Dalam bagian ini akan dibahas data yang diperoleh dari hasil penelitian seperti yang sudah disajikan pada bagian terdahulu. Pembahasan yang dilakukan
adalah dengan analisis deskriptif kualitatif dengan tetap mengacu pada hasil interpretasi data dan informasi data tersebut dengan fokus kegiatan penelitian.
Dari seluruh informasi data yang telah dikumpulkan, baik melalui studi pustaka, wawancara mendalam depth-interview dengan informan, studi
dokumentasi maupun catatan-catatan penulis tentang faktor-faktor yang mempengaruhi pelayanan pengurusan Kartu Tanda Penduduk di Kecamatan Sei
Bamban.
IV.2.1 Peranan Aparatur Pemerintah Dalam Pelayanan Pengurusan Kartu Tanda Penduduk
Dalam pelayanan pengurusan Kartu Tanda Penduduk KTP, aparatur pemerintah yang berkecimpung adalah mulai dari tingkat kepala lingkungan
ataupun kelurahan lalu ke tingkat kecamatan dan akhirnya ke dinas kependudukan dan catatan sipil.
IV.2.2 Kelurahan
Kelurahan dalam pelayanan Kartu Tanda Penduduk KTP pada awalnya bertugas untuk mensosialisasikan kepada masyarakat pentingnya arti dari Kartu
Tanda Penduduk KTP, kemudian selanjutnya aparatur kelurahan akan menjelaskan mengenai bagaimana tata cara pengurusan Kartu Tanda Penduduk
KTP sesuai dengan apa yang sudah diatur dari pemerintah dan kecamatan. Hal
Universitas Sumatera Utara
ini berdasarkan Peraturan Daerah NO. 5 Tahun 2006. Dalam pengurusan KTP pihak kelurahan merupakan aparatur yang berhadapan langsung dengan
masyarakat yang bertugas untuk menerima dan meneliti seluruh berkas persyaratan pengurusan KTP yang diberikan oleh masyarakat untuk menilai
kebenaran dari berkas tersebut. Hal ini penting agar tidak terjadi adanya penipuan dan penggandaan KTP yang sekarang semakin marak terjadi karena nantinya akan
digunakan sebagai identitas palsu dalam aksi penipuan.
IV.2.3 Kecamatan
Aparatur kecamatan yang awalnya bertugas melakukan sosialisasi kepada masyarakat, untuk membantu masyarakat dalam melakukan tata cara pengurusan
Kartu Tanda Penduduk KTP dengan cara melakukan sosialisasi kepada lurah maupun kepada lingkungan yang sebelumnya sudah dikumpulkan disuatu tempat.
Aparatur pemerintah kecamatan kemudian memberikan penjelasan kepada mereka mengenai tata cara pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil sesuai dengan
peraturan daerah yang berlaku. Lalu kemudian lurah maupun kepada lingkungan kepling yang akan meneruskan informasi tersebut kepada masyarakat secara
lengkap.
Sejak diberlakukanya Peraturan Daerah No. 5 Tahun 2006, maka peranan camat yang awalnya sebagai penandatangan Kartu Tanda Penduduk KTP
dialihkan sehingga yang berhak menandatangani Kartu Tanda Penduduk yaitu Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Serdang Bedagai.
Universitas Sumatera Utara
Dengan begitu maka sekarang peran camat dalam pelayanan Kartu Tanda Penduduk KTP hanya sebagai pengawas saja.
Dari hasil wawancara dapat dilihat bahwa peranan kecamatan sudah berganti dan saat ini dalam pelayanan Kartu Tanda Penduduk, hanya sebagai
pengawas proses tesebut. Disini terjadi pelimpahan wewenang dari camat ke Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil. Pelimpahan merupakan proses