Analisis Aspek Komunikasi ANALISIS DATA

Berdasarkan Instruksi Bersama Tiga Menteri di dalam Bab VI dipaparkan sarana dan prasarana yang wajib dimiliki setiap kantor SAMSAT. Mulai dari sarana kegiatan, prasarana kegiatan, program aplikasi komputer dan standar pengarsipan, rencana pembayaran melalui sistem perbankan, serta papan nama kantor bersama SAMSAT. Berdasarkan hasil analisis keseluruhan dapat disimpulkan bahwa fasilitas di kantor SAMSAT masih kurang. Dari sisi bangunan fisik sudah tersedia, namun masih kurang luas dikarenakan ruang rapat koordinasi belum tersedia. Selain bangunan fisik sistem pengarsipan kantor SAMSAT Balige masih kurang bagus, dikarenakan masih terkendala di pengarsipan bersifat manual belum komputersisi. Dari sarana kegiatan seperti komputer masih kurang dalam jumlah, ini berdampak lambatnya penghitungan PKB karena masih manual. Namun selain kekurangan fasilitas di berbagai bidang ada fasilitas yang disediakan sangat menarik yakni ”statisfied machine” yang berfungsi sebagai alat kontrol bagi masyrakat terhadapa pelayanan kantor SAMSAT. Dampak positip dari mesin pengukur tingkat kepuasan masyrakat ini bagi petugas yakni bahwa adannya respon masyrakat terhadap kinerja pelayanan mereka dan memacu petugas untuk lebih meingkatkan pelayanan terhadap masyrakat.

V.3 Analisis Aspek Komunikasi

Persyaratan utama bagi implementasi kebijakan adalah bahwa mereka yang harus mengimplementasikan suatu keputusan harus tahu apa yang mereka harus kerjakan. Keputusan kebijakan dan peraturan implementasi mesti ditransmisikan kepada pegawai yang tepat sebelum bisa diikuti. Dengan komunikasi yang jelas maka suatu keputusan, kebijakan dan peraturan dapat dilaksankan. Universitas Sumatera Utara Konsistensi atau keseragaman dari tujuan dan sasaran suatu kebijakan sangat diperlukan agar aparat pelaksana kebijakan paham akan apa yang hendak mereka capai. Selain itu kesamaan cara pandang ini juga dapat mendorong terbentuknya motivasi yang mendukung pelaksanaan pencapaian tujuan. Sebaliknya jika tidak ada suatu pemahaman yang semua antar aparat pelaksana kebijakan, tentu pelaksanaan suatu kebijakan tidak optimal. Keseragaman cara pandang ini hanya dapat terwujud apabila ada komunikasi yang baik antara para pemimpin atau perumus kebijakan dengan aparat pelaksananya di lapangan. Berdasarkan table 4.13 mengenai sosialisasi yang dilakukan petugas SAMSAT tehadap masyrakat, menyatakan 21 orang responden 42.00 menyatakan tidak ada sosialisasi terhadap masyarakat. Berdasarkan informan kunci menyatakan bahwa sosialisasi dilakukan kepada masyarakat melalui beberapa media cetak maupun elektronik dan sosialisasi tegas juga dilakukan melalui lewat razia yang dilakukan Dinas Pendapatan, Dinas Perhubungan serta kepolisian Ditlantas POLRI. Berdasarkan table 4.14 mengenai respon pegawai SAMSAT Balige terhadap keluhan masyrakat menyatakan sebanyak 21 orang responden 42.00 menyatakan kurang respon terhdap masyrakat. Berdasarkan informan kunci respon mereka terhadap keluhan masyrakat selalu berikan dengan baik. Selain itu juga para petugas dalam menanggapi keluhan masyarakat berart petugas meminimalkan timbulnya pelayanan yang buruk. Kantor SAMSAT Balige menyediakan meja informasi bagi masyarakat yang ingin menyampaikan keluhan atau pun bertanya. Universitas Sumatera Utara Wujud komunikasi di kantor SAMSAT merupakan koordinasi ataupun kerja sama. Menurut informan kunci, komunikasi yang dilakukan oleh masing masing bidang di lingkungan kantor SAMSAT Balige berjalan dengan baik. Begtu juga komunikasi antara atasan dengan bawahan. Setiap instruksi yang diberikan kepala UPT kepada bawahannya juga berjalan efektif. Komunikasi merupakan cara alat yang digunakan untuk melaksanakan implementasi suatu kebijakan. Komunkasi yang berlaku diantara pegawai dengan kepala UPT bersifat dua arah, dimana dua arah disini yakni jangan hanya menerima instruksi, tapi coba lah menanyakan hal yang belum di mengerti mengenai instruksi berikut, begitu juga sebaliknya. Selain itu wujud dari komunikasi menurut informan yakni dengan dengan mengawasi monotoring para pegawai dalam melaksanakan tugas serta evaluasi pencapaian pelayanan pajak kendaraan bermotor yang dilakukan. Informan kunci menambahkan komunikasi selalu di jalin keapada masyrakat dengan lebih bersifat persuasif yakni dengan sosalisasi. Sosialisasi langsung dapat dilakukan dengan cara razia gabungan antara kepolisan dan dinas pendapatan untuk menertibkan para wajib pajak yang tidak taat. Selain itu sosialisasi lewat beberapa media juga dilakukan seperti melalui radio, spanduk, selebaran, dan lain lain. Dan yang paling dekat yakni komunikasi mengenai pelayanan yang sudah diraskan melalui alat mesin yang dapat dipergunakan masyarakat untuk menyatakan puas atau tidak puas terhadap pelayanan pelayanan SAMSAT statisfied Machine. Dengan alat ini, masyarakat bisa menyampaikan rasa ketidakpuasan terhadap pelayanan SAMSAT. Sasaran terbentuknya Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap SAMSAT ini adalah terwujudnya tertib membayar pajak dan pelayanan terpadu yang diberikan kepada masyarakat, khususnya pelayanan dalam pengurusan pajak Universitas Sumatera Utara kendaraan bermotor. Dalam hal ini, petugas Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap SAMSAT harus melaksanakan tugas dan wewenang yang telah ditetapkan. Untuk menyampaikan informasi tersebut dan untuk menciptakan keseragaman persepsi seluruh petugas SAMSAT, maka dibutuhkan komunikasi yang baik. Komunikasi yang terdapat di kantor SAMSAT yakni komunikasi internal, yaitu komunikasi antar petugas pelaksana kebijakan dan komunikasi eksternal, yaitu komunikasi petugas pelaksana program dengan instansi atau lembaga-lembaga lain, termasuk dengan masyarakat. Komunikasi internal petugas pelaksana dapat dilihat dari koordinasi dan kerjasama yang mereka lakukan. Komunikasi yang dilakukan melalui kerjasama dan koordinasi tersebut dapat dikatakan sudah berjalan baik dan lancar. Hal ini didukung oleh hasil wawancara dengan kepala UPT SAMSAT Balige yang menyatakan bahwa semua pihak yang terlibat dalam pelaksanaan pengurusan pajak kendaraan bermotor senantiasa menjalin komunikasi baik antar instansi maupun satu instansi. Selain itu komunikasi tidak hanya dilakukan secara formal, namun juga dilakukan secara informal dalam bentuk saling tukar informasi. Berdasarkan hasil analisa keseluruhan dapat disimpulkan bahwa secara umum komunikasi dalam implementasi Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap di kantor SAMSAT Balige sudah dilakukan dan berjalan lancar. Namun komunikasi terhadap masyrakat seperti sosialisasi belum mendapat tanggapan yang baik untuk dilakukan sepenuhnya oleh masyarakat dan masyarakat masih belum menyadari tanggung jawab dalam membayar pajak kendaraan bermotor. Universitas Sumatera Utara

V. 4 Analisis Aspek Disposisi Implementor

Watak dan karakteristik dari para pelaksana program dalam menyikapi suatu kebijakan merupakan faktor yang tidak dapat dikesampingkan. Jika para pelaksana program setuju dengan isi suatu kebijakan, dan dalam hal ini berarti adanya dukungan, kemungkinan besar mereka akan melaksanakannya sebagaimana yang diinginkan oleh para pembuat kebijakan. Disposisi implementor dapat dilihat dari tanggung jawab pegawai dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi dalam pengurusan pajak kendaraan bermotor pada sistem admnistrasi manunggal satu atap serta respon implementor terhadap kebijakan dalam pengurusan pajak kendaraan bermotor pada sistem admnistrasi manunggal satu atap. Berdasarkan hasil kuisioner table 4.15 mengenai sikap petugas dalam memberikan pelayanan dalam pengurusan PKB sebanyak 25 orang responden 50.00 menyatakan baik dan ramah. Berdasarkan hasil wawancara informan kunci bahwa sebagai petugas atau pemberi pelayanan kepada masyrakat sudah sepantasnya baik dan sopan. Selain itu menurut informan kunci bahwa respon para petugas dengan sistem pelayanan pengurusan pajak kendaraan di bawah satu atap sangat baik dan antusias. Berdasarkan analisis keseluruhan bahwa tanggung jawab yang ditunjukkan para pegawai sangat baik terhadap perkembangan sisitem pelayanan pajak kendaraan bermotor di bawah satu atap dan respon mereka terhadap pelayanan pajak sperti ini sangat baik. Sehingga dampak dari semua ini yakni bagi para petugas bekerja lebih semangat dan tetap fokus terhadap pelayanan maksimal. Universitas Sumatera Utara

BAB VI PENUTUP