Terbentuknya masyarakat

2. Terbentuknya masyarakat

Masyarakat merupakan kesatuan sosial yang ditandai dengan ikatan-ikatan kasih sayang dan norma serta pranata- pranata, baik sosial maupun politik. Menurut Mac Iver dan J.P. Gillin , terbentuknya masyarakat karena individu-individu selalu bergaul dan berinteraksi, mempunyai nilai-nilai, dan norma-norma yang merupakan kebutuhan hidup bersama sehingga individu-individu tersebut membentuk kesatuan sosial yang disebut masyarakat. Sedangkan menurut John Locke , J.J. Rouseau, dan Immanuel Kant, masyarakat terbentuk karena manusia pada dasarnya mengadakan interaksi dan interelasi antara yang satu dengan yang lainnya sehingga terbentuk suatu solidaritas dan kesamaan pandangan yang diikat oleh perjanjian-perjanjian masyarakat, misalnya pranata, norma, nilai, moral kebudayaan, adat istiadat, dan latar belakang sejarah serta kehendak umum.

Masyarakat sebagai kesatuan sosial mempunyai ciri-ciri sebagai berikut.

a. Sekelompok orang yang menempati satu wilayah tertentu.

b. Adanya interaksi secara terus-menerus baik langsung

maupun tidak langsung.

c. Saling berhubungan dalam usaha-usaha pemenuhan kebutuhan.

d. Terikat sebagai suatu satuan sosial melalui perasaan sosial.

e. Mempunyai latar belakang sejarah, politik, dan kebudayaan.

Hubungan Sosial dan Pranata Sosial

Berdasarkan faktor geografis, masyarakat dibedakan

Gambar 1 Gambar 1 Gambar 1 Gambar 1 Gambar 12.8 2.8 2.8 2.8 2.8

sebagai berikut.

Masyarakat pedesaan masih menyatu dengan

a. Masyarakat pedesaan ( rural community)

alam.

Masyarakat pedesaan umumnya mempunyai ikatan yang relatif kuat terhadap kehidupan tradisional. Kondisi alam sangat berpengaruh terhadap tata kehidupan masyarakat desa. Penduduk pedesaan banyak ditentukan oleh kepercayaan dan hukum alam, seperti dalam pola pikir dan falsafah hidupnya. Menurut Soerjono Soekanto, masyarakat pedesaan pada umumnya hidup dari pertanian. Pekerjaan di samping pertanian merupakan pekerjaan

Sumber: www.serambinews.com

sambilan. Oleh karena itu, jika tiba musim panen, semua pekerjaan sambilan ditinggalkan. Menurut Koentjaraningrat, suatu masyarakat desa menjadi suatu persekutuan hidup dan kesatuan sosial didasarkan prinsip hubungan kekerabatan (geneologis) dan prinsip hubungan tinggal (teritorial). Persekutuan hidup di desa ditandai dengan masyarakat bertani yang mempunyai sifat khas, yaitu

1) kekeluargaan,

2) adanya kolektivitas dalam pembagian tanah dan pengerjaannya,

3) adanya kesatuan ekonomis untuk memenuhi

Gambar 1 Gambar 1 Gambar 1 Gambar 1 Gambar 12.9 2.9 2.9 2.9 2.9

kebutuhan sendiri.

Pemilihan pimpinan di kota

b. Masyarakat perkotaan ( urban community)

melalui jalur kedinasan.

Masyarakat perkotaan memiliki keteraturan sosial yang mencakup kegiatan-kegiatan yang coraknya sesuai dengan lingkungan hidupnya. Pekerjaan masyarakat kota cenderung lebih spesifik dengan pembagian kerja yang jelas. Interaksi sosial penduduk kota umumnya bersifat formal dan fasilitas kontak sosial di kota sudah canggih sehingga mempercepat proses interaksi. Dalam pemilihan pimpinan di kota, umumnya melalui jalur kedinasan dan formal. Berbeda dengan pimpinan desa yang dipilih secara langsung oleh rakyat atau berdasarkan kualitas diri individu yang menyangkut kejujuran, kesalehan, jiwa pengorbanan, dan pengalaman.

Kesetiakawanan di kota kadang sudah mulai memudar, Sumber: static.flickr.com bersifat individual. Karena sifat itulah kepentingan umum

cukup dibayar dengan uang untuk dikerjakan orang lain.

Mari Belajar IPS 2 untuk SMP/MTs Kelas VIII

Ciri-ciri masyarakat kota sebagai berikut.

1) Kehidupan berorientasikan keduniawian jika dibanding- kan dengan kehidupan desa yang cenderung religius.

2) Jalan pikiran lebih rasional.

3) Kemungkinan untuk mendapatkan pekerjaan lebih mudah jika dibandingkan di desa, karena sistem pembagian kerja yang tegas.

4) Jalan kehidupan yang serba cepat, mengakibatkan pentingnya faktor waktu untuk mengejar kebutuhan- kebutuhan seorang individu.

5) Perubahan-perubahan sosial tampak nyata di kota, karena kota biasanya terbuka dalam menerima pengaruh-pengaruh dari luar.

K K K Ker K er er er erja ja ja ja ja

KK KKer K erjak er er er jak jak jakan dan disk jak an dan disk an dan disk an dan disk an dan diskusik usikan ber usik usik usik an ber an ber an ber an bersama k sama kelom sama k sama k sama k elom elom elom elompokmu. pokmu. pokmu. pokmu. pokmu.

K Kelom K K K elompok elom elom elom pok pok pok pok

‰ Perubahan sosial masyarakat adalah perubahan yang terjadi dalam masyarakat dan telah didukung oleh sebagian besar anggota masyarakat. Faktor-faktor yang mendasari terjadi- nya perubahan sosial bisa bersumber dari dalam masya- rakat (intern) dan bisa juga dari luar masyarakat (ekstern).

a. Apa saja faktor-faktor intern dan ekstern tersebut? b. Mana yang lebih dominan mempengaruhi perubahan

sosial? Mengapa? ‰ Jelaskan dengan memberikan contoh bahwa jalan pikiran masyarakat kota lebih rasional daripada masyarakat desa.

E Pranata Sosial Pranata Sosial Pranata Sosial Pranata Sosial Pranata Sosial

Seseorang dalam kehidupan sosialnya akan berusaha untuk memahami lingkungan hidupnya. Dia akan belajar aturan atau norma yang berlaku dalam masyarakat. Orang lain yang berinteraksi dengannya juga berusaha memberi pelajaran tentang aturan atau norma yang berlaku. Misalnya, kakak mengajari adiknya suatu permainan, ibu mengajari anaknya sopan santun pergaulan, dan ayah mengajari anaknya cara memperbaiki suatu alat.