rumah subjek. Akhirnya subjek baru sampai di rumah pukul 21.00. Saat itu subjek menyatakan kesediaannya untuk diwawancara, tapi melihat kondisi
subjek yang wajahnya terlihat sangat lelah dan mengantuk, akhirnya peneliti menolak.
Wawancara akhirnya dilakukan setelah sholat subuh atas kesediaan waktu dari subjek dan peneliti. Subjek saat itu langsung datang ke rumah ibunya
setelah dari langgar. Subjek saat itu memakai baju koko dan sarung. Proses wawancara dan observasi kedua ini berlangsung hampir sama
dengan yang pertama. Hanya saja saat itu, peneliti bisa mewawancari subjek tanpa ada ibunya dan istrinya. Ekspresi wajah subjek dalam
menjawab pertanyaan rata-rata sama, tidak ada perubahan ekspresi yang mencolok. Subjek sempat beberapa kali tertawa untuk menghilangkan rasa
kantuknya. Saat itu, wajah subjek memang masih terlihat mengantuk. Proses wawancara yang kedua ini pun akhirnya dapat berjalan dengan
lancar.
c. Laporan observasi pada wawancara 3
Observasi ketiga dilakukan bersamaan dengan wawancara yang ketiga, yaitu pada hari Senin, 28 Mei 2007. Waktu penentuan wawancara ketiga
ini sebenarnya belum ditentukan karena subjek yang saat itu sangat sibuk sehingga tidak bisa menentukan waktunya. Subjek kemudian dihubungi
pada pukul 11.00 dan peneliti ingin bertemu untuk menyelesaikan beberapa urusan dengan subjek sebelum pergi ke luar negeri. Wawancara
yang dijadwalkan dilakukan di kantor subjek ternyata diganti dilakukan di
427 427
rumah peneliti. Hal ini disebabkan saat subjek dihubungi, subjek sedang berada di rumah peneliti sehingga subjek menawarkan diri untuk
melakukan wawancara di rumah peneliti saja. Peneliti pun menyetujui permintaan subjek tersebut.
Pada waktu wawancara belum dilakukan, beberapa kali handphone subjek berbunyi, namun subjek sengaja untuk tidak mengangkatnya. Menurut
subjek, saat itu subjek sedang lelah karena terlalu banyak pekerjaan di kantor sehingga ingin istirahat dahulu. Jika telepon diangkat maka
kemungkinan subjek akan bertambah jenuh sehingga subjek memutuskan untuk membiarkan ponselnya berbunyi.
Pada saat wawancara berlangsung, subjek menggunakan pakaian berupa hem dan celana panjang. Subjek memang sedang istirahat dari pekerjaan di
kampusnya sehingga penampilan subjek pun masih resmi. Berdasarkan pengamatan peneliti, wajah subjek saat itu terlihat agak
suntuk dan lelah. Hal ini mungkin disebabkan pekerjaannya yang terus menumpuk karena subjek akan meninggalkan kampus selama sebulan.
Selama wawancara, subjek tetap berusaha untuk menjawab pertanyaan- pertanyaan yang diberikan dan kadang tetap menjawab dengan bercanda.
Subjek beberapa kali terlihat tertawa dalam menjawab pertanyaan peneliti. Subjek tertawa bukan karena tidak serius mengucapkan sesuatu namun
memang karena subjek menganggap ceritanya lucu. Subjek sesekali menjawab pertanyaan sambil makan buah yang memang sudah
dipegangnya sejak awal wawancara. Saat proses wawancara sudah selesai,
428 428
subjek langsung pamit untuk kembali ke kampus karena menurutnya waktu istirahatnya sudah cukup dan urusan kantor masih cukup banyak.
Subjek tidak mungkin terus membiarkan karyawannya menunggu terlalu lama. Secara keseluruhan, proses wawancara kedua ini berlangsung lancar
meskipun tidak bisa berlangsung lama karena waktu subjek yang memang terbatas.
2. Subjek 2