan, keyakinan, motif budaya dari orangtua kepada anak-anaknya. Pewarisan mendatar melibatkan pengaruh teman sebaya semasa perkembangan individu. Pewarisan budaya yang lain adalah pewarisan budaya miring yang melibatkan peran orang dewasa lain dan lembaga-lembaga lain Berry, dkk, 1999, h. 33.

C. Teori Perkembangan Karir John Holland

Ada beberapa teori perkembangan yang telah dikemukakan oleh beberapa ahli, diantaranya, Teori perkembangan karir dari Eli Ginzberg, teori konsep diri tentang karir dari Donald Super, dan teori tipe kepribadian dari John Holland. Teori perkembangan karir yang akan diulas di sini adalah teori tipe kepribadian dari John Holland karena lebih sesuai dengan topik penelitian. Menurut Holland Santrock, 2001, h. 94, ada hubungan atau keterkaitan antara tipe kepribadian dengan pemilihan karir seseorang. Holland percaya bahwa ketika individu bisa menemukan pekerjaan yang cocok dengan kepribadiannya, kemungkinan mereka akan lebih menikmati pekerjaannya dan bertahan lebih lama daripada rekan kerja yang pekerjaannya tidak cocok dengan kepribadiannya. Ada enam tipe kepribadian dasar yang dibuat oleh Holland yang berkaitan dengan pemilihan karir, yaitu: realistik, investigatif, artistik, sosial, wiraswasta, dan 57 57 konvensional. Holland sendiri menyatakan bahwa jarang seorang individu yang murni masuk tipe tertentu, dan sebagian besar orang adalah kombinasi dari dua atau tiga tipe. Berikut ini adalah penjelasan untuk masing-masing tipe kepribadian Holland dalam Santrock, h. 95. 1. Realistik Individu dengan tipe kepribadian realistik memiliki minat pada pekerjaan yang di luar ruangan dan bekerja dalam kegiatan-kegiatan manual. Mereka kurang suka bersosialisasi, menyukai bekerja sendiri, atau dengan orang yang bertipe sama. Tipe pekerjaan yang biasanya dipilih oleh individu dengan tipe realistik adalah buruh, petani, sopir truk, ahli mesin, dan pekerja konstruksi. 2. Investigatif Individu dengan tipe investigatif lebih tertarik pada gagasan daripada orang, tidak menyukai hubungan sosial, dipandang sebagai penyendiri dan sangat cerdas. Sebagian besar dari profesi intelektual yang berorientasi ilmiah termasuk dalam kategori ini. 3. Artistik Individu tipe artistik memiliki orientasi kreatif, senang mengekspresikan ide-idenya dengan cara baru, menghargai kebebasan, kadang mengalami kesulitan dalam hubungan interpesonal, dan kurang menyukai konformitas. Tipe pekerjaan artistik tidak sebanyak individu yang termasuk di dalamnya,oleh karena itu tipe pekerjaan ini kadang hanya dijadikan pengisi 58 58 waktu luang oleh beberapa individu. 4. Sosial Individu dengan tipe kepribadian sosial lebih berorientasi bekerja untuk orang lain, suka menolong, lebih tertarik kepada orang daripada tujuan intelektual, dan memiliki hubungan interpersonal yang baik. Tipe pekerjaan yang cocok dengan individu tipe sosial adalah pengajar, pekerja sosial, konseling, dan semacamnya. 5. Wiraswasta Tipe wiraswasta mempunyai ciri individu yang lebih berorientasi pada orang, cenderung mendominasi orang lain, pandai mengatur kerja orang lain terutama untuk mencapai tujuannya, dan memiliki kemampuan persuasi yang cukup baik. Tipe pekerjaan yang cocok adalah tenaga penjualan, bidang manajemen, dan politik. 6. Konvensional Individu dengan tipe konvensional biasanya berfungsi baik dalam pekerjaan yang membutuhkan ketelitiandan terstruktur, berhubungan dengan angka-angka, lebih menyukai tugas administrasi, tidak suka mengerjakan ide orang lain, dan biasanya tidak membutuhkan posisi tinggi dalam pekerjaanya. Tipe pekerjaan yang sesuai adalah teller bank, sekretaris, dan pengetik dokumen. 59 59

D. Pegawai Negeri Sipil PNS