Sumber Daya Finansial Fasilitas

tenaga honorer, yang terdiri dari Kepala UPT, Kepala Sub Bagian Tata Usaha, Kasi ABT PU dan PB-KB, Kasi Retribusi, plt Kasi PLL, plt Kasi Pkda, Bendahara Penerima Pembantu, Bendahara Penge;uaran Pembantu, Kasir, Pengurus Barang dan staff. Jika dilihat dari tugas pokok dan fungsi kantor SAMSAT dan masing masing bidang, kualitas dari sumber daya manusia sudah cukup memadai, namun kuantitas ini di dominasi oleh tenaga honorer yang dari segi kapasitas mengenai peng implementasian sistem administrasi dibawah satu atap ini masih kurang memiliki keahlian ataupun wewenang mengenai sistem ini. Berdasarkan hasil analisis secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa SDM yang tersedia di kantor SAMSAT memang didominasi tenaga honorer. Dari kuantitas sudah cukup untuk kondisi saat ini, namun dari segi kualitas masih kurang. Kurang dikarenakan SDM di dominasi oleh tenaga honorer. Hal ini memberikan pelayanan yang kurang maksimal diakibatkan oleh wewenang yang dimiliki tidak maksimal juga. Berdasarkan Instruksi Bersama Tiga Menteri dikatakan harus memiliki kualifikasi tertentu dan harus dibekali orientasi atau pembekalan dari tim pembina SAMSAT provinsi.

b. Sumber Daya Finansial

Sumber daya finansial atau dana juga merupakan hal yang akan sangat penting dalam memaksimalkan keberhasilan suatu kebijakan. Berdasarkan pernyataan informan mengenai sumber dana SAMSAT Balige masuk di dalam anggaran pendapatan dan belanja provinsi. Hal tersebut dijelaskan dalam Instruksi Bersama 3 Menteri, di dalam bab dua mengenai pengorganisasian disebutkan “pengadaaan dan pengembangan sarana dan prasarana Kantor Bersama SAMSAT dilaksanakan oleh pemerintah provinsi sesua dengan kemampuan Anggaran Universitas Sumatera Utara Pendapatan dan Belanja Propinsi. Biaya pemeliharaan dibantu oleh instansi terkait SAMSAT.

c. Fasilitas

Selain sumber daya manusia yang telah dipaparkan sebelumnya, faktor yang tidak kalah pentingnya bagi implementasi kebijakan adalah tersedianya fasilitas. Seorang pelaksana atau implementor sebuah kebijakan mungkin mempunyai staf yang memadai dalam hal kualitas serta kuantitasnya dan mungkin memahami apa yang harus dilakukan, tetapi tanpa fasilitas seperti bangunan sebagai kantor untuk melakukan koordinasi dan pelayanan, tanpa peralatan dan perlengkapan, maka besar kemungkinan implementasi kebijakan yang telah direncanakan tidak akan berhasil. Sementara itu, penyediaan fasilitas-fasilitas yang memadai untuk mendukung implementasi kebijakan yang efektif sangat dipengaruhi oleh pendanaan terhadap implemetasi kebijakan tersebut. Berdasarkan hasil kuisioner mengenai fasilitas kantor SAMSAT Balige Tbel 4.12, 23 orang responden 46.00 menyatakan fasilitas di kantor SAMSAT lengkap. berdasarkan keterangan informan kunci mengenai fasilitas Fasilitas yang ada diatas masih kurang lengkap dikarenakan faktor gedung yang kurang luas, selain fasilitas umum dikantor masih juga kurang seperti meja wajib pajak, tempat ibadah mushola, ruang fotokopi, telepon umum serta kantin yang jauh dari kantor. Selain itu alat alat kantor lain seperti komputer untuk mendukung kelancaran tertib administrasi masih kurang. Akses internet sudah tersedia namun sistem penyimpanan file masih manual dikarenakan kurang sumber daya manusia serta jumlah komputer yang minim. Selain faslitas yang dibutuhkan dalam implementasi sistem administrasi manunggal dibawah satu atap, letak kantor SAMSAT Balige sangat kurang strategis dan jauh dari pusat kota. Universitas Sumatera Utara Berdasarkan Instruksi Bersama Tiga Menteri di dalam Bab VI dipaparkan sarana dan prasarana yang wajib dimiliki setiap kantor SAMSAT. Mulai dari sarana kegiatan, prasarana kegiatan, program aplikasi komputer dan standar pengarsipan, rencana pembayaran melalui sistem perbankan, serta papan nama kantor bersama SAMSAT. Berdasarkan hasil analisis keseluruhan dapat disimpulkan bahwa fasilitas di kantor SAMSAT masih kurang. Dari sisi bangunan fisik sudah tersedia, namun masih kurang luas dikarenakan ruang rapat koordinasi belum tersedia. Selain bangunan fisik sistem pengarsipan kantor SAMSAT Balige masih kurang bagus, dikarenakan masih terkendala di pengarsipan bersifat manual belum komputersisi. Dari sarana kegiatan seperti komputer masih kurang dalam jumlah, ini berdampak lambatnya penghitungan PKB karena masih manual. Namun selain kekurangan fasilitas di berbagai bidang ada fasilitas yang disediakan sangat menarik yakni ”statisfied machine” yang berfungsi sebagai alat kontrol bagi masyrakat terhadapa pelayanan kantor SAMSAT. Dampak positip dari mesin pengukur tingkat kepuasan masyrakat ini bagi petugas yakni bahwa adannya respon masyrakat terhadap kinerja pelayanan mereka dan memacu petugas untuk lebih meingkatkan pelayanan terhadap masyrakat.

V.3 Analisis Aspek Komunikasi