IDENTIFIKASI VARIABEL PENELITIAN Metode Analisa Data 1. Analisa Regresi Linear Sederhana

Metode penelitian merupakan unsur yang penting dalam penelitian ilmiah karena metode yang digunakan dalam penelitian dapat menentukan apakah penelitian tersebut dapat dipertanggungjawabkan hasilnya Hadi, 2000. Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat korelasional untuk melihat peranan kualitas kehidupan bekerja terhadap semangat kerja karyawan.

A. IDENTIFIKASI VARIABEL PENELITIAN

Dalam penelitian ini ada dua variabel yang akan diuji yakni masing- masing satu variabel bebas dan variabel tergantung. Variabel-variabel yang diukur dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Variabel Tergantung : Semangat Kerja Variabel Bebas : Kualitas Kehidupan Bekerja

B. DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL PENELITIAN

1. Semangat Kerja

Semangat kerja adalah sikap individu dalam bekerja yang berpengaruh pada usaha untuk melakukan pekerjaan secara lebih giat dan antusias yang didasarkan pada rasa percaya diri, motivasi diri yang kuat, disertai perasaan tetap gembira. Semangat kerja diukur dengan menggunakan skala yang disusun berdasarkan ciri-ciri individu yang memiliki semangat kerja yang tinggi yang dikemukakan oleh Carlaw, Deming dan Friedman 2003, yaitu: tersenyum dan tertawa, memiliki inisiatif, berfikir kreatif dan luas, menyenangi apa yang sedang Universitas Sumatera Utara dilakukan, tertarik dengan pekerjaannya, bertanggung jawab, memiliki kemauan bekerja sama dan berinteraksi secara informal dengan atasan. Semakin tinggi skor skala semangat kerja yang diperoleh pada karyawan, menunjukkan semakin tinggi semangat kerja karyawan. Sebaliknya, semakin rendah skor skala semangat kerja yang diperoleh karyawan yang menunjukkan semakin rendah semangat kerja karyawan.

2. Kualitas Kehidupan Bekerja

Kualitas kehidupan bekerja adalah persepsi karyawan mengenai kesejahteraan, suasana dan pengalaman karyawan di tempat mereka bekerja yang mengacu pada bagaimana lingkungan pekerjaannya memenuhi kebutuhan- kebutuhan karyawan seefektif mungkin. Kualitas kehidupan bekerja diukur dengan menggunakan skala yang disusun berdasarkan delapan kriteria kualitas kehidupan bekerja dari Walton dalam Kossen, 1986, yaitu: kompensasi yang mencukupi dan adil, kondisi- kondisi kerja yang aman dan sehat, kesempatan untuk mengembangkan dan menggunakan kapasitas manusia, peluang untuk pertumbuhan dan mendapatkan jaminan, integrasi sosial dalam perusahaan pekerjaan, hak-hak karyawan, karyawan dan ruang hidup secara keseluruhan, dan tanggung jawab sosial perusahaan. Semakin tinggi nilai skala kualitas kehidupan bekerja maka semakin tinggi persepsi terhadap kualitas kehidupan bekerja individu. Sebaliknya, semakin rendah nilai skala kualitas kehidupan bekerja maka semakin rendah persepsi terhadap kualitas kehidupan bekerja individu. Universitas Sumatera Utara

C. POPULASI, SAMPEL DAN METODE PENGAMBILAN SAMPEL

1. Populasi dan Sampel

Masalah populasi dan sampel yang dipakai didalam penelitian merupakan salah satu faktor penting yang harus diperhatikan. Populasi adalah objek, gejala atau kejadian yang diselidiki terdiri dari semua individu untuk siapa kenyataan-kenyataan yang diperoleh dari sampel penelitian itu akan digeneralisasikan Hadi, 2000. Populasi yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah karyawan yang bekerja di PT. PLN Persero Wil - SU. Mengingat keterbatasan peneliti untuk menjangkau keseluruhan populasi, maka peneliti hanya meneliti sebagian dari keseluruhan populasi yang dijadikan sebagai subjek penelitian, atau yang dikenal dengan nama sampel. Sampel penelitian ini adalah karyawan yang bekerja di PT. PLN Persero Wil - SU.

1. Karakteristik Subjek Penelitian

a. Karyawan yang bekerja di PT. PLN Persero Wil-SU b. Telah bekerja selama minimal selama 1 tahun Masa kerja 1 tahun diasumsikan telah cukup memiliki pemahaman tentang nilai-nilai, tujuan dan aturan perusahaannya.

2. Teknik Pengambilan Sampel

Adapun upaya untuk memperoleh sampel penelitian dalam penelitian ini, peneliti menggunakan incidental sampling. Hadi 2002 menyatakan bahwa Universitas Sumatera Utara dalam incidental sampling, hanya individu-individu atau kelompok-kelompok yang kebetulan dijumpai atau dapat dijumpai saja yang diselidiki.

D. METODE PENGUMPULAN DATA

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan skala psikologi yang berbentuk skala likert dengan beberapa pilihan, yaitu dengan cara menyebarkan skala yang berisi daftar pertanyaan yang telah disiapkan dan disusun sedemikian rupa sehingga subjek penelitian dapat mengisi dengan mudah Azwar, 2000. Metode skala digunakan karena data yang ingin diukur berupa konstruk atau konsep psikologis yang dapat diungkap secara tidak langsung melalui indikator-indikator perilaku yang diterjemahkan dalam bentuk aitem-aitem pernyataan Azwar, 2000. Hadi 2000 mengemukakan bahwa skala psikologis mendasarkan diri pada laporan-laporan pribadi self report. Selain itu, skala psikologis memiliki kelebihan dengan asumsi sebagai berikut: 1. Subjek adalah oraang yang paling tahu tentang dirinya. 2. Apa yang dikatakan oleh subjek kepada peneliti adalah benar dan dapat dipercaya. 3. Interpretasi subjek tentang pertanyaan-pertanyaan yang diajukan sama dengan apa yang dimaksud peneliti. Dalam penelitian ini, menggunakan dua skala psikologi yaitu skala semangat kerja dan skala kualitas kehidupan bekerja.

1. Skala Semangat Kerja

Universitas Sumatera Utara Skala semangat kerja yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala yang disusun oleh peneliti berdasarkan delapan ciri-ciri orang yang memiliki semangat kerja yang tinggi yang disusun oleh Carlaw, Deming dan Friedman 2003, yaitu: tersenyum dan tertawa, memiliki inisiatif, berfikir kreatif dan luas, menyenangi apa yang sedang dilakukan, tertarik dengan pekerjaannya, bertanggung jawab, memiliki kemauan bekerja sama, berinteraksi secara informal dengan atasan. Model skala semangat kerja menggunakan model skala Likert yang terdiri dari aitem favorable dan unfavorable, dengan menggunakan empat pilihan jawaban yaitu : Sangat Sesuai SS, Sesuai S, Tidak Sesuai TS, dan Sangat Tidak Sesuai STS. Pemberian skor untuk skala ini bergerak dari rentang nilai 4 sampai dengan rentang nilai 1 untuk aitem favorable dan untuk aitem unfavorable bergerak dari rentang nilai 1 sampai dengan rentang nilai 4. Tabel 1. Blue print Skala Semangat Kerja Sebelum Uji Coba No Ciri-ciri Aitem mendukung Aitem tidak mendukung Jumlah 1. Tersenyum dan tertawa 1, 17, 33, 49 9, 25, 41, 57 8 2. Memiliki Inisiatif 10, 26, 42, 58 2, 18, 34, 50 8 3. Berpikir kreatif dan luas 3, 19, 35, 51 11, 27, 43, 59 8 4. Menyenangi apa yang sedang dilakukan 12, 28, 44, 60 4, 20, 36, 52 8 5. Tertarik dengan pekerjaannya 5, 21, 37, 53 13, 29, 45, 61 8 6. Bertanggung jawab 14, 30, 46, 62 6, 22, 38, 54 8 7. Memiliki kemauan bekerja 7, 23, 39, 55 15, 31, 47, 63 8 Universitas Sumatera Utara sama 8. Berinteraksi secara informal dengan atasan 16, 32, 48, 64 8, 24, 40, 56 8 Total 32 32 64

2. Skala Kualitas Kehidupan Bekerja

Skala kualitas kehidupan bekerja yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala yang disusun oleh peneliti berdasarkan delapan kriteria kualitas kehidupan bekerja menurut Walton dalam Kossen, 1986, yaitu: kompensasi yang mencukupi dan adil, kondisi-kondisi kerja yang aman dan sehat, kesempatan untuk mengembangkan dan menggunakan kapasitas manusia, peluang untuk pertumbuhan dan mendapatkan jaminan, integrasi sosial dalam perusahaan karyawanan, hak-hak karyawan, karyawan dan ruang hidup secara keseluruhan, tanggung jawab sosial perusahaan. Model skala kualitas kehidupan bekerja menggunakan model skala Likert yang terdiri dari aitem favorable dan unfavorable, dengan menggunakan empat pilihan jawaban yaitu : Sangat Sesuai SS, Sesuai S, Tidak Sesuai TS, dan Sangat Tidak Sesuai STS. Pemberian skor untuk skala ini bergerak dari rentang nilai 4 sampai dengan nilai 1 untuk aitem favorable dan untuk aitem unfavorable bergerak dari rentang nilai 1 sampai rentang nilai 4. Tabel 2. Blue print Skala Kualitas Kehidupan Bekerja Sebelum Uji Coba No Kriteria kualitas kehidupan bekerja Aitem yang mendukung Aitem tidak mendukung Jumlah Universitas Sumatera Utara 1. Kompensasi yang mencukupi dan adil 1, 17, 33, 48 3, 19, 35, 51 8 2. Kondisi kerja yang aman dan sehat 5, 21, 37, 52 7, 23, 39, 55 8 3. Kesempatan mengembangkan dan menggunakan kapasitas manusia 9, 25, 42, 58 11, 27, 43, 59 8 4. Peluang untuk pertumbuhan dan mendapatkan jaminan 13, 29, 45, 61 15, 32, 47, 63 8 5. Integrasi sosial dalam perusahaan karyawanan 16, 32, 48, 64 14, 31, 46, 62 8 6. Hak-hak karyawan 12, 28, 44, 60 10, 26, 42, 58 8 7. Karyawan dan ruang hidup secara keseluruhan 8, 24, 40, 56 6, 22, 38, 54 8 8. Tanggung jawab sosial perusahaan 4, 20, 36, 52 2, 18, 34, 50 8 Total 32 32 64

E. VALIDITAS, UJI DAYA BEDA AITEM DAN RELIABILITAS

Tujuan dilakukan ui coba alat ukur adalah untuk melihat seberapa jauh Universitas Sumatera Utara alat ukur dapat mengukur dengan tepat apa yang hendak diukur dan seberapa jauh alat ukur menunjukkan kecermatan pengukuran Azwar, 2000.

1. Validitas

Azwar, 2000 mendefinisikan validitas tes atau validitas alat ukur adalah sejauh mana tes itu mengukur apa yang dimaksudkannya untuk diukur, artinya derajat fungsi mengukurnya suatu tes atau derajat kecermatan suatu tes. Untuk mengkaji validitas alat ukur dalam penelitian ini, peneliti melihat alat ukur berdasarkan arah isi yang diukur yang disebut dengan validitas isi content validity. Validitas isi menunjukkan sejauh mana aitem-aitem yang dilihat dari isinya dapat mengukur apa yang dimaksudkan untuk diukur. Validitas isi merupakan hal utama dalam suatu tes yang biasanya dinilai dengan menggunakan pertimbangan pakar profesional judgement. Peneliti meminta pertimbanagn profesional, yang dalam hal ini adalah dosen pembimbing peneliti dan pihak- pihak lain yang berkompeten dalam memberikan pertimbangan, sebelum menentukan aitem-aitem mana yang dapat dijadikan alat ukur sesuai dengan blueprint yang ada.

2. Daya Beda Aitem

Setelah melakukan validitas isi, kemudian dilanjutkan dengan melakukan uji daya beda aitem. Uji daya beda aitem dilakukan dalam penelitian ini untuk melihat sejauhmana aitem mampu membedakan antara individu atau kelompok individu yang memiliki atau tidak memiliki atribut yang diukur Azwar, 2000. Universitas Sumatera Utara Pengujian daya beda aitem dalam penelitian ini dilakukan dengan komputasi koefisien korelasi antara distribusi skor pada setiap aitem dengan suatu kriteria yang relevan yaitu distribusi skor skala itu sendiri. Komputasi ini menghasilkan koefisien korelasi aitem total yang dapat dilakukan dengan menggunakan koefisien korelasi Pearson Product Moment Azwar, 2000. Besarnya koefisien korelasi aitem total bergerak dari 0 sampai dengan 1,00 dengan nilai positif dan negatif. Semakin baik daya diskriminasi aitem maka koefisien korelasinya semakin mendekati angka 1,00 azwar, 2006. Batasan nilai indeks daya beda aitem riX dalam penelitian ini adalah 0.3. Sehingga setiap aitem yang memiliki nilai riX ≥ 0.3 saja yang akan digunakan dalam pengambilan data yang sebenarnya.

3. Reliabilitas

Menurut Azwar 2000 reliabilitas adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya. Menurut Hadi 2000 reliabilitas alat ukur menunjukkan derajat keajegan atau konsistensi alat ukur yang bersangkutan. Reliabilitas alat ukur dapat dilihat dari koefisien reliabilitas yang merupakan indikator konsistensi aitem-aitem tes dalam menjalankan fungsi ukurnya secara bersama-sama. Reliabilitas alat ukur ini sebenarnya mengacu pada konsistensi kepercayaan hasil ukur yang mengandung kecermatan pengukuran Azwar, 2004. Uji reliabilitas alat ukur ini menggunakan pendekatan konsistensi internal yaitu Cronbach’s Alpha Coefficient yang artinya menggunakan satu bentuk tes yang dikenakan sekali saja pada kelompok subjek dengan tujuan untuk Universitas Sumatera Utara melihat konsistensi antar item atau antar bagian dalam skala, dengan bantuan komputer dari program SPSS versi 17.0 for windows. Dalam aplikasinya, reliabilitas dinyatakan oleh koefisien reliabilitas rxx yang angkanya berada dalam rentang dari 0 sampai dengan 1, yang artinya semakin tinggi koefisien reliabilitas mendekati angka 1 berarti semakin tinggi reliabilitas, sebaliknya koefisien yang semakin rendah mendekati angka 0 berarti semakin rendah reliabilitas Azwar, 2005.

F. HASIL UJI COBA ALAT UKUR

Uji coba alat ukur penelitian yaitu skala semangat kerja dan skala kualitas kehidupan bekerja dilaksanakan pada tanggal 29 September 2010 hingga 06 Oktober 2010. Uji coba dilakukan pada karyawan PT. PLN Persero Cabang Medan. Skala yang disebarkan sebanyak 90 skala. Penyebaran ini dilakukan oleh peneliti dan dibantu oleh pihak perusahaan. Kemudian dari 90 skala yang disebarkan, hanya 80 skala yang kembali, dan keseluruhannya memenuhi persyaratan untuk dilakukan pengolahan data. Untuk melihat daya beda aitem dilakukan analisis uji coba. Peneliti membandingkan nilai corrected item total- total correlation yang diperoleh dengan koefisien korelasi product moment pearson dengan interval kepercayaan 95 yang mempunyai harga kritis 0.3. Peneliti memakai kriteria pemilihan aitem berdasarkan koefisien korelasi sebesar 0.3 karena menurut Azwar 2000 semua aitem yang mencapai koefisien korelasi minimal 0.3, daya pembedanya dianggap memuaskan.

1. Hasil Uji Coba Skala Semangat Kerja

Universitas Sumatera Utara Hasil uji coba skala semangat kerja menghasilkan 34 aitem yang diterima dari 64 aitem yang diuji cobakan. Korelasi antar skor aitem dan skor total pada aitem yang valid bergerak dari 0.324 - 0.766. Setelah dilakukan pengujian daya beda aitem, kemudian dilakukan perhitungan reliabilitas pada aitem-aitem yang valid. Hasil perhitungan reliabilitas skala semangat kerja diperoleh nilai koefisien α = 0.905. Distribusi aitem yang diterima dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3. Distribusi Aitem Skala Semangat Kerja Setelah Uji Coba No Ciri-ciri Aitem mendukung Aitem tidak mendukung Jumlah 1. Tersenyum dan tertawa 1, 17, 33 9, 57 5 2. Memiliki Inisiatif 26 - 1 3. Berpikir kreatif dan luas 3, 51 43, 59 4 4. Menyenangi apa yang sedang dilakukan 12, 28, 44 20, 52 5 5. Tertarik dengan pekerjaannya 21, 37, 53 13, 61 5 6. Bertanggung jawab 14, 30, 46, 62 22 5 7. Memiliki kemauan bekerja sama 7, 23, 39, 55 15 5 8. Berinteraksi secara informal dengan atasan 64 8, 24, 40 4 Total 21 13 34 Universitas Sumatera Utara Sebelum skala semangat kerja ini digunakan dalam penelitian, terlebih dahulu 34 aitem utama yang telah memenuhi daya beda dan reliabilitas disusun kembali, sehingga penyebaran aitemnya dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4. Blue print Skala Semangat Kerja Untuk Penelitian No Ciri-ciri Aitem mendukung Aitem tidak mendukung Jumlah 1. Tersenyum dan tertawa 1, 16, 29 9, 23 5 2. Memiliki Inisiatif 2 - 1 3. Berpikir kreatif dan luas 3, 17 10, 24 4 4. Menyenangi apa yang sedang dilakukan 11, 25, 30 4, 18 5 5. Tertarik dengan pekerjaannya 5, 19, 31 12, 26 5 6. Bertanggung jawab 13, 20, 27, 32 6 5 7. Memiliki kemauan bekerja sama 7, 21, 28, 33 14, 5 8. Berinteraksi secara informal dengan atasan 34 8, 15, 22 Total 21 13 34

2. Hasil Uji Coba Skala Kualitas Kehidupan Bekerja

Setelah dilakukan beberapa kali uji coba, dari 64 aitem yang diuji didapat 47 aitem yang memiliki daya diskriminasi lebih besar atau sama dengan 0,30. Korelasi antar skor aitem dan skor total pada aitem yang valid bergerak dari 0.304 - 0.792. Setelah dilakukan pengujian daya beda aitem, kemudian dilakukan Universitas Sumatera Utara perhitungan reliabilitas pada aitem-aitem yang valid. Hasil perhitungan reliabilitas skala kualitas kehidupan bekerja diperoleh nilai koefisien α = 0.937. Distribusi aitem yang diterima dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 5. Blue print skala kualitas kehidupan bekerja No. Kriteria kualitas kehidupan bekerja Aitem yang mendukung Aitem tidak mendukung Jumlah 1. Kompensasi yang mencukupi dan adil 1, 17, 33, 49 3, 51 2 2. Kondisi kerja yang aman dan sehat 5, 21, 37, 53 7, 23, 39 7 3. Kesempatan mengembangkan dan menggunakan kapasitas manusia

9, 25, 57 27, 43, 59

6 4. Peluang untuk pertumbuhan dan mendapatkan jaminan 13, 29, 45, 61 47, 63 6 5. Integrasi sosial dalam perusahaan karyawanan 32, 48, 64 30, 46, 62 6 6. Hak-hak karyawan 12, 28, 44 42, 58 5 7. Karyawan dan ruang hidup secara keseluruhan 8, 24, 40, 56 22, 38, 54 7 8. Tanggung jawab sosial perusahaan 20, 36, 52 50 4 Total 28 19 47 Universitas Sumatera Utara Sebelum skala kualitas kehdiupan bekerja ini digunakan dalam penelitian, terlebih dahulu 47 aitem utama yang telah memenuhi daya beda dan reliabilitas disusun kembali, sehingga penyebaran aitemnya dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 6. Blue print Skala Kualitas Kehidupan Bekerja Untuk Penelitian No. Kriteria kualitas kehidupan bekerja Aitem yang mendukung Aitem tidak mendukung Jumlah 1. Kompensasi yang mencukupi dan adil 1, 17, 32, 44 9, 24 6 2. Kondisi kerja yang aman dan sehat 10, 25, 37, 45 2, 18, 33 7 3. Kesempatan mengembangkan dan menggunakan kapasitas manusia 3, 19, 34 11, 26, 38 6 4. Peluang untuk pertumbuhan dan mendapatkan jaminan 12, 27, 39, 46 4, 20 6 5. Integrasi sosial dalam perusahaan 5, 21, 35 13, 28, 40 6 6. Hak-hak karyawan 14, 29, 41 6, 22 5 7. Karyawan dan ruang hidup secara keseluruhan 7, 23, 36, 47 15, 30, 42 7 8. Tanggung jawab sosial perusahaan 16 ,31 ,43 8 4 Total 28 19 47

G. PROSEDUR PELAKSANAAN PENELITIAN

Prosedur pelaksanaan penelitian terdiri dari 3 tiga tahap. Ketiga tahap tersebut adalah tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap pengolahan data.

1. Persiapan

Tahapan persiapan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah : Universitas Sumatera Utara

a. Pembuatan alat ukur

Peneliti membuat dua alat ukur yang terdiri dari skala kualitas kehidupan bekerja dan skala semangat kerja yang disusun sendiri oleh peneliti. Skala semangat kerja disusun berdasarkan teori ciri-ciri orang yang memiliki semangat kerja yang tinggi dari Carlaw, Deming Friedman 2003. Skala kualitas kehidupan bekerja disusun berdasarkan teori kategori konseptual kualitas kehidupan bekerja dari Walton dalam Kossen, 1986. Dalam melakukan penyusunan aitem ini, peneliti melakukan analisis rasional untuk menentukan pernyataan yang tepat dalam mengungkap masing-masing indikator perilaku sebagai upaya untuk melakukan pengujian terhadap validitas alat ukur yang digunakan dan diperkuat dengan professional judgement, dalam hal ini dibantu oleh dosen pembimbing peneliti. Peneliti membuat 64 aitem untuk skala semangat kerja dan 64 aitem untuk skala kualitas kehidupan bekerja. Skor untuk masing-masing butir bergerak dari STS Sangat Tidak Sesuai, TS Tidak Sesuai, S Sesuai, dan SS Sangat Sesuai. Skala dibuat dalam bentuk buku di mana di samping pernyataan telah disediakan tempat untuk menjawab sehingga memudahkan subjek dalam memberikan jawaban. b. Uji coba alat ukur Uji coba alat ukur dilakukan pada tanggal 29 September 2010 sampai 06 Oktober 2010 dengan memberikan skala semangat kerja dan skala kualitas kehdiupan bekerja pada 90 orang karyawan PT. PLNPersero Cabang Universitas Sumatera Utara Medan. Pemberian skala ini dilakukan dengan memberikan skala pada subjek yang sesuai dengan karakteristik populasi. c. Revisi Alat Ukur Setelah peneliti melakukan uji coba, peneliti menguji validitas dan reliabilitas skala semangat kerja dan skala kualitas kehidupan bekerja sehingga diketahui aitem-aitem mana saja yang memenuhi validitas dan reliabilitasnya, peneliti mengambil beberapa aitem utama dari aitem yang memenuhi validitas dan reliabilitas tersebut untuk dijadikan skala semangat kerja dan skala kualitas kehidupan bekerja. Skala inilah yang kemudian digunakan peneliti dalam mengambil data untuk penelitian.

2. Tahap Pelaksanaan

Setelah diujicobakan, maka selanjutnya peneliti melakukan tahap pelaksanaan penelitian pada tanggal 1 November 2010 sampai dengan 5 November 2010. Peneliti melakukan pengambilan data kepada 80 orang karyawan PT. PLNPersero Wil-SU dengan menggunakan skala semangat kerja dan skala kualitas kehidupan bekerja.

3. Tahap Pengolahan Data

Setelah diperoleh hasil skor orientasi nilai pada masing-masing subjek, maka selanjutnya, data diolah dengan menggunakan aplikasi SPSS for windows 14.0 version meliputi uji daya beda dan reliabilitas alar ukur, uji asumsi dan uji hipotesa. Universitas Sumatera Utara

H. Metode Analisa Data 1. Analisa Regresi Linear Sederhana

Analisis regresi linier sederhana dilakukan untuk mengetahui seberapa besar peranan kualitas kehidupan bekerja terhadap semangat kerja karyawan. Sebelum dilakukan analisa data dengan menggunakan analisis regresi linier sederhana, maka terlebih dahulu dilakukan uji asumsi yang terdiri dari:

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data penelitian kedua variabel terdistribusi secara normal. Uji normalitas ini dilakukan dengan menggunkan uji one-sample Kolmogorov smirnov dengan bantuan SPSS for Windows versi 17.0. Data dikatakan terdistribusi normal jika nilai p 0,05.

b. Uji Linearitas

Uji linearitas dilakukan untuk mengetahui apakah data penelitian berhubungan secara linier. Uji linieritas ini dilakukan dengan menggunakan uji F dengan bantuan SPSS for Windows versi 17.0. Kedua variabel dikatakan berhubungan secara linier jika p 0,05. Universitas Sumatera Utara

BAB IV ANALISA DATA

Pada bab ini akan diuraikan hasil dan interpretasi hasil sesuai dengan data yang diperoleh. Pembahasan akan diawali dengan memberikan gambaran umum subjek penelitian, hasil utama, dan hasil tambahan.

A. GAMBARAN UMUM SUBJEK PENELITIAN

Subjek dalam penelitian ini adalah karyawan PT. PLN PERSERO Wil-SU yang berjumlah 80 orang dan telah memenuhi karakteristik populasi penelitian. Dari total 80 orang karyawan PT. PLN PERSERO Wil-SU yang terpilih sebagai subjek penelitian, diperoleh gambaran berdasarkan usia, jenis kelamin, pendidikan terakhir, dan lama bekerja. Berdasarkan usia, subjek penelitian dikelompokkan menjadi empat kategori, yaitu rentang usia 21-30 tahun, 31-40 tahun, 41-50 tahun dan ≥ 51 tahun. Pengelompokan subjek berdasarkan jenis kelamin terdiri atas pria dan wanita. Pengelompokan subjek berdasarkan pendidikan terakhir terdiri atas empat kategori, yaitu SMA, DIDIII dan S1 serta S2. Sedangkan pengelompokkan subjek penelitian berdasarkan lamanya bekerja sebagai karyawan PT. PLN PERSERO Wil-SU terdiri atas tiga kategori, yaitu : 1-10 tahun, 11-20 tahun, 21- 30 tahun dan ≥ 30 tahun. Berikut pemaparannya :

1. Gambaran Subjek Penelitian Berdasarkan Usia

Pengelompokkan subjek berdasarkan usia dilakukan berdasarkan teori Super 1984 tentang perkembangan karier manusia. Pengelompokkan subjek Universitas Sumatera Utara