Standard Operating Procedures ANALISIS DATA

Kendaraan Bermotor khususnya pada kantor SAMSAT UPT Balige. Pada penelitian ini, penulis melihat Implementasi Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap dalam Pengurusan Pajak Kendaraan bermotor dari 4 empat variabel yang menjadi sorotan ditambah dengan tanggapan masyarakat sebagai pengguna jasa pelayanan sistem administrasi manunggal satu atap dalam hal pengurusan pajak kendaraan bermotor. Di dalam menganalisis data yang telah penulis sajikan pada bab sebelumnya, penulis akan menyesuaikan dengan teori teori tentang implementasi dengan indikator yang penulis sudah tetapkan sebelumnya.

V. 1 Analisis Aspek Struktur Birokrasi

Struktur birokrasi merupakan salah satu alat bantu untuk mempermudah kordinasi antar pegawai di dalam satu organisasi. Organisasi disini yang dimaksud adalah lembaga yang menjalankan kebijakan atau keputusan tentang pelaksanaan sistem administrasi manunggal satu atap yaitu kantor SAMSAT Balige. Pada dasarnya para pelaksana kebijakan mungkin mengetahui apa yang dilakukan dan mempunyai cukup keinginan serta sumber daya untuk melaksanakannya, tetapi dalam pelaksanaan mereka masih dihambat oleh ketentuan tertentu seperti misalnya struktur birokrasi yang memiliki pengaruh penting dalam implementasi kebijakan. Ada dua aspek penting, yakni mengenai Standard Operating Procedures SOP, dan fragmentasi organisasi.

a. Standard Operating Procedures

Standard Operating Procedures dapat dilihat dari aspek standar biaya, waktu dan SOP yang digunakan. Berdasarkan hasul kuisioner pada table 4. 6 mengenai pelayanan kantor SAMSAT, sebanyak 23 orang 46, 00 menyatakan pelayanan Universitas Sumatera Utara baik. Dalam hasil wawancara dengan informan kunci menyatakan pelayanan yang mereka berikan sudah baik dan sesuai dengan SOP yang ditetapkan. Berdasarkan wawancara dengan informan kunci, Mengenai SOP yang ditetapkan sudah cukup jelas dinyatakan pengurusan PKB harus melewati loket-loket yang sudah disediakan, baik loket pembayaran dan pelayanan. Jikalau dilihat dan dibandingkan dengan yang dulu, saat ini pelayanan di kantor SAMSAT ini sudah yang maksimal. Apalagi setiap keperluan pemohonwajib pajak di setiap loketnya sudah dipangkas oleh pegawai. Mengenai panjang dan lambatnya ataupun lamanya proses pengurusan PKB memang cukup menyita waktu mengingat banyaknya pemohonwajib pajak satiap hari. Dalam data sekunder yakni Instruksi Bersama Tiga Menteri dalam bab 2 dan bab 3 dijelaskan mengenai SOP SAMSAT yakni mengenai pengorganisasian dan administrasi SAMSAT. Di dalam Intruksi Bersama dpaparkan prosedur yang harus dilalui masyrakat dalam pengurusan pajak kendaraan bermotor. Hasil kuisioner pada table 4. 7 mengenai pengetahuan tentang biaya yang dikenakan dalam pengurusan pajak kendaraan bermotor, 30 orang responden 60,00 menyatakan mengetahui standard biaya yang dikenakan. Menurut informan kunci bahwa standar biaya yang dikenakan selalu di informasikan apabila ada perubahan yang terjadi, misalnya pada saat perubahan tariff denda yang dikenakan bagi wajib pajak yang tidak tepat membayar pajak kendaraannya. Peraturan apapun yang berubah selalu kita up date melalui papan informasi. Hasil kuisioner pada table 4.8 mengenai pengetahuan responden menegnai standar waktu, yakni sebanyak 18 orang responden 36.00 tidak mengetahui adanya standar waktu yang diberikan dalam pelayanan pengurusan pajak kendaraan bermotor. Berdasarkan hasil wawancara terhadap informan kunci Universitas Sumatera Utara mengenai standar waktu yang ada dalam pengurusan PKB, pegawai berusaha untuk memberikan pelayanan “one day service” dimana yang dimaksud yakni pengurusan PKB dilakukan dalam satu hari. Pegawai Kantor SAMSAT berusaha memaksimalkan pelayanan kami dengan service satu hari, namun terkadang memang tidak dipungkiri bahwa terkadang pelayanan satu hari tidak berjalan dengan baik, kadang sampai 2- 3 hari dalam pengurusan PKB, namun itu sudah sangat cepat dikarenakan mulai registrasi hingga penerbitan. Hasil kuisioner pada table 4.9 mengenai procedures antar loket dalam pengurusan PKB, menyatakan prosedur yang dilalui sangat jelas sebanyak 25 orang responden 50.00. Berdasarkan informan kunci bahwa prosedur antar loket harus dilalui wajib pajak dalam pengurusan PKB. Selain itu para pegawai juga membimbing wajib pajak untuk menuhu loket loket berikutnya, ini merupakan wujud pelayanan prima yang kami berikan. Berdasarkan hail analisis keseluruhan dapat disimpulkan bahwa standard operating procedures di kantor SAMSAT Balige sudah jelas dan peraturan yang menggatur yakni Instruksi Bersama Tiga Menteri, Peraturan Menteri Dalam Negeri No 25 tahun 2010, serta Peraturan Daerah SUMUT No.1 tahun 2011. Mengenai pelayanan yang diberikan sudah baik dan mencakup seluruh aspek pelayanan yang ditetapkan, standar biaya sudah memiliki ketetapan yakni perda dan permendagri, serta prosedur antar loket sudah dipahami oleh wajib pajak. Namun kelemahan dari standar waktu yakni one day service . inovasi standar waktu yang diberikan menimbulkan efek negative terhadap pelayanan, dimana apabila tidak terwujud pelayanan PKB dalam satu hari akan memberikan citra negatif di mata masyarakat. Dan berdasarkan observasi inovasi standar waktu yang diberikan ini sulit terwujud bagi kantor SAMSAT Balige, dikarenakan Universitas Sumatera Utara kendala fasilitas dan kesiapan SDM serta peningkatan jumlah waib pajak setiap harinya.

b. Fragmentasi