didukung oleh fakta yang diperoleh dari penyelidikan yang telah dilakukan serta biasanya disampaikan oleh manajer sumber daya manusia.
2.1.7 Unsur-unsur Disiplin Kerja
Menurut Dharma 2003:397 Unsur utama dalam pendisiplinan kerja karyawan yang efektif adalah:
1. Karyawan tahu adanya ”aturan main” disuatu perusahaan tempat ia bekerja dan memahaminya dengan baik
2. Pimpinan menerapkan pendekatan pemecahan masalah dalam
pendisiplinan, bukan pendekatan yang menghukum 3.
Tindakan pendisiplinan dilakukan sesegera mungkin 4.
Tindakan pendisiplinan tidak memihak, fair, dan konsisten 5.
Adanya tindak lanjut
2.2. Penelitian Terdahulu Saman 2006, “Pengaruh motivasi dan kepemimpinan terhadap
disiplin kerja dalam rangka peningkataan Kinerja Pegawai pada Dinas Tata Ruang dan Pemukiman Propinsi Jawa Barat“. Hasil analisis ini menunjukkan
ada pengaruh motivasi dan kepemimpinan dengan disiplin kerja dengan arah yang positif. Hal ini berarti jika motivasi kerja pegawai ditingkatkan dan kepemimpinan
yang baik, maka disiplin kerja pegawai meningkat. Dalam penelitian ini faktor kepemimpinan digabungkan dengan motivasi dan disiplin digabungkan kinerja.
Aliwardana 2008 dengan judul “Pengaruh Perilaku Pimpinan Terhadap Disiplin Kerja Pegawai di Kantor Dinas Perikanan dan Kelautan
Universitas Sumatera Utara
Provinsi Sumatera Utara”. Hasil analisis menunjukkan ada pengaruh positif
antara perilaku pimpinan terhadap disiplin kerja pegawai. Hal ini berarti jika perilaku pimpinan semakin baik, maka disiplin kerja pegawai juga akan semakin
tinggi, hasil analisis koefisien determinasinya sebesar 0,716 yang menyebabkan perubahan disiplin kerja pegawai dinas sebesar 71,6 .
2.3. Kerangka Konseptual
Disiplin kerja karyawan adalah kebijakan dan peraturan perusahaan yang meenuhi standar kerja dan memiliki bentuk pada perilaku yang baik. Dharma,
2003:386. Ada beberapa indikator yang mempengaruhi disipilin kerja seorang karyawan antara lain: ketepatan waktu, berpakaian sesuai ketentuan, serta
peraturan tentang keamanan dan kesehatan. Kepemimpinan adalah seorang yang memimpin dengan jalan
memprakarsai tingkah laku sosial dengan mengatur, mengarahkan, mengorganisir atau mengontrol usaha, upaya orang lain, atau melalui prestise, kesuasaian atau
posisi Kartono, 2005:39. Sehingga kepemimpinan dapat didefenisikan sebagai suatu sikap seorang pimpinan yang memiliki kemampuan dalam mengadakan
koordinasi, membuat konsep sekaligus menjabarkan tujuan-tujuan umum yang jelas, bersikap adil dan tidak berat sebelah, sanggup membawa kelompok kepada
tujuan yang pasti dan menguntungkan, dan membawa pengikutnya kepada kesejahteraan. Indikator yang mempengaruhi kepemiminan menurut George R.
Terry dalam Kartono, 2005:47 yaitu: seorang pemimpin harus memiliki kekuatan; memiliki stabilitas emosi; pengetahuan tentang relasi insani; kejujuran;
Universitas Sumatera Utara
objektif; dorongan pribadi; keterampilan berkomunikasi; kemampuan mengajar; adanya keterampilan sosial; cakap secara tekhnis atau manajerial.
Disiplin kerja yang baik mencerminkan besarnya rasa tanggung jawab seorang karyawan terhadap tugas-tugas yang diberikan pimpinan kepadanya. Hal
ini mendorong gairah kerja, semangat kerja, dan terwujudnya visi dan misi perusahaan. Oleh karena itu seorang pimpinan harus berupaya agar disiplin kerja
dapat terlaksana dengan baik. Berdasarkan uraian tersebut maka dibuat kerangka konseptual yang dapat dilihat pada Gambar 1.1.
Gambar 2.1 : Kerangka Konseptual
Sumber : Kartono 2005:39, Dharma 2003:387, Data Diolah
2.4. Hipotesis