IV.1.2. Hasil Wawancara
Pemaparan hasil wawancara ini dibuat secara berurutan menurut urutan key informan: Yang diwawancarai yaitu dengan Camat Sei Bamban, Sekretaris
Camat Sei Bamban, Lurah, dan Kepala Sub Bagian Umum. Dapat diketahui bahwa key informan telah benar-benar mengetahui dan memahami apa yang
sebenarnya menjadi bidang pekerjaannya. Key informan mengetahui dan memahami tentang cara peraturan yng berhubungan dan digunakan dalam
pekerjaanya. Berdasarkan hasil wawancara dengan key informan, diketahui bahwa
peraturan yang digunakan dan dipahami oleh key informan dalam pekerjaannya adalah Peraturan Daerah No. 32 Tahun 2004, yaitu tentang susunan organisasi dan
tata kerja kecamatan. Menurut key informan peraturan daerah tersebut dijadikan sebagai acuan ketatalaksanaan kerja serta ketataorganisasian, sejak
dikeluarkannya peraturan daerah tersebut mulai dari tahun 2004 hingga sekarang. Dengan mengetahui dan memahami pekerjaannya maka proses
komunikasi antara aparatur yang bertugas dengan pengguna layanan dapat berjalan dengan baik, karena apabila ada masyarakat yang menyampaikan
permasalahannya tentang pengurusan Kartu Tanda Penduduk, misalnya prosedur yang harus dilalui, serta syarat-syarat apa saja yang harus dipenuhi, maka
pertanyaan-pertanyaan tersebut dapat berjalan dengan lancar.
IV.1.3 Peranan Aparatur Dalam Pelayanan Pengurusan Kartu Tanda Penduduk
Universitas Sumatera Utara
Dalam pelayanan pengurusan Kartu Tanda Penduduk KTP, aparatur pemerintah yang berkecimpung adalah mulai dari tingkat kepala lingkungan
ataupun kelurahan lalu ketingkat kecamatan dan akhirnya ke dinas kependudukan dan catatan sipil.
1. Kelurahan
Awalnya kelurahan akan mensosialisasikan kepada masyarakat pentingnya arti dari Kartu Tanda Penduduk KTP, kemudian aparatur kelurahan akan
menjelaskan mengenai bagaimana tata cara pengurusan Kartu Tanda Penduduk KTP sesuai dengan apa yang sudah diatur dari pemerintahan dan kecamatan.
Dalam pengurusan KTP pihak kelurahan yang merupakan aparatur yang berhadapan langsung dengan masyarakat bertugas untuk menerima dan
meneliti seluruh persyaratan pengurusan KTP yang diberikan oleh masyarakat untuk menilai kebenaran dari berkas tersebut.
2. Kecamatan
Kecamatan yang awalnya melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk membantu masyarakat dengan cara melakukan sosialisasi kepada lurah maupun
kepala lingkungan yang sebelumnya sudah dikumpulkan di suatu tempat. Aparatur pemerintah kecamatan kemudian memberikan penjelasan kepada
mereka mengenai tata cara mengenai pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil. Lalu kemudian lurah maupun kepala lingkungan kepling yang akan
meneruskan informasi tersebut kepada masyarakat secara lengkap. Mengenai peranan aparatur kecamatan ini, penulis bertanya langsung
kepada Camat Sei Bamban dan pertanyaan yang diajukan adalah apa peranan
Universitas Sumatera Utara
Camat maupun aparaturnya di dalam proses pelayanan Kartu Tanda Penduduk, dan beliau menjawab :
“Sejak diberlakukannya Peraturan Daerah No. 5 Tahun 2006, maka yang berhak menandatangani Kartu Tanda Penduduk yaitu Kepala Dinas
Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Serdang Bedagai. Dengan begitu maka sekarang peran camat dalam pelayanan Kartu Tanda Penduduk KTP
hanya sebagai pengawas saja…”
Dari hasil wawancara dapat dilihat bahwa peranan kecamatan sudah berganti dan saat ini dalam pelayanan Kartu Tanda Penduduk, hanya sebagai
pengawas proses tersebut. Disini terjadi pelimpahan wewenang dari Camat ke Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil. Pelimpahan merupakan proses
menyerahkan sebagian wewenang dari pejabat kepada pejabat untuk melaksanakan sebagian urusan. Dengan adanya pelimpahan kewenangan, maka
kecamatan dapat memiliki rung gerak yang lebih luas untuk melakukan berbagai upaya termasuk inovasi dalam penyelenggaraan pemerintahan terutama pelayanan
kepada masyarakat. Pelimpahan wewenang ini sebenarnya merupakan upaya optimalisasi peran dan fungsi camat dalam rangka meningkatkan palayanan
masyarakat. Hasil yang diharapkan adalah terealisasikannya Kecamatan sebagai pusat pelayanan masyarakat yang mudah, murah, cepat, dan berkualitas.
Dalam skema pelimpahan ini, kecamatan sebagai SKPD dan koordinator wilayah berfungsi mendukung pencapaian Standart Pelayanan Minimal SPM
menuju peningkatan kesejahteraan masyarakat. Pada pelayanan Kartu Tanda Penduduk KTP, adapun tugas aparatur kecamatan hanya sebagai pengawas dan
pengarah saja. 3.
Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
Universitas Sumatera Utara
Aparatur pemerintah di tingkat Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, sekarang sudah bertambah tugasnya. Sebelum diberlakukannya Peraturan Daerah
No. 5 Tahun 2006, yang berwewenang menandatangani pengesahan Kartu Tanda Penduduk KTP yaitu camat, namun setelah diberlakukannya perda tersebut
maka yang berwewenang untuk menandatangani Kartu Tanda Penduduk yaitu Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil.
IV.1.4 Tata Cara Pengurusan Kartu Tanda Penduduk