Perlawanan di Aceh (1873-1904)

f. Perlawanan di Aceh (1873-1904)

Pertentangan antara Kesultanan Aceh dan pemerintah Hindia Belanda berawal dari ambisi Belanda untuk bisa menguasai Aceh. Padahal Konvensi London antara lain menyebutkan bahwa meski Belanda telah memperoleh kembali daerah-daerah jajahannya yang selama perang telah direbut Inggris, namun khusus untuk Kesultanan Aceh tidak boleh diganggu kedaulatannya. Ambisi untuk menguasai Aceh bertambah kuat dengan dibukanya Terusan Suez pada tahun 1869. Pembukaan Terusan Suez menyebabkan semakin pentingnya posisi Aceh dalam perdagangan internasional. Kemudian Belanda dan Inggris mengadakan perjanjian yang disebut Traktat Sumatera pada tahun 1871. Menurut perjanjian ini, Belanda diberi keleluasaan untuk memperluas wilayah di seluruh Sumatera, termasuk Kesultanan Aceh. Sedang Inggris diberi keleluasaan berdagang di daerah Siak. Perjuangan rakyat Aceh juga diwarnai oleh perlawanan- perlawanan yang bersifat keagamaan di bawah pimpinan para ulama yang salah satunya adalah Teuku Cik Di Tiro. Mereka menentang kedatangan Belanda yang mereka anggap akan menyebarkan Kristen di Aceh. Mereka menyerukan Perang Jihad fi Sabilillah (Perang suci di jalan Allah). Menyadari betapa sulitnya menaklukkan Aceh dengan kekerasan, maka Belanda berusaha menempuh jalan lain. Dikirimlah Dr. Snouck Hurgronje yang ahli mengenai

Kolonialisme dan Imperialisme Barat di Indonesia

Islam dan dunia timur, ke tengah-tengah masyarakat Aceh

Gambar 4. Gambar 4. Gambar 4. Gambar 4. Gambar 4.1 11 1 14 4 4 44

untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan rakyat Aceh. Dr. Snouck Hurgronje Dr. Snouck Hurgronje masuk ke Aceh dan menyamar menyamar sebagai Abdul

Gafar seorang ulama di

sebagai seorang ulama dengan nama Abdul Gafar dan tengah-tengah rakyat Aceh. hidup di tengah-tengah rakyat Aceh. Menurut Snouck Hurgronje, agar bisa menguasai Aceh perlu digunakan taktik memecah belah kekuatan yang ada di kalangan rakyat. Dan Belanda hendaknya melaku- kan langkah-langkah di antaranya sebagai berikut.

1) Kaum ulama diadu domba dengan kaum bangsawan. Pemerintah Belanda bersikap keras terhadap kaum ulama, dan sebaliknya bersikap lunak terhadap kaum bangsawan.

2) Kaum bangsawan beserta keluarganya diberi

Sumber: www.profburgwijk.nl

kesempatan untuk masuk menjadi pamong praja di lingkungan pemerintahan kolonial. Hal ini akan menjauhkan mereka dari pengaruh kaum ulama dan menimbulkan kesetiaan kepada pemerintah Belanda.

3) Mengubah siasat perang. Bila sebelumnya hanya mengandalkan benteng sebagai pemusatan pertahanan

Gambar 4. Gambar 4. Gambar 4. Gambar 4. Gambar 4.1 1 15 11 5 5 55

dan kekuatan maka siasat diubah dengan mem- Teuku Umar dan Cut Nyak

Dien, suami istri yang

bentuk Pasukan Marsose (Korps Marechaussee). mengadakan perlawanan di Pasukan Marsose, yaitu pasukan yang beranggota- Aceh. kan prajurit-prajurit Indonesia asli dan dipimpin oleh seorang perwira Belanda yang mahir berbahasa Aceh. Pasukan ini terdiri atas kesatuan-kesatuan kecil gerak cepat yang dilatih perang gerilya.

Tahun 1899, Teuku Umar gugur dalam pertempuran melawan Belanda. Sultan Muhammad Daud Syah menyerah pada tahun 1903, karena beratnya tekanan- tekanan dan penculikan isterinya oleh Belanda. Pada tahun yang sama Panglima Polim juga terpaksa menyerah karena keluarganya ditawan Belanda. Cut Nyak Dien, isteri Teuku Umar, tertawan dan dibuang ke Sumedang sampai wafatnya pada tahun 1908. Sedangkan Cut Nyak Meutia gugur dalam pertempuran di Hutan Pasai, tahun 1913. Tokoh-tokoh utama dalam perlawanan Aceh antara lain adalah Teuku Cik Ditiro, Panglima Polim, Teuku Umar, Cut Nyak Dien, Cut Nyak Meutia, serta Teuku Imam Leungbata.

Sumber: home.iae.nl

Mari Belajar IPS 2 untuk SMP/MTs Kelas VIII

123456789012 123456789012 Ringkasan Ringkasan Ringkasan Ringkasan Ringkasan

123456789012 123456789012 123456789012 µ µ Indonesia merupakan salah satu negara yang mengalami penderitaan µ µ µ

akibat kolonialisme dan imperialisme. 123456789012 123456789012 123456789012 123456789012 123456789012 123456789012 µ Kedatangan bangsa Portugis dan bangsa Spanyol ke Indonesia berdasar- µ µ µ µ kan tiga motif, yaitu motif ekonomi, motif agama, dan motif petualangan.

123456789012 123456789012 123456789012 µ µ µ µ µ Pada akhir abad ke-16 dan awal abad ke-17, Inggris mendatangi beberapa 123456789012

daerah di Indonesia. Kedatangan Inggris pada saat itu hanya membuntuti

langkah-langkah yang diambil Belanda.

123456789012 123456789012 µ µ Kedatangan Belanda ke Indonesia hanya didorong oleh dua motif, yaitu µ µ µ

motif ekonomi dan motif petualangan.

123456789012 µ Sejarah kekuasaan VOC di Batavia mencatat adanya lembaran hitam µ µ µ µ

tentang perbudakan. VOC membangun kekuasaan politik dan militer, serta

menggunakan kekerasan bersenjata bila ada rakyat atau kerajaan yang

menentang keinginannya. 123456789012 123456789012 123456789012 µ µ Sejak VOC dibubarkan, pemerintah Belanda langsung mengendalikan µ µ µ

pemerintahan di Indonesia dengan mengangkat seorang Gubernur

Jenderal Belanda sebagai pimpinan yang berkedudukan di Batavia. Sejak

itu kekuasaan diganti oleh suatu pemerintahan kolonial.

123456789012 123456789012 µ Sistem sewa tanah adalah sistem yang diberlakukan berdasarkan µ µ µ µ

anggapan bahwa tanah adalah milik pemerintahan kolonial. Sedangkan

rakyat yang mendiami atau menggarap tanah dianggap sebagai penyewa

dan wajib membayar sewa tanah kepada pemerintah.

123456789012 µ µ µ 123456789012 µ Sistem tanam paksa atau cultuur stelsel adalah sistem yang mewajibkan µ

penduduk untuk membayar pajak mereka dalam bentuk barang, yang berupa

hasil-hasil tanaman yang laku dan sangat menguntungkan di pasaran Eropa. 123456789012 123456789012 123456789012 123456789012 µ µ µ µ µ Sistem usaha liberal adalah kebijakan pemerintahan kolonial yang

memberikan peluang kepada para pengusaha dan pemilik modal swasta

untuk melakukan kegiatan-kegiatan usaha di Indonesia, terutama

perkebunan-perkebunan besar baik di Jawa maupun luar Jawa.

123456789012 µ Politik etis adalah kebijakan untuk membantu meningkatkan kehidupan µ µ µ µ

dan kesejahteraan rakyat jajahan sebagai tindakan balas budi terhadap

mereka yang telah memberikan banyak keuntungan terhadap rakyat dan

negara Belanda.

µ Adanya kolonialisme dan imperialisme barat di berbagai daerah µ µ µ µ

menimbulkan berbagai pengaruh bagi rakyat Indonesia, baik di bidang

politik, sosial, ekonomi, dan budaya. 123456789012 123456789012 123456789012 123456789012 µ µ µ µ µ Tindakan tidak simpatik dan sewenang-wenang dari bangsa Barat memicu

kebencian rakyat Indonesia sehingga timbul perlawanan di berbagai daerah.

Kolonialisme dan Imperialisme Barat di Indonesia

Latihan Latihan Latihan Latihan Latihan

KK KKer K er er er erjak jak jak jakan di buk jak an di buk an di buk an di buk an di buku tug u tug u tugasmu. u tug u tug asmu. asmu. asmu. asmu.