Semangat Kerja Kualitas Kehidupan Bekerja

Metode penelitian merupakan unsur yang penting dalam penelitian ilmiah karena metode yang digunakan dalam penelitian dapat menentukan apakah penelitian tersebut dapat dipertanggungjawabkan hasilnya Hadi, 2000. Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat korelasional untuk melihat peranan kualitas kehidupan bekerja terhadap semangat kerja karyawan.

A. IDENTIFIKASI VARIABEL PENELITIAN

Dalam penelitian ini ada dua variabel yang akan diuji yakni masing- masing satu variabel bebas dan variabel tergantung. Variabel-variabel yang diukur dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Variabel Tergantung : Semangat Kerja Variabel Bebas : Kualitas Kehidupan Bekerja

B. DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL PENELITIAN

1. Semangat Kerja

Semangat kerja adalah sikap individu dalam bekerja yang berpengaruh pada usaha untuk melakukan pekerjaan secara lebih giat dan antusias yang didasarkan pada rasa percaya diri, motivasi diri yang kuat, disertai perasaan tetap gembira. Semangat kerja diukur dengan menggunakan skala yang disusun berdasarkan ciri-ciri individu yang memiliki semangat kerja yang tinggi yang dikemukakan oleh Carlaw, Deming dan Friedman 2003, yaitu: tersenyum dan tertawa, memiliki inisiatif, berfikir kreatif dan luas, menyenangi apa yang sedang Universitas Sumatera Utara dilakukan, tertarik dengan pekerjaannya, bertanggung jawab, memiliki kemauan bekerja sama dan berinteraksi secara informal dengan atasan. Semakin tinggi skor skala semangat kerja yang diperoleh pada karyawan, menunjukkan semakin tinggi semangat kerja karyawan. Sebaliknya, semakin rendah skor skala semangat kerja yang diperoleh karyawan yang menunjukkan semakin rendah semangat kerja karyawan.

2. Kualitas Kehidupan Bekerja

Kualitas kehidupan bekerja adalah persepsi karyawan mengenai kesejahteraan, suasana dan pengalaman karyawan di tempat mereka bekerja yang mengacu pada bagaimana lingkungan pekerjaannya memenuhi kebutuhan- kebutuhan karyawan seefektif mungkin. Kualitas kehidupan bekerja diukur dengan menggunakan skala yang disusun berdasarkan delapan kriteria kualitas kehidupan bekerja dari Walton dalam Kossen, 1986, yaitu: kompensasi yang mencukupi dan adil, kondisi- kondisi kerja yang aman dan sehat, kesempatan untuk mengembangkan dan menggunakan kapasitas manusia, peluang untuk pertumbuhan dan mendapatkan jaminan, integrasi sosial dalam perusahaan pekerjaan, hak-hak karyawan, karyawan dan ruang hidup secara keseluruhan, dan tanggung jawab sosial perusahaan. Semakin tinggi nilai skala kualitas kehidupan bekerja maka semakin tinggi persepsi terhadap kualitas kehidupan bekerja individu. Sebaliknya, semakin rendah nilai skala kualitas kehidupan bekerja maka semakin rendah persepsi terhadap kualitas kehidupan bekerja individu. Universitas Sumatera Utara

C. POPULASI, SAMPEL DAN METODE PENGAMBILAN SAMPEL