Masa Sidang BPUPKI tahap kedua (10 Juli-17 Juli 1945)

b. Masa Sidang BPUPKI tahap kedua (10 Juli-17 Juli 1945)

Setelah melakukan masa reses, pada tanggal 10 hingga

17 Juli 1945, BPUPKI menggelar sidang kembali. Pada

Gambar 1 Gambar 1 Gambar 10.9 Gambar 1 Gambar 1 0.9 0.9 0.9 0.9

sidang kedua ini dibahas Rancangan Undang-Undang

A.A. Maramis, salah satu

Dasar serta pembukaannya. anggota Panitia Hukum

Dasar.

Untuk memperlancar sidang, dibentuk panitia yang diberi nama Panitia Perancang Undang-Undang Dasar. Panitia ini diketuai Ir. Soekarno. Sebelumnya juga sudah dibentuk Panitia Hukum Dasar, yang anggotanya berjumlah tujuh orang, yaitu Mr. Wongsonegoro, Prof. Dr. Supomo, Mr. Achmad Subarjo, A.A. Maramis, Mr. R.P. Singgih, H. Agus Salim, dan Dr. Sukiman. Panitia Perancang Undang-Undang Dasar menyetujui isi Pembukaan Undang-Undang Dasar yang dirumuskan oleh Panitia Hukum Dasar. Hasil rumusan Panitia Hukum Sumber: kepustakaan-presiden.pnri. go.id Dasar disempurnakan oleh panitia yang terdiri atas Supomo, H. Agus Salim, dan Prof. Husien Djayadiningrat.

Beberapa pokok dalam batang tubuh yang penting dalam kesepakatan itu antara lain sebagai berikut.

1. Wilayah negara sama dengan wilayah jajahan Belanda (Hindia Belanda).

2. Bendera nasional Merah Putih.

3. Bahasa nasional Bahasa Indonesia. Pada akhir masa persidangan, Ir. Soekarno melaporkan

hasil kerja tim yang dipimpinnya. Hasil kerja tim ini berisi pernyataan Indonesia merdeka, pembukaan Undang- Undang Dasar, dan batang tubuh Undang-Undang Dasar. Dalam sidang ini, BPUPKI menerima secara bulat

Mari Belajar IPS 2 untuk SMP/MTs Kelas VIII

Jendela Jendela Jendela hasil kerja tim tersebut. Dengan demikian, sudah selesai Jendela Jendela Info Info Info Info Info

tugas BPUPKI. Dan pada tanggal 7 Agustus 1945 lembaga ini dibubarkan oleh Jepang karena dianggap

Konsep pernyataan

terlalu cepat mewujudkan kehendak Indonesia merdeka

Indonesia merdeka di- susun dengan mengambil

dan mereka menolak adanya keterlibatan pemimpin

tiga alinea pertama

pendudukan Jepang dalam persiapan kemerdekaan

Piagam Jakarta. Sedang-

Indonesia.

kan konsep UUD hampir seluruhnya diambil dari

c. Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI)

alinea keempat Piagam Jakarta.

Setelah BPUPKI dibubarkan, pada tanggal 7 Agustus 1945 diumumkan rencana pembentukan Sokuritzu Junbi Inkai atau Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) . Pendirian badan ini sesuai dengan dekrit Panglima Tentara Jepang Asia Tenggara Marsekal Terauchi, yang

bermarkas di Saigon, Vietnam. Gambar 1 Gambar 1 Gambar 1 Gambar 10. Gambar 1 0. 0. 0. 0.1 11 1 10 0 0 00 Berkaitan dengan pendirian itu, pada tanggal 9 Agustus

Marsekal Terauchi,

1945, Terauchi memanggil tiga tokoh nasional ke Saigon.

Panglima Tentara Jepang

Tiga tokoh ini adalah Ir. Soekarno, Mohammad Hatta,

Asia Tenggara.

dan Rajiman Wedyodingrat. Pada pertemuan tanggal 12 Agustus 1945, Terauchi menyatakan bahwa Pemerintah Jepang akan segera memberikan kemerdekaan kepada Indonesia. Dan untuk keperluan kemerdekaan itu, perlu dibentuk sebuah badan yang dinamakan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). Ir. Soekarno ditunjuk sebagai Ketua PPKI dan Mohammad Hatta sebagai wakilnya. Bahkan dari hasil pertemuan tanggal

11 Agustus 1945, rencana kemerdekaan akan diberikan tanggal 24 Agustus 1945. Sidang PPKI digelar pada tanggal 18 hingga 22 Agustus

1945, setelah proklamasi kemerdekaan. Agenda sidang tersebut pada tanggal 18 Agustus memilih presiden dan wakil presiden. Dalam pemilihan itu, Ir. Soekarno dan Mohammad Hatta masing-masing ditetapkan sebagai presiden dan wakil presiden.

Sumber: upload.wikimedia.org

Sementara itu, sebelum ditetapkan menjadi dasar negara, rumusan Pancasila dan UUD yang dihasilkan dalam sidang-sidang BPUPKI, diadakan perubahan-perubahan. Karena itu, dalam sidang PPKI untuk menetapkan dasar negara tersebut terjadi perdebatan sengit, terutama dari kelompok Islam, Sekuler, dan Kristen.

Persiapan Kemerdekaan Indonesia

Munculnya kembali perdebatan tersebut, bermula pada tanggal 17 Agustus 1945 sore hari, seorang opsir Jepang

mengaku didatangi perwakilan Indonesia bagian timur. Opsir Jepang itu menyatakan, jika rumusan Pembukaan UUD hasil sidang BPUPKI tidak diubah, Indonesia Timur tidak mau bergabung dengan Indonesia. Akhirnya setelah melalui perdebatan dan mengakomodasi aspirasi wakil Indonesia Timur yang kebanyakan beragama Kristen, lalu diadakan perubahan dasar negara, yaitu sebagai berikut.

1. Kata Mukadimah UUD diganti dengan kata Pembukaan.

2 Dalam Preambule (dalam Piagam Jakarta) anak kalimat Ke-Tuhanan, dengan kewajiban menjalan- kan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya, diubah menjadi Ketuhanan Yang Maha Esa.

3. Pasal 6 ayat 1 UUD, Presiden adalah orang Indone- sia asli dan beragam Islam. Kata beragama Islam dicoret.

4. Pasal 29 ayat 1, menjadi Negara berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa, sebagai pengganti “Negara berdasar atas Ketuhanan, dengan kewajiban men- jalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya.”

Mari Belajar IPS 2 untuk SMP/MTs Kelas VIII