Kerja juga memberikan dampak positif dan negatif terhadap ruang kehidupan seseorang. Selain berperan di lingkungan kerja, individu
juga mempunyai peranan di luar tempat kerja seperti sebagai seorang suami atau bapak dan ibu atau isteri yang perlu mempunyai waktu
untuk bersama dengan keluarga. 8.
Tanggung jawab sosial perusahaan
Perusahaan mempunyai tanggung jawab sosial. Perusahaan haruslah mementingkan pengguna dan masyarakat secara keseluruhan semasa
menjalankan aktivitasnya. Perusahaan yang mengabaikan peranan dan tanggung jawab sosialnya akan menyebabkan karyawan tidak
menghargai pekerjaan mereka.
C. KUALITAS KEHIDUPAN BEKERJA DAN SEMANGAT KERJA
Karyawan merupakan bagian terpenting dari suatu perusahaan. Hal ini dikarenakan karyawan merupakan penggerak dari maju mundurnya suatu
perusahaan. Keberhasilan proses kerja dalam mencapai tujuan kerja dipengaruhi oleh masing-masing pekerjaan itu. Untuk itu, perusahaan harus mampu
membangkitkan semangat kerja dalam upaya pencapaian tujuan perusahaan yang lebih baik dengan menciptakan kualitas kehidupan bekerja yang dapat memberi
kesejahteraan yang dapat memenuhi kebutuhan karyawan, lingkungan kerja yang aman dan nyaman serta kesempatan pengembangan diri pada karyawan sehingga
dapat. Davis 2000 mengemukakan bahwa semangat kerja merupakan
suasana kerja yang positif yang terdapat dalam suatu perusahaan dan terungkap
Universitas Sumatera Utara
dalam sikap individu maupun kelompok yang mendukung seluruh aspek kerja termasuk di dalamnya lingkungan, kerja sama dengan orang lain yang secara
optimal sesuai dengan kepentingan dan tujuan perusahaan. Hal ini berhubungan dengan kualitas kehidupan bekerja menurut Walton dalam Kossen, 1986, yaitu
persepsi karyawan terhadap suasana dan pengalaman karyawan di tempat kerja mereka.
Salah satu wujud nyata yang perlu diperhatikan adalah dengan menciptakan situasi lingkungan kerja yang humanis atau melakukan perbaikan
kualitas kehidupan bekerja Filippo, 1983. Kualitas kehidupan bekerja merupakan salah satu tujuan penting dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan
pegawai Wayne, 2003. Semangat kerja adalah kesinambungan dan situasi yang dipengaruhi
oleh lingkungan kerja karyawan. Karyawan yang mempunyai semangat kerja yang tinggi akan berdampak terhadap sikap yang mau sepenuhnya memanfaatkan
ketrampilankeahlian, konsentrasi pekerja serta kemampuan lain untuk dapat mengerjakan tugas sebaik-baiknya.
Carlaw, Deming dan friedman 2003 yang menyebutkan ciri-ciri individu yang memiliki semangat kerja tinggi, yaitu tersenyum dan tertawa
dimana suasana kerja yang positif membuat karyawan dalam melaksanakan pekerjaannya diiringi dengan senyuman dan tawa. Senyum dan tawa ini
mencerminkan kebahagiaan individu. Walaupun hal itu tidak diungkapkan dalam bentuk perilaku, individu selalu diliputi perasaan tenang dan nyaman dalam
pekerjaannya. Hal ini berhubungan dengan salah satu kategori konseptual kualitas kehidupan bekerja yang dikemukakan oleh Walton dalam kossen, 1986, yaitu
Universitas Sumatera Utara
suasana tempat kerja. Kondisi kerja yang aman dan sehat tidak membahayakan fisik dan kesehatan karyawan, memiliki pengelolaan yang baik waktu kerja
sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan serta humanis pekerjaan yang dibebankan sesuai dengan tanggung jawab karyawan membuat karyawan merasa
nyaman dalam bekerja. Ketika karyawan merasa aman dan nyaman dalam bekerja, mereka
akan bekerja dengan energik, antusias dan penuh dengan kemauan untuk menyelesaikan pekerjaannya. Hal ini disebutkan dalam ciri-ciri semangat kerja
Carlaw, Deming dan Friedman, 2003, yaitu karyawan memiliki inisiatif dimana karyawan termotivasi untuk mencapai hal-hal yang baru, cepat mengambil
tindakan agar tugas cepat selesai dengan tetap patuh pada aturan yang berlaku; berpikir kreatif dan luas dimana karyawan memiliki pemikiran yang kreatif,
meneliti lingkungannya, dapat dengan leluasa menyalurkan ide-ide yang ia miliki; serta memiliki kemauan bekerja sama, dimana individu bersedia untuk bekerja
sama dan memperoleh dukungan dari rekan-rekan kerja dalam menyelesaikan pekerjaan. Pendapat senada dikemukakan juga oleh Walton dalam Kossen, 1986
dimana kesempatan untuk mengembangkan dan menggunakan kapasitas manusia yang merupakan kriteria kualitas kehidupan bekerja adalah memberikan
kebebasan pada karyawan job autonomy untuk menentukan sendiri cara kerjanya dalam melaksanakan tugas yang diberikan kepadanya dan terlibat dalam membuat
perencanaan dalam perusahaan; mereka juga diberi tujuan dan perspektif yang diperlukan tentang tugas yang akan mereka lakukan. Karyawan juga diberikan
kebebasan bertindak dalam menjalankan tugas yang diberikan, dan mereka juga terlibat dalam membuat perencanaan.
Universitas Sumatera Utara
Ketika kualitas kehidupan bekerja terpenuhi dengan baik, karyawan akan memberikan persepsi yang positif terhadap perusahaan dan hal tersebut akan
mempengaruhi cara mereka bekerja dan berkontribusi dalam perusahaan tersebut. Kemauan karyawan untuk berpartisipasi dalam perusahaan biasanya tergantung
pada tujuan apa yang ingin diraihnya dengan bergabung dalam perusahaan bersangkutan. Dengan kata lain, kemauan karyawan untuk berkontribusi kepada
perusahaan atau tempat kerjanya sangat dipengaruhi oleh kemampuan perusahaan dalam memenuhi tujuan dan harapan-harapan karyawannya Handoko, 1992.
Semangat kerja karyawan akan tinggi dalam menyelesaikan pekerjaannya ketika karyawan memberikan persepsi yang positif terhadap kualitas
kehidupan bekerja di lingkungan pekerjaannya. Sebaliknya, semangat kerja karyawan menjadi turun dan malas dalam menyelesaikan pekerjaannya jika
karyawan memberikan persepsi yang negatif terhadap kualitas kehidupan bekerja di lingkungan pekerjaannya.
D. HIPOTESIS