Kedatangan bangsa Belanda

4. Kedatangan bangsa Belanda

Perbedaan tujuan kedatangan Belanda ke Hindia Timur dengan Portugis dan Spanyol ialah bahwa Belanda

Mari Belajar IPS 2 untuk SMP/MTs Kelas VIII Mari Belajar IPS 2 untuk SMP/MTs Kelas VIII

Biasanya pedagang Belanda membeli rempah-rempah Indonesia di Bandar Lisabon (Spanyol) untuk dijual lagi ke Eropa. Namun pada tahun 1590, Spanyol dikuasai oleh Portugis, sementara saat itu Kerajaan Belanda sedang berperang dengan Portugis. Raja Spanyol memerintahkan tertutupnya bandar Lisboa bagi para pedagang Belanda sehingga pedagang Belanda kehilangan mata pencaharian utamanya.

Pada tahun 1595, orang-orang Belanda yang dipimpin Cornelis de Houtman dan Piter de Kaizer berangkat menuju Indonesia melalui Lautan Atlantik. Karena kurang berpenga- laman, mereka mengalami banyak kesulitan dan memakan waktu yang cukup lama, yaitu sampai 14 bulan sehingga pada tahun 1596 baru tiba di Banten.

Ekspedisi kedua dipimpin Van Neck dan Van Waerwyck yang tiba di Banten pada tahun 1598. Mereka diterima dengan baik, karena Banten sendiri baru saja mengalami banyak kerugian akibat perbuatan orang-orang Portugis. Orang-orang Belanda disambut dengan baik pula di Tuban dan Maluku. Lebih-lebih saat itu Ternate sudah tidak lagi menjadi sekutu Portugis, malah sedang bermusuhan dengan Portugis dan Spanyol.

Keberhasilan para pedagang Belanda mengambil hati rakyat Indonesia, telah membuahkan hasil yang memuaskan, yaitu penuhnya kapal-kapal mereka dengan muatan barang- barang dagangan untuk dibawa kembali ke negeri Belanda.

Penjajahan bangsa Belanda di Indonesia diawali oleh Jendela Jendela Jendela Jendela Jendela

berdirinya persekutuan dagang Hindia Timur atau Vercenigde Info Info Info Info Info

Oost Indische Compagnie (VOC). Dalam upaya mengembangkan usahanya, VOC memperoleh piagam (charter) yang diterima

Hongi adalah nama jenis perahu di Maluku yang

dari pemerintah Kerajaan Belanda. Piagam tersebut menyata-

bentuknya panjang

kan bahwa VOC diberikan hak monopoli dagang. Untuk

dipakai untuk patroli

memaksakan agar monopoli perdagangannya bisa berjalan

laut Belanda yang didayung secara paksa

lancar dan dapat mengendalikan harga rempah-rempah,

oleh penduduk setempat.

VOC melaksanakan apa yang disebut Hak Ekstirpasi dan Pelayaran Hongi .

Kolonialisme dan Imperialisme Barat di Indonesia

Hak ekstirpasi adalah hak untuk memusnahkan tanaman rempah-rempah bila dirasa tanaman rakyat tersebut

Gambar 4.5 Gambar 4.5 Gambar 4.5 Gambar 4.5 Gambar 4.5

akan mengakibatkan stok rempah-rempah yang berlebihan Kapal Hongi. dan bisa mengakibatkan jatuhnya harga di pasaran internasional. Pelayaran Hongi adalah pelayaran patroli pasukan bersenjata yang bertugas mengawasi dan mencegah terjadinya pelanggaran terhadap peraturan VOC dalam monopoli perdagangan. Misalnya, mencegah terjadinya transaksi dagang rempah- rempah antara penduduk pribumi dengan pedagang selain Belanda.

Sumber: www.e-dukasi.net

Agar bisa menang dalam persaingan dengan EIC, Gubernur Jenderal VOC saat itu Jan Pieterszoon Coen mem- bangun benteng di Jayakarta. Selain itu, dia juga berhasil mengadu domba Banten dengan Jayakarta sehingga penguasa Banten memecat Pangeran Jayakarta dan sekaligus mencabut izin berdagang EIC. Pada tahun 1619, VOC berhasil mengusai Jayakarta yang kemudian diubah namanya menjadi Batavia.

Sejarah kekuasaan VOC di Batavia, mencatat adanya lembaran hitam tentang perbudakan. Setelah mendirikan Batavia, Kompeni mulai merasa membutuhkan banyak tenaga manusia dalam melaksanakan aktivitasnya sehari-hari.

Sejak terorganisir menjadi serikat dagang (VOC) dan berhasil menguasai beberapa daerah yang strategis dalam perdagangan di Indonesia, pedagang-pedagang Belanda berperan penting dalam hubungan perdagangan antara Indo- nesia dengan Eropa.

Amsterdam (Belanda) menjadi pusat perdagangan rempah-rempah di Eropa. Sejak abad ke-17 itulah, Amsterdam menggantikan Lisboa sebagai pusat perdagangan hasil bumi Indonesia di Eropa. Kerajaan Belanda menjadi semakin terkenal dalam dunia perdagangan.

Niat semula Belanda yang bertujuan berdagang, akhirnya berkembang menjadi penindasan dan penjajahan. Satu demi satu kerajaan ditaklukkan, baik dengan kekerasan bersenjata maupun dengan cara halus dan mengadu domba. Saat itu memang belum disadari pentingnya persatuan dan bekerja sama untuk membebaskan diri sehingga raja-raja di Indonesia masih mudah dihasut.

Mari Belajar IPS 2 untuk SMP/MTs Kelas VIII

TTerbentukn T TT erbentukn erbentukn erbentukn erbentukny yy yya K aK aK aK a Kek ek ek ekuasaan K ek uasaan K uasaan K uasaan Kolonial Belanda di uasaan K olonial Belanda di olonial Belanda di olonial Belanda di olonial Belanda di

C Indonesia Indonesia Indonesia Indonesia Indonesia

Pada abad ke-17 dan 18, VOC mengalami masa-masa kejayaannya di Indonesia dan berhasil mengeruk banyak sekali keuntungan, baik material maupun moral, meski harus dengan menindas rakyat Indonesia. Namun akhirnya kekuasaan VOC yang telah berumur 200 tahun itu harus berakhir ketika Kerajaan Belanda mencabut izin dagang dan membubarkan VOC pada tanggal 31 Desember 1799.

Ada dua penyebab dibubarkannya VOC, yaitu sebab internal dan sebab eksternal VOC. Sebab internal karena VOC mulai mengalami kemerosotan dan kebangkrutan. Sebab eksternal karena perubahan situasi politik di Eropa. Pada akhir abad ke-18, di Eropa terjadi Revolusi Perancis yang bermula dari digulingkannya pemerintahan Kerajaan Perancis oleh Kaisar Napoleon Bonaparte.

Saat dipimpin Bonaparte, Perancis menguasai hampir seluruh wilayah Eropa dengan musuh utama Inggris. Per- musuhan antara Perancis dengan Inggris juga terasa di Asia. Dan karena Belanda adalah sekutu Perancis, maka Inggris juga mulai mengancam kedudukan Belanda di Indonesia.

Keberhasilan EIC merebut daerah-daerah, seperti Persia, Hindustan, Srilanka, dan Malaka membuat Belanda merasa terancam kedudukannya di Indonesia. Sementara di lain pihak Belanda yakin bahwa VOC yang semakin bangkrut dan kondisinya semakin melemah tidak akan bisa diandalkan untuk menahan serangan Inggris. VOC harus dibubarkan dan sebagai penggantinya dibentuk pemerintahan kolonial yang dipimpin oleh seorang Gubernur Jenderal.

Sejak VOC dibubarkan, pemerintah Belanda langsung mengendalikan pemerintahan di Indonesia dengan meng- angkat seorang Gubernur Jenderal Belanda sebagai pimpinan yang berkedudukan di Batavia. Sejak itu, kekuasaan VOC yang merupakan serikat dagang yang mempunyai wewenang politik diganti oleh suatu pemerintahan kolonial.

Kolonialisme dan Imperialisme Barat di Indonesia

D KK Kebi K K ebijak ebi ebi ebi jakan-K jak jak jak an-Kebi an-K an-K an-K ebi ebi ebijak ebi jak jak jakan P jak an P an P an P an Pemer emer emer emer emerint int int int intah K ah K ah K ah K ah Kolonial Belanda olonial Belanda olonial Belanda olonial Belanda olonial Belanda

Bagi Indonesia, pergantian dari pemerintahan VOC ke pemerintahan kolonial yang baru, hanyalah penggantian baju belaka. Orangnya tetap sama, yaitu Belanda. Tujuannya adalah sama, hanya caranya yang berbeda. Pengaruh yang dibawa masuk melalui kekuasaan kolonial Belanda telah pula membawa perubahan dalam kehidupan rakyat Indonesia, yaitu melalui kebijakan-kebijakan yang dikeluarkannya.