Anak Berbakat

9. Anak Berbakat

a. Pengertian

Pengertian mengenai anak berbakat sangat beragam. Banyak pakar yang memberikan pengertian tentang keberbakatan menurut sudut pandang masing-masing. Pengertian keberbakatan merupakan konsep yang tidak mudah dipahami secara harfiah, mengingat keberbakatan sedikit banyak terkait dengan persoalan budaya. Untuk itu, di bawah ini disampaikan beberapa pengertian keberbakatan.

Menurut Direktorat Pendidikan Luar Biasa (2004) anak berbakat atau anak yang memiliki kemampuan dan kecerdasan luar biasa adalah “anak yang memiliki potensi kecerdasan (intelegensi), kreativitas, dan tanggungjawab terhadap tugas (task commitment) di atas anak-anak seusianya (anak normal), sehingga untuk mewujudkan potensinya menjadi prestasi nyata, memerlukan pendidikan khusus” (hlm. 22).

Definisi USOE dikutip oleh Munandar (2004) tentang anak berbakat adalah mereka yang oleh orang-orang profesional diidentifikasi sebagai anak yang mampu mencapai prestasi yang tinggi karena mempunyai kemampuan-kemampuan yang unggul. Anak-anak tersebut memerlukan program pendidikan yang berdiferensiasi dan/atau pelayanan di luar jangkauan program sekolah biasa agar dapat merealisasikan sumbangan mereka terhadap masyarakat msupun untuk pengembangan diri sendiri. Kemampuan tersebut, baik secara potensial maupun telah nyata, meliputi:

1) Kemampuan intelektual umum.

2) Kemampuan akademik khusus.

3) Kemampuan berpikir kreatif-produktif.

4) Kemampuan memimpin.

5) Kemampuan dalam salah satu bidang seni.

commit to user

Konsep keberbakatan menurut Renzulli, dkk dalam Munandar (2004) yang dikenal dengan “Three-Ring Conception” menyatakan bahwa tiga

ciri pokok yang merupakan kriteria (persyaratan) keberbakatan ialah keterkaitan antara:

1) Kemampuan umum diatas rata-rata,

2) Kreativitas di atas rata-rata, dan

3) Pengikatan diri terhadap tugas (task commitment cukup tinggi) (hlm. 24). Somantri (2006) menyatakan dalam konsep luas dan terpadu istilah

keberbakatan akan mencakup anak yang memiliki kecakapan intelektual superior, yang secara potensial dan fungsional mampu mencapai keunggulan akademik di dalam kelompok populasinya; dan/atau berbakat tinggi dalam bidang tertentu, seperti matematika, IPA, seni, musik, kepemimpinan sosial, dan perilaku kreatif tertentu dalam interaksi dengan lingkungan dimana kecakapan dan unjuk kerjanya itu ditampilkan secara konsisten.

Menurut Muhammad (2008) anak- anak genius adalah “anak-anak yang memiliki potensi ataupun kemampuan yang tinggi dalam bidang akademik, selain dapat membuat suatu kreasi yang unik, kreatif, dan mengagumkan”(hlm.145).

Dari beberapa pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa pengertian anak berbakat adalah anak yang memiliki potensi yang tinggi baik dalam bidang akademik maupun kreativitas dan menunjukkan komitmen tinggi dalam melaksanakan tugasnya.

b. Penyebab

Seperti halnya anak berkebutuhan khusus lainnya keberbakatan juga ada penyebabnya. Beberapa faktor penyebab keberbakatan menurut Tarmidi (2008):

1) Kemampuan/ kecakapan alami,

commit to user

3) Lingkungan yang menaungi anak, dan

4) Kesempatan yang diberikan oleh lingkungan. Clark dikutip oleh Gargiulo (2012) , “the development of intelligence is enhanced or inhibited by the interaction between the genetic pattern of an individual and the opportunities provided by the environment throughout the individual’s lifespan” (hlm.582).

Yang artinya kurang lebih adalah "perkembangan kecerdasan ditingkatkan atau dihambat oleh interaksi antara pola genetik dari individu dan peluang yang disediakan oleh lingkungan selama kehidupan individu".

Dari kedua pendapat tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa penyebab keberbakatan adalah faktor genetik dan lingkungan.

c. Karakteristik

Setiap manusia memiliki karakteristik yang menunjukkan kepribadian mereka. Sesuai dengan pengertian keberbakatan yang multikriteria, maka ciri-ciri anak berbakat meliputi beberapa karakteristik khusus. Di bawah ini diuraikan beberapa ciri-ciri atau karakteristik anak berbakat.

Munandar (1985) ciri-ciri anak berbakat meliputi ciri-ciri fisik, mental- intelektual, emosional, dan ciri-ciri sosial:

1) Ciri-ciri fisik, antara lain:

a) Sehat.

b) Perkembangan psikomotorik lebih cepat dari rata-rata.

2) Ciri-ciri mental-intelektual antara lain:

a) Usia mental lebih tinggi daripada rata-rata anak normal.

b) Daya tangkap dan pemahaman lebih cepat dan luas.

c) Dapat berbicara lebih dini.

d) Hasrat ingin tahu lebih besar dan selalu mencari jawabannya.

e) Kreatif.

f) Mandiri dalam bekerja dan belajar serta mempunyai cara belajar

yang khas.

commit to user

a) Punya kepercayaan diri yang kuat.

b) Konsisten dengan keinginannya sampai terpenuhi.

c) Peka terhadap situasi di sekelilingnya.

d) Senang dengan hal-hal yang baru.

4) Ciri-ciri sosial, antara lain:

a) Senang bergaul dengan anak-anak yang lebih tua.

b) Suka permainan yang mengandung pemecahan masalah.

c) Suka bekerja sendiri. Ciri-ciri keberbakatan menurut Hawadi, dkk (2001) meliputi empat

dimensi, yaitu:

1) Dimensi I: ciri-ciri belajar

a) Mudah menangkap dan mengingat pelajaran.

b) Memiliki perbendaharaan kata yang luas.

c) Penalaran tajam.

d) Daya konsentrasi baik.

e) Memiliki pengetahuan umum yang luas.

f) Gemar membaca.

g) Mampu mengungkapkan pikiran, perasaan atau pendapat secara

lisan/tertulis dengan lancar dan jelas.

h) Mempunyai rasa ingin tahu yang besar dan mampu

mengidentifikasi masalah.

2) Dimensi II: ciri-ciri tanggung jawab terhadap tugas

a) Tekun dan ulet.

b) Mampu berprestasi sendiri tanpa dorongan orang lain dan selalu

berusaha berprestasi baik.

c) Ingin mendalami bidang pengetahuan yang diberikan di dalam

kelas.

d) Menunjukkan minat terhadap masalah orang dewasa.

e) Senang dan rajin belajar penuh semangat.

f) Cepat bosan dengan tugas rutin.

commit to user

h) Menunda pemuasan kebutuhan sesaat untuk mencapai tujuan di

kemudian hari.

3) Dimensi III: ciri-ciri kreativitas

a) Mempunyai rasa ingin tahu yang mendalam.

b) Sering mengajukan pertanyaan yang berbobot.

c) Memberikan banyak gagasan dan mampu menyatakan pendapat

secara spontan.

d) Mempunyai/menghargai rasa keindahan.

e) Menonjol dalam satu atau lebih bidang studi.

f) Dapat mencari pemecahan masalah dari berbagai segi.

g) Mempunyai rasa humor dan daya imajinasi.

h) Mampu mengajukan gagasan pemecahan masalah yang berbeda dari orang lain dan menghasilkan bermacam-macam gagasan.

i) Mampu menghadapi masalah dari berbagai sudut pandang.

4) Dimensi IV: ciri-ciri kepemimpinan

a) Sering dipilih menjadi pemimpin atau ketua.

b) Disenangi oleh teman dan dapat bekerja sama secara positif serta

berpengaruh bagi orang lain.

c) Mempunyai banyak inisiatif dan memiliki tanggung jawab serta

rasa percaya diri yang besar.

d) Mudah menyesuaikan diri terhadap situasi yang baru.

e) Aktif berperan dalam kegiatan sekolah dan senang membantu

orang lain.

f) Menyukai situasi yang mengandung tantangan dan berani

mengambil resiko. Menurut Munandar (2004) seseorang disebut berbakat apabila memiliki tiga kelompok ciri-ciri yang berpautan, jika hanya memiliki salah satu dari kelompok ciri-ciri maka belum mencerminkan keberbakatan. Kelompok ciri-ciri keberbakatan tersebut adalah sebagai berikut:

1) Kemampuan di atas rata-rata (intelegensi).

commit to user

3) Pengikatan diri terhadap tugas. Sumiharso (2008) menyebutkan karakteristik anak berbakat domain

intelektual-koginitif, domain persepsi-emosi, domain motivasi dan nilai- nilai hidup, domain aktifitas, serta domain relasi sosial adalah sebagai berikut:

1) karakteristik intelektual-kognitif

a) Menunjukkan atau memiliki ide-ide yang orisinal, gagasan-

gagasan yang tidak lazim, pikiran-pikiran kreatif.

b) Mampu menghubungkan ide-ide yang nampak tidak berkaitan

menjadi suatu konsep yang utuh.

c) Menunjukkan kemampuan bernalar yang sangat tinggi.

d) Mampu menggeneralisir suatu masalah yang rumit menjadi suatu

hal yang sederhana dan mudah dipahami.

e) Memiliki kecepatan yang sangat tinggi dalam memecahkan

masalah.

f) Menunjukkan daya imajinasi yang luar biasa.

g) Memiliki perbendaharaan kosakata yang sangat kaya dan mampu

mengartikulasikannya dengan baik.

h) Biasanya fasih dalam berkomunikasi lisan, senang bermain atau

merangkai kata-kata.

i) Sangat cepat dalam memahami pembicaraan atau pelajaran yang

diberikan. j) Memiliki daya ingat jangka panjang (long term memory) yang

kuat. k) Mampu menangkap ide-ide abstrak dalam konsep matematika

dan/atau sains. l) Memiliki kemampuan membaca yang sangat cepat. m) Banyak gagasan dan mampu menginspirasi orang lain. n) Memikirkan sesuatu secara kompleks, abstrak, dan dalam.

commit to user

dalam waktu yang bersamaan dan cepat mengaitkan satu dengan yang lainnya.

2) karakteristik persepsi/emosi

a) Sangat peka perasaannya.

b) Menunjukkan gaya bercanda atau humor yang tidak lazim (sinis, tepat sasaran dalam menertawakan sesuatu hal tapi tanpa terasa dapat menyakiti perasaan orang lain).

c) Sangat perseptif dengan beragam bentuk emosi orang lain (peka dengan sesuatu yang tidak dirasakan oleh orang-orang lain).

d) Memiliki perasaan yang dalam atas sesuatu.

e) Peka dengan adanya perubahan kecil dalam lingkungan sekitar

(suara, aroma, cahaya).

f) Pada umumnya introvert.

g) Memandang suatu persoalan dari berbagai macam sudut pandang.

h) Sangat terbuka dengan pengalaman atau hal-hal baru

i) Alaminya memiliki ketulusan hati yang lebih dalam dibanding

anak lain.

3) karakteristik motivasi dan nilai-nilai hidup

a) Menuntut

kesempurnaan

dalam

melakukan sesuatu

(perfectionistic).

b) Memiliki dan menetapkan standar yang sangat tinggi bagi diri

sendiri dan orang lain.

c) Memiliki rasa ingin tahu dan kepenasaran yang sangat tinggi.

d) Sangat mandiri, sering merasa tidak perlu bantuan orang lain, tidak terpengaruh oleh hadiah atau pujian dari luar untuk melakukan sesuatu (self driven).

e) Selalu berusaha mencari kebenaran, mempertanyakan dogma,

mencari makna hidup.

commit to user

sulit dipahami orang lain.

g) Senang menghadapi tantangan, pengambil risiko, menunjukkan perilaku yang dianggap “nyerempet-nyerempet bahaya” .

h) Sangat peduli dengan moralitas dan nilai-nilai keadilan, kejujuran,

integritas.

i) Memiliki minat yang beragam dan terentang luas.

4) karakteristik aktifitas

a) Punya energi yang seolah tak pernah habis, selalu aktif beraktifitas

dari satu hal ke hal lain tanpa terlihat lelah.

b) Sulit memulai tidur tapi cepat terbangun, waktu tidur yang lebih

sedikit dibanding anak normal.

c) Sangat waspada.

d) Rentang perhatian yang panjang, mampu berkonsentrasi pada satu

persoalan dalam waktu yang sangat lama.

e) Tekun, gigih, pantang menyerah.

f) Cepat bosan dengan situasi rutin, pikiran yang tidak pernah diam,

selalu memunculkan hal-hal baru untuk dilakukan.

g) Spontanitas yang tinggi.

5) karakteristik relasi sosial

a) Umumnya senang mempertanyakan atau menggugat sesuatu yang

telah mapan.

b) Sulit melakukan kompromi dengan pendapat umum.

c) Merasa diri berbeda, lebih maju dibanding orang lain, merasa sendirian dalam berpikir atau pada saat merasakan suatu bentuk emosi.

d) Sangat mudah jatuh iba, empatik, senang membantu.

e) Lebih senang dan merasa nyaman untuk berteman atau berdiskusi

dengan orang-orang yang usianya jauh lebih tua.

commit to user

akademik, sosial/emosional, dan fisik/kesehatan:

1) Karakteristik akademik

a) Memiliki perhatian yang lama terhadap suatu bidang akademik

khusus,

b) Memiliki pemahaman yang sangat maju tentang konsep, metode,

dan terminologi dari bidang akademik khusus,

c) Mampu mengaplikasikan berbagai konsep dari bidang akademik khusus yang dipelajari pada aktivitas-aktivitas dalam bidang- bidang lain,

d) Kesediaan mencurahkan sejumlah besar perhatian dan usaha untuk mencapai standar yang tinggi dalam suatu bidang akademik,

e) Memiliki sifat kompetitif yang tinggi dalam suatu bidang akademik khusus dan motivasi yang tinggi untuk berbuat yang terbaik, dan

f) Belajar dengan cepat dalam suatu bidang akademik khusus.

2) Karakteristik sosial/emosional.

a) Diterima oleh mayoritas dari teman-teman sebaya dan orang

dewasa,

b) Keterlibatan mereka dalam berbagai kegiatan sosial, mereka

memberikan sumbangan positif dan konstruktif,

c) Kecenderungan dipandang sebagai juru pemisah dalam pertengkaran dan pengambil kebijakan oleh teman sebayanya,

d) Memiliki kepercayaan tentang kesamaan derajat semua orang dan

jujur,

e) Perilakunya tidak defensif dan memiliki tenggang rasa,

f) Bebas dari tekanan emosi dan mampu mengontrol ekspresi

emosional sehingga relevan dengan situasi,

g) Mampu mempertahankan hubungan abadi dengan teman sebaya

dan orang dewasa,

h) Mampu merangsang perilaku produktif bagi orang lain, dan

commit to user

sosial dengan cerdas dan humor.

3) Karakteristik fisik/kesehatan.

a) Memiliki penampilan yang menarik dan rapi, dan

b) Kesehatannya berada lebih baik atau di atas rata-rata.

Dari beberapa pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa karakteristik anak berbakat dapat dilihat dari beberapa segi, yaitu:

1) Karakteristik intelektual/kognitif/akademik.

2) Karakteristik sosial/emosional.

3) Karakteristik fisik/kesehatan.

d. Klasifikasi

Untuk memudahkan dalam pemberian layanan pendidikan maupun untuk mengembangkan potensinya maka keberbakatan perlu diklasifikasikan. Berikut diuraikan beberapa pendapat tantang klasifikasi keberbakatan.

Banyak ahli yang mengklasifikasikan anak berbakat, Abdurrahman dan Sudjadi (1994) menguraikan beberapa klasifikasi anak berbakat menurut para ahli:

1) Klasifikasi anak berbakat menurut Sternberg (berdasarkan teori triarchic)

a) Keberbakatan analitik meliputi kemampuan memilah masalah dan

memahami bagian-bagian dari masalah tersebut.

b) Keberbakatan Sintetik tampak pada orang yang memiliki kemampuan memahami, intuitif, kreatif, atau yang benar-benar cakap dalam mengatasi situasi-situasi yang relatif baru.

c) Keberbakatan Praktis meliputi penerapan kemampuan analitik maupun sintetik dalam kehidupan sehari-hari, dalam situasi pragmatik.

commit to user

Intelegensi Majemuk, menyatakan bahwa intelegensi ada 7 macam: linguistik, logis-matematis, spatial, musikal, jasmani kinestetik, interpersonal, dan intrapersonal.

3) Klasifikasi menurut Gagne:

a) Bakat( intelektual, kreatif, sosioafektif, dan sensorimotor)

b) Talents(akademik, teknik, artiatik, interpersonal, dan atletik

c) Bakat adalah nama dari karakteristik pribadi, sedangkan talents

adalah nama dari aktivitas manusia. Feldhusen dalam Hawadi, dkk (2001) membagi keberbakatan dalam tiga kategori yaitu keberbakatan ringan (IQ=115-129), keberbakatan sedang (IQ=130-144) , dan keberbakatan tinggi (IQ=145 keatas), menurut Skala Weschler (hlm. 7)

Belum ada kesepakatan dari para ahli dalam mengklasifikasikan anak berbakat, sehingga banyak pendapat tentang klasifikasi anak berbakat. Tetapi dari pendapat yang telah diuraikan di atas penulis menarik kesimpulan bahwa klasifikasi anak berbakat adalah sebagai berikut:

5) Jasmani kinestetik,

6) Interpersonal, dan

7) Intrapersonal.