Tabel 12. Hasil uji linieritas Variabel
Linierity Deviation from
linierity Keterangan
Kualitas Kehidupan BekerjaSemangat
Kerja 0.000
0.115 Hubungan linear
Berdasarkan tabel 11 di atas diperoleh bahwa nilai p = 0.000. Hasil ini menunjukkan nilai p 0,05 yang berarti terdapat hubungan yang linear antara
kualitas kehidupan bekerja dengan semangat kerja. Sesuai dengan hasil diatas, diperoleh bahwa penelitian ini terdistribusi
normal dan linear, sehingga dapat dilakukan pengolahan data dengan menggunakan statistik parametrik. Metode analisis data yang digunakan untuk
pengujian hipotesa dalam penelitian ini akan menggunakan teknik analisis regresi linear sederhana.
3. Hasil Utama Penelitian
a. Korelasi Kualitas Kehidupan Bekerja dengan Semangat Kerja
Berikut ini akan dijelaskan pengolahan data mengenai hubungan kualitas kehidupan bekerja dengan semangat kerja yang diperoleh dengan teknik
analisa regresi linear sederhana dengan bantuan program komputer SPSS versi 17.00 for windows. Berdasarkan hasil perhitungan, didapat nilai koefisien korelasi
r sebesar 0.569 dengan p = 0,000. Hipotesis nol dalam penelitian ini yaitu tidak ada peranan kualitas
kehidupan bekerja terhadap semangat kerja. Kriteria penolakan H
o
adalah jika p α 0,05. Berdasarkan hasil perhitungan uji satu sisi, didapat nilai p = 0,000,
Universitas Sumatera Utara
karena p = 0,000 α 0,05 maka H
o
ditolak. Dapat disimpulkan bahwa ada peranan kualitas kehidupan bekerja terhadap semangat kerja.
Hasil analisa regresi dapat dilihat pada tabel 13. Didapat nilai koefisien determinan R
2
sebesar 0.323 bahwa peranan kualitas kehidupan bekerja terhadap semangat kerja pada karyawan PT. PLNPERSERO Wil-SU
adalah sebesar 32.3. Artinya variabel kualitas kehidupan bekerja memberikan sumbangan efektif sebesar 32.3 dalam meningkatkan semangat kerja.
Tabel 13. Hasil Analisis Korelasi
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate
1 .569a
.323 .315
9.173
Tabel 14. Hasil Analisis Varians
Model Sum of
Squares Df
Mean Square
F Sig.
1 Regression
3134.192 1
3134.192 37.247
.000a Residual
6563.358 78
84.146 Total
9697.550 79
Tabel 15. Koefisien b0 dan b1
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients T
Sig.
B Std. Error
Beta 1
Constant 18.455
12.898 1.431
.156 KKB
.550 0.090
0.569 6.103
.000 a Dependent Variable: Semangat Kerja
Universitas Sumatera Utara
Persamaan garis regresi pada penelitian ini adalah
1 1
` X
. Semangat kerja dilambangkan dengan Y` dan kualitas kehidupan bekerja
dilambangkan dengan X
1
. Berdasarkan rumus tersebut, persamaan garis regresinya adalah Y`= 18.455 + 0.550 X1. Sehingga dapat disimpulkan jika tidak
ada kualitas kehidupan bekerja maka skor semangat kerja adalah 18.455. Koefisien regresi 0.550 menggambarkan setiap penambahan 1 satuan kualitas
kehidupan bekerja akan menambah semangat kerja sebesar 0.550.
b. Nilai Empirik dan Mean Hipotetik 1. Nilai Empirik Dan Nilai Hipotetik Kualitas Kehidupan Bekerja
Salah satu tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran mengenai kualitas kehidupan bekerja yang dimiliki oleh subjek
penelitian, untuk itu peneliti menggunakan alat penelitian berupa skala kualitas kehidupan bekerja.
Setelah dilakukan uji reliabilitas didapat 47 item utama yang memenuhi persyaratan untuk kemudian dianalisa menjadi data penelitian dengan
rentang 0-4 sehingga dihasilkan total skor minimum sebesar 47 dan total skor maksimun sebesar 188.
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh total skor maksimum 80 dan total skor minimum 25. Hasil perhitungan mean empirik dan mean kualitas
kehidupan bekerja dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 16. Perbandingan Mean Hipotetik dan Mean Empirik Kualitas Kehidupan Bekerja
Variabel Empirik Hipotetik
Min Max Mean
SD Min Max
Mean SD
Kualitas kehidupan
bekerja 118
163 142.78
11.460 47
188 117.5
23.5
Berdasarkan tabel 16 maka diperoleh mean empirik kualitas kehidupan bekerja sebesar 142.78 dengan standar deviasi sebesar 11.460 dan
mean hipotetik sebesar 117.5 dengan standar deviasi sebesar 23.5. Jika dilihat perbandingan antara mean empirik dengan mean hipotetik,
maka diperoleh mean empirik lebih besar daripada mean hipotetik dengan selisih 25.28. Hasil ini menunjukkan bahwa kualiatas kehidupan bekerja yang dimiliki
subjek penelitian lebih tinggi daripada mean kualitas kehidupan bekerja yang dimiliki populasi umumnya.
2. Nilai Empirik dan Nilai Hipotetik Semangat Kerja