Unit-unit makna akan terus ditentukan dengan terus melakukan dan merevisi hasil koding. Berdasarkan keseluruhan transkrip, diharapkan bisa
ditemukan beberapa unit makna. 6. Deskripsi tekstural
Unit-unit makna yang telah ditemukan, nantinya akan dideskripsikan. Deskripsi pertama yang akan dilakukan adalah deskripsi tekstural, yaitu
deskripsi yang didasarkan pada ucapan subjek yang asliorisinilharfiah verbatim. Ucapan-ucapan subjek ini bisa didapatkan dari horisonalisasi.
7. Deskripsi struktural Deskripsi struktural adalah deskripsi kedua yang harus dilakukan dalam
melakukan analisis data penelitian kualitatif. Deskripsi struktural nantinya akan berisi interpretasi atau penafsiran peneliti terhadap ucapanperkataan
subjek yang verbatim. Oleh karena itu, deskripsi struktural ini bisa juga ditulis sesudah ucapan verbatim subjek.
8. Maknaesensi Pada bagian ini, yang akan dilakukan adalah mencari inti atau makna atau
esensi dari pengalaman subjek. Pemberian makna atau inti ini didapatkan dari keseluruhan unit-unit makna, deskripsi tekstural, dan deskripsi struktural.
Dengan demikian, diri pengalaman subjek dapat dipahami sebenar-benarnya.
F. Verifikasi Data
Verifikasi mempunyai makna yang hampir sama dengan konsep validitas
95 95
dan reliabilitas dalam penelitian kuantitatif. Verifikasi merupakan upaya untuk menunjukkan bahwa penelitian ini sudah berjalan dengan benar. Verifikasi
disebut juga trustworthiness kelayakan data atau keabsahan data. Lincoln dan Guba Moleong, 2002, h. 173 mengemukakan empat macam standar verifikasi,
yaitu: kredibilitas, transferabilitas, dependabilitas, dan konfirmbilitas. Dalam tiap standar itu, ada beberapa teknik yang digunakan untuk menunjangnya. Berikut ini
adalah teknik yang akan digunakan peneliti dalam verifikasi data. 1. Kredibilitas
Kredibilitas disebut juga sebagai taraf kepercayaan. Kredibilitas ini digunakan untuk melihat apakah penelitian yang dilakukan sudah berjalan
dengan benar atau belum. Ada beberapa hal akan dilakukan untuk menunjang kredibilitas, yaitu:
a. Keterlibatan dan pengalaman berkesinambungan Pada bagian ini, ada beberapa kegiatan yang perlu dilakukan untuk
memenuhi kredibilitas. Kegiatan tersebut antara lain: 1 Survai dan terlibat langsung di lapangan untuk membangun rapport
dengan subjek penelitiannya. 2 Mempelajari lingkungan sosial dan budaya di lingkungan subjek.
3 Merasa yakin pada diri sendiri bahwa penelitian yang akan dilakukan benar-benar bisa dilanjutkan.
b. Triangulasi Triangulasi berarti bahwa peneliti berusaha mencari sumber dari berbagai
sudut pandang. Hal ini diperlukan untuk melakukan pengecekan mengenai
96 96
kebenaran penelitian yang dilakukan. Berbagai macam sudut pandang ini akan diperoleh dari: buku-buku, para tokohpakar yang berkompeten,
peneliti-peneliti lain, dan keluarga subjek. c. Peer debriefing
atau peer review
Peer sering diartikan sebagai teman sejawat atau teman sebaya, maka peer debriefing atau peer review dapat diartikan sebagai pengecekan hasil
penelitian oleh teman sebaya. Teman sebaya yang diharapkan adalah teman yang bisa memeriksa persepsi, insight, dan analisis yang dibuat oleh
peneliti. Oleh karena itu, akan dibutuhkan teman yang mempunyai pandangan atau pemahaman umum akan penelitian ini.
d. Cek anggota member check
Cek anggota dilakukan dengan cara peneliti kembali datang menemui responden atau subjek penelitiannya untuk memeriksa kebenaran data dan
interpretasi yang dilakukan oleh peneliti. Cara ini diperlukan agar tidak terjadi kekeliruan peneliti dalam mengartikan dunia pengalaman subjek.
Kekeliruan penafsiran ini terjadi karena ketidaksesuaian peneliti dalam mengartikan dunia pengalaman subjek dengan kejadian atau apa yang
benar-benar dialami oleh subjek. 2. Transferabilitas
Transferabilitas disebut juga daya transfer atau kemampuan hasil penelitian untuk ditransfer pada situasi lain. Manfaat dari transferabilitas ini
adalah peneliti dapat membantu pembaca untuk melihat kemungkinannya menerapkannya dalam situasi lain yang mirip. Oleh karena itu, tranferabilitas
97 97
sering disebut generalisabilitas, yaitu kemampuan hasil penelitian untuk digeneralisasikan pada subjek lain yang mirip. Ada beberapa cara yang akan
dilakukan peneliti untuk menunjang transferabilitas, yaitu: a. Deskripsi yang tebal
Penelitian kualitatif membutuhkan deskripsi yang mendetail, oleh karena itu laporannya biasanya lebih tebal. Deskripsi yang mendetail ini akan
memberi lebih banyak kesempatan pada hasil penelitian kita untuk ditransfer pada situasi lain yang mirip.
b. Sampling purposif dengan karakteristik subjek yang jelas Jika karakteristik subjek dibuat dengan jelas, maka hasil penelitian kita
akan semakin mungkin ditransfer atau digeneralisasikan pada subjek lain yang mempunyai karakteristik yang hampir sama.
3. Dependabilitas Dependabilitas adalah daya konsistensi dari hasil penelitian kita. Standar
ini penting karena digunakan untuk menyakinkan pembaca bahwa penelitian kita konsisten. Dependabilitas diartikan bahwa penelitian kita dapat diulang
pada subjek yang samamirip dalam konteks yang samamirip dan dengan hasil yang samamirip pula. Ada satu hal yang penting untuk dilakukan untuk
menunjang dependabilitas, yaitu audit eksternal. Audit eksternal dilakukan dengan cara menemui konsultan atau auditor, yang memahami metode
penelitian kualitatif, untuk memeriksa proses dan hasil penelitian kita agar penelitian ini tidak dianggap subjektif. Audit eksternal yang akan dilakukan
adalah dengan dosen pembimbing.
98 98
Konfirmabilitas Konfirmabilitas disebut juga daya kenetralan. Konsep konfirmabilitas
diusulkan untuk mengganti konsep tradisional tentang objektivitas Poerwandari, 2002, h. 174. Secara sederhana, konfirmabilitas dapat diartikan
sebagai kemampuan hasil penelitian untuk disetujui atau dinyatakan tidak bias. Ada beberapa penunjang konfirmabilitas agar penelitian ini dikatakan
tidak bias, yaitu: a. Data mentah hasil wawancara yang meliputi hasil rekaman dan catatan-
catatan di lapangan. Data mentah ini digunakan sebagai bukti yang akan ditunjukkan pada dosen pembimbing.
b. Proses analisis yang benar dari horisonalisasi sampai maknaesensi. c. Pembahasan yang benar dalam Bab 5, untuk menghadapkan hasil analisis
penelitian ini pada teori atau penelitian lain. Hasil analisis dari penelitian ini, bisa menguatkan atau bahkan melemahkan hasil penelitian lain.
d. Pemeriksaan materi audiovisual yang berkaitan dengan proses wawancara dan observasi.
e. Pemeriksaan asumsi pribadi, yaitu dosen pembimbing melihat apakah peneliti telah berhasil melakukan bracketing atau belum. Ada satu cara
yang bisa digunakan untuk memeriksa asumsi pribadi itu, yaitu dengan analisis kasus negatif. Analisis kasus negatif dilakukan dengan mencari-
cari kelemahan dari hasil pekerjaan peneliti sendiri.
99 99
BAB IV ANALISIS DATA
A. Deskripsi Kancah Penelitian