Verifikasi Data SKRIPSI NUR LAILI NOVIANI

Unit-unit makna akan terus ditentukan dengan terus melakukan dan merevisi hasil koding. Berdasarkan keseluruhan transkrip, diharapkan bisa ditemukan beberapa unit makna. 6. Deskripsi tekstural Unit-unit makna yang telah ditemukan, nantinya akan dideskripsikan. Deskripsi pertama yang akan dilakukan adalah deskripsi tekstural, yaitu deskripsi yang didasarkan pada ucapan subjek yang asliorisinilharfiah verbatim. Ucapan-ucapan subjek ini bisa didapatkan dari horisonalisasi. 7. Deskripsi struktural Deskripsi struktural adalah deskripsi kedua yang harus dilakukan dalam melakukan analisis data penelitian kualitatif. Deskripsi struktural nantinya akan berisi interpretasi atau penafsiran peneliti terhadap ucapanperkataan subjek yang verbatim. Oleh karena itu, deskripsi struktural ini bisa juga ditulis sesudah ucapan verbatim subjek. 8. Maknaesensi Pada bagian ini, yang akan dilakukan adalah mencari inti atau makna atau esensi dari pengalaman subjek. Pemberian makna atau inti ini didapatkan dari keseluruhan unit-unit makna, deskripsi tekstural, dan deskripsi struktural. Dengan demikian, diri pengalaman subjek dapat dipahami sebenar-benarnya.

F. Verifikasi Data

Verifikasi mempunyai makna yang hampir sama dengan konsep validitas 95 95 dan reliabilitas dalam penelitian kuantitatif. Verifikasi merupakan upaya untuk menunjukkan bahwa penelitian ini sudah berjalan dengan benar. Verifikasi disebut juga trustworthiness kelayakan data atau keabsahan data. Lincoln dan Guba Moleong, 2002, h. 173 mengemukakan empat macam standar verifikasi, yaitu: kredibilitas, transferabilitas, dependabilitas, dan konfirmbilitas. Dalam tiap standar itu, ada beberapa teknik yang digunakan untuk menunjangnya. Berikut ini adalah teknik yang akan digunakan peneliti dalam verifikasi data. 1. Kredibilitas Kredibilitas disebut juga sebagai taraf kepercayaan. Kredibilitas ini digunakan untuk melihat apakah penelitian yang dilakukan sudah berjalan dengan benar atau belum. Ada beberapa hal akan dilakukan untuk menunjang kredibilitas, yaitu: a. Keterlibatan dan pengalaman berkesinambungan Pada bagian ini, ada beberapa kegiatan yang perlu dilakukan untuk memenuhi kredibilitas. Kegiatan tersebut antara lain: 1 Survai dan terlibat langsung di lapangan untuk membangun rapport dengan subjek penelitiannya. 2 Mempelajari lingkungan sosial dan budaya di lingkungan subjek. 3 Merasa yakin pada diri sendiri bahwa penelitian yang akan dilakukan benar-benar bisa dilanjutkan. b. Triangulasi Triangulasi berarti bahwa peneliti berusaha mencari sumber dari berbagai sudut pandang. Hal ini diperlukan untuk melakukan pengecekan mengenai 96 96 kebenaran penelitian yang dilakukan. Berbagai macam sudut pandang ini akan diperoleh dari: buku-buku, para tokohpakar yang berkompeten, peneliti-peneliti lain, dan keluarga subjek. c. Peer debriefing atau peer review Peer sering diartikan sebagai teman sejawat atau teman sebaya, maka peer debriefing atau peer review dapat diartikan sebagai pengecekan hasil penelitian oleh teman sebaya. Teman sebaya yang diharapkan adalah teman yang bisa memeriksa persepsi, insight, dan analisis yang dibuat oleh peneliti. Oleh karena itu, akan dibutuhkan teman yang mempunyai pandangan atau pemahaman umum akan penelitian ini. d. Cek anggota member check Cek anggota dilakukan dengan cara peneliti kembali datang menemui responden atau subjek penelitiannya untuk memeriksa kebenaran data dan interpretasi yang dilakukan oleh peneliti. Cara ini diperlukan agar tidak terjadi kekeliruan peneliti dalam mengartikan dunia pengalaman subjek. Kekeliruan penafsiran ini terjadi karena ketidaksesuaian peneliti dalam mengartikan dunia pengalaman subjek dengan kejadian atau apa yang benar-benar dialami oleh subjek. 2. Transferabilitas Transferabilitas disebut juga daya transfer atau kemampuan hasil penelitian untuk ditransfer pada situasi lain. Manfaat dari transferabilitas ini adalah peneliti dapat membantu pembaca untuk melihat kemungkinannya menerapkannya dalam situasi lain yang mirip. Oleh karena itu, tranferabilitas 97 97 sering disebut generalisabilitas, yaitu kemampuan hasil penelitian untuk digeneralisasikan pada subjek lain yang mirip. Ada beberapa cara yang akan dilakukan peneliti untuk menunjang transferabilitas, yaitu: a. Deskripsi yang tebal Penelitian kualitatif membutuhkan deskripsi yang mendetail, oleh karena itu laporannya biasanya lebih tebal. Deskripsi yang mendetail ini akan memberi lebih banyak kesempatan pada hasil penelitian kita untuk ditransfer pada situasi lain yang mirip. b. Sampling purposif dengan karakteristik subjek yang jelas Jika karakteristik subjek dibuat dengan jelas, maka hasil penelitian kita akan semakin mungkin ditransfer atau digeneralisasikan pada subjek lain yang mempunyai karakteristik yang hampir sama. 3. Dependabilitas Dependabilitas adalah daya konsistensi dari hasil penelitian kita. Standar ini penting karena digunakan untuk menyakinkan pembaca bahwa penelitian kita konsisten. Dependabilitas diartikan bahwa penelitian kita dapat diulang pada subjek yang samamirip dalam konteks yang samamirip dan dengan hasil yang samamirip pula. Ada satu hal yang penting untuk dilakukan untuk menunjang dependabilitas, yaitu audit eksternal. Audit eksternal dilakukan dengan cara menemui konsultan atau auditor, yang memahami metode penelitian kualitatif, untuk memeriksa proses dan hasil penelitian kita agar penelitian ini tidak dianggap subjektif. Audit eksternal yang akan dilakukan adalah dengan dosen pembimbing. 98 98 Konfirmabilitas Konfirmabilitas disebut juga daya kenetralan. Konsep konfirmabilitas diusulkan untuk mengganti konsep tradisional tentang objektivitas Poerwandari, 2002, h. 174. Secara sederhana, konfirmabilitas dapat diartikan sebagai kemampuan hasil penelitian untuk disetujui atau dinyatakan tidak bias. Ada beberapa penunjang konfirmabilitas agar penelitian ini dikatakan tidak bias, yaitu: a. Data mentah hasil wawancara yang meliputi hasil rekaman dan catatan- catatan di lapangan. Data mentah ini digunakan sebagai bukti yang akan ditunjukkan pada dosen pembimbing. b. Proses analisis yang benar dari horisonalisasi sampai maknaesensi. c. Pembahasan yang benar dalam Bab 5, untuk menghadapkan hasil analisis penelitian ini pada teori atau penelitian lain. Hasil analisis dari penelitian ini, bisa menguatkan atau bahkan melemahkan hasil penelitian lain. d. Pemeriksaan materi audiovisual yang berkaitan dengan proses wawancara dan observasi. e. Pemeriksaan asumsi pribadi, yaitu dosen pembimbing melihat apakah peneliti telah berhasil melakukan bracketing atau belum. Ada satu cara yang bisa digunakan untuk memeriksa asumsi pribadi itu, yaitu dengan analisis kasus negatif. Analisis kasus negatif dilakukan dengan mencari- cari kelemahan dari hasil pekerjaan peneliti sendiri. 99 99 BAB IV ANALISIS DATA

A. Deskripsi Kancah Penelitian