alat ukur dapat mengukur dengan tepat apa yang hendak diukur dan seberapa jauh alat ukur menunjukkan kecermatan pengukuran Azwar, 2000.
1. Validitas
Azwar, 2000 mendefinisikan validitas tes atau validitas alat ukur adalah sejauh mana tes itu mengukur apa yang dimaksudkannya untuk diukur, artinya
derajat fungsi mengukurnya suatu tes atau derajat kecermatan suatu tes. Untuk mengkaji validitas alat ukur dalam penelitian ini, peneliti melihat alat ukur
berdasarkan arah isi yang diukur yang disebut dengan validitas isi content validity.
Validitas isi menunjukkan sejauh mana aitem-aitem yang dilihat dari isinya dapat mengukur apa yang dimaksudkan untuk diukur. Validitas isi
merupakan hal utama dalam suatu tes yang biasanya dinilai dengan menggunakan pertimbangan pakar profesional judgement. Peneliti meminta pertimbanagn
profesional, yang dalam hal ini adalah dosen pembimbing peneliti dan pihak- pihak lain yang berkompeten dalam memberikan pertimbangan, sebelum
menentukan aitem-aitem mana yang dapat dijadikan alat ukur sesuai dengan blueprint yang ada.
2. Daya Beda Aitem
Setelah melakukan validitas isi, kemudian dilanjutkan dengan melakukan uji daya beda aitem. Uji daya beda aitem dilakukan dalam penelitian
ini untuk melihat sejauhmana aitem mampu membedakan antara individu atau kelompok individu yang memiliki atau tidak memiliki atribut yang diukur
Azwar, 2000.
Universitas Sumatera Utara
Pengujian daya beda aitem dalam penelitian ini dilakukan dengan komputasi koefisien korelasi antara distribusi skor pada setiap aitem dengan suatu
kriteria yang relevan yaitu distribusi skor skala itu sendiri. Komputasi ini menghasilkan koefisien korelasi aitem total yang dapat dilakukan dengan
menggunakan koefisien korelasi Pearson Product Moment Azwar, 2000. Besarnya koefisien korelasi aitem total bergerak dari 0 sampai dengan
1,00 dengan nilai positif dan negatif. Semakin baik daya diskriminasi aitem maka koefisien korelasinya semakin mendekati angka 1,00 azwar, 2006. Batasan nilai
indeks daya beda aitem riX dalam penelitian ini adalah 0.3. Sehingga setiap aitem yang memiliki nilai riX
≥ 0.3 saja yang akan digunakan dalam pengambilan data yang sebenarnya.
3. Reliabilitas