Sistem Akuntansi Penggajian dan Pengupahan

2. Mendorong mereka untuk berprestasi tinggi, dan 3. Mempertahankan karyawan yang produktif dan berkualitas agar tetap setia.

E. Sistem Akuntansi Penggajian dan Pengupahan

Sistem akuntansi penggajian dan pengupahan menurut Mulyadi 2001:12 sebagai berikut “Sistem akuntansi penggajian dan pengupahan dirancang untuk menangani transaksi perhitungan gaji dan upah karyawan dan pembayarannya” Sistem akuntansi penggajian dan pengupahan harus dirancang untuk membayar gaji dan upah secara tepat waktu, menyediakan data-data yang berguna bagi kebutuhan pengambilan keputusan manajemen, serta untuk memenuhi peraturan pemerintah. Setiap dokumen yang berhubungan dengan penggajian dan pengupahan harus dijaga dan disimpan secara lengkap dan baik untuk mencegah timbulnya berbagai masalah di masa mendatang. Bagan alir dokumen sistem penggajian dan pengupahan dapat dilihat pada lampiran 2 dan 3. Dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi penggajian dan pengupahan menurut Mulyadi 2001:374 adalah: 1. Dokumen pendukung perubahan gaji dan upah, 2. Kartu jam hadir, 3. Kartu jam kerja, 4. Daftar gaji dan daftar upah, 5. Rekap daftar gaji dan rekap daftar upah, 6. Surat pernyataan gaji dan upah, 7. Amplop gaji dan upah, dan 8. Bukti kas keluar. Adapun dokumen-dokumen tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Dokumen pendukung perubahan gaji dan upah Dokumen-dokumen ini dikeluarkan oleh fungsi kepegawaian berupa surat- surat keputusan yang bersangkutan dengan karyawan, seperti surat keputusan pengangkatan karyawan baru, kenaikan pangkat, perubahan tarif upah, penurunan pangkat, pemberhentian sementara skorsing, pemindahan, dan lainnya. Tembusan dari dokumen-dokumen ini dikirimkan ke fungsi pembuat daftar gaji dan upah untuk kepentingan pembuatan daftar gaji dan upah. 2. Kartu jam hadir Dokumen ini digunakan oleh fungsi pencatat waktu untuk mencatat jam hadir setiap karyawan di perusahaan, dapat berupa daftar hadir biasa, atau berbentuk kartu hadir yang diisi dengan mesin pencatat waktu. 3. Kartu jam kerja Kartu jam kerja digunakan untuk mencatat waktu yang dikonsumsi oleh tenaga kerja langsung pabrik untuk mengerjakan pesanan tertentu. Dokumen ini diisi oleh mandor pabrik dan diserahkan ke fungsi pembuat daftar gaji dan upah, lalu dibandingkan dengan kartu jam hadir, sebelum digunakan untuk distribusi biaya upah langsung kepada setiap jenis produk atau pesanan. 4. Daftar gaji dan upah Dokumen yang berisi jumlah gaji dan upah bruto setiap karyawan, dikurangi potongan-potongan berupa PPh Pasal 21, utang karyawan, iuran untuk organisasi karyawan dan lainnya. 5. Rekap daftar gaji dan daftar upah Merupakan dokumen ringkasan gaji dan upah per departemen, yang dibuat berdasarkan daftar gaji dan upah. Distribusi biaya tenaga kerja dilakukan oleh fungsi akuntansi biaya dengan dasar rekap gaji dan upah. 6. Surat pernyataan gaji dan upah Dokumen ini dibuat oleh fungsi pembuat daftar gaji dan upah bersamaan dengan pembuatan daftar gaji dan upah atau dalam kegiatan yang berpisah dari pembuatan daftar gaji dan upah. Dokumen ini dibuat sebagai catatan bagi setiap karyawan mengenai rincian gaji dan upah yang diterima karyawan beserta berbagai potongan yang menjadi beban setiap karyawan. 7. Amplop gaji dan upah Uang gaji dan upah karyawan diserahkan kepada setiap karyawan dalam amplop gaji dan upah. Di halaman muka amplop gaji dan upah tersebut terdapat informasi nama karyawan, nomor identifikasi karyawan, dan jumlah gaji bersih yang diterima karyawan dalam bulan tertentu. 8. Bukti kas keluar Merupakan perintah pengeluaran uang yang dibuat oleh fungsi akuntansi kepada fungsi keuangan, berdasarkan informasi dalam daftar gaji dan upah yang diterima dari fungsi pembuatan daftar gaji dan upah. Dokumen-dokumen tersebut di atas dihasilkan oleh berbagai fungsi yang terkait dengan sistem penggajian dan pengupahan. Fungsi-fungsi tersebut adalah sebagai berikut: 1. Fungsi Kepegawaian Fungsi kepegawaian bertanggung jawab untuk mencari karyawan baru, menyeleksi calon karyawan, memutuskan penempatan karyawan baru, membuat surat keputusan tarif gaji dan upah karyawan, kenaikan pangkat dan golongan gaji, mutasi karyawan dan pemberhentian karyawan. 2. Fungsi Pencatat Waktu Fungsi pencatat waktu bertanggung jawab untuk menyelenggarakan catatan waktu hadir bagi semua karyawan perusahaan. Sistem pengendalian intern yang baik mensyaratkan fungsi pencatatan waktu hadir karyawan tidak boleh dilaksanakan oleh fungsi operasi atau fungsi pembuat daftar gaji dan upah. 3. Fungsi Pembuat Daftar Gaji dan Upah Fungsi pembuat daftar gaji dan upah bertanggung jawab untuk membuat daftar gaji dan upah yang berisi penghasilan bruto yang menjadi hak dan berbagai potongan yang menjadi beban setiap karyawan selama jangka waktu pembayaran gaji dan upah. Daftar tersebut diserahkan oleh fungsi pembuat daftar gaji dan upah kepada fungsi akuntansi guna pembuatan bukti kas keluar yang dipakai sebagai dasar untuk pembayaran gaji dan upah kepada karyawan. 4. Fungsi Akuntansi Fungsi akuntansi bertanggung jawab untuk mencatat kewajiban yang timbul dalam hubungannya dengan pembayaran gaji dan upah karyawan misalnya utang gaji dan upah karyawan, utang pajak, utang dana pensiun. 5. Fungsi Keuangan Fungsi keuangan bertanggung jawab untuk mengisi cek guna pembayaran gaji dan upah dan menguangkan cek tersebut ke bank, memasukkan uang tunai ke amplop gaji dan upah setiap karyawan, serta membagikan kepada karyawan. Catatan akuntansi yang digunakan dalam pencatatan gaji dan upah adalah: 1. Jurnal umum 2. Kartu harga pokok produk 3. Kartu biaya 4. Kartu penghasilan karyawan Adapun catatan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Jurnal Umum Jurnal umum digunakan untuk mencatat distribusi biaya tenaga kerja ke dalam setiap departemen dalam perusahaan. Dokumen sumber untuk pencatatan ke dalam jurnal adalah bukti kas keluar. Jurnal untuk mencatat biaya gaji dibuat dalam empat tahap berikut: a. Tahap pertama. Berdasarkan dokumen bukti kas keluar, bagian utang kewajiban gaji mencatat ke dalam register bukti kas keluar sebagai berikut: Gaji dan Upah xxx Bukti Kas Keluar yang Akan Dibayar xxx b. Tahap kedua. Berdasarkan bukti memorial, bagian jurnal mencatat distribusi biaya gaji ke dalam jurnal umum berikut: Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya xxx Biaya Administrasi dan Umum xxx Biaya Pemasaran xxx Gaji dan Upah xxx c. Tahap Ketiga. Berdasarkan dokumen bukti kas keluar yang telah dicap “lunas” oleh fungsi keuangan, bagian jurnal mencatat pembayaran gaji ke dalam register cek sebagai berikut: Bukti Kas Keluar yang Akan Dibayar xxx Kas xxx d. Tahap Keempat. Berdasarkan bukti memorial yang dilampiri dengan rekap daftar gaji, bagian kartu biaya mencatat biaya tenaga kerja ke dalam buku pembantu. Jurnal untuk mencatat biaya upah dibuat dalam empat tahap sebagai berikut: a. Tahap Pertama. Berdasarkan dokumen bukti kas keluar, dicatat oleh bagian utang kewajiban upah ke dalam register bukti kas keluar: Gaji dan Upah xxx Bukti Kas Keluar yang akan Dibayar xxx b. Tahap Kedua. Berdasarkan bukti memorial, bagian jurnal mencatat distribusi biaya gaji ke dalam jurnal umum berikut: Barang dalam Proses-Biaya Tenaga Kerja xxx Biaya Overhead Pabrik yang Sesungguhnya xxx Biaya Administrasi dan Umum xxx Biaya Pemasaran xxx Gaji dan Upah xxx c. Tahap Ketiga. Berdasarkan dokumen bukti kas keluar yang telah dicap “lunas” oleh fungsi keuangan. Bagian jurnal mencatat pembayaran upah karyawan ke dalam register cek sebagi berikut: Bukti Kas Keluar yang akan Dibayar xxx Kas xxx d. Tahap keempat. Berdasarkan bukti memorial yang dilampiri dengan rekap daftar upah, bagian kartu biaya mencatat tenaga kerja ke dalam dua buku pembantu: kartu harga produk dan kartu biaya. 2. Kartu harga pokok produk Catatan ini digunakan untuk mencatat upah tenaga kerja langsung yang dikeluarkan untuk pesanan tertentu. Dokumen sumber untuk pencatatan ke dalam buku pembantu ini adalah rekap daftar upah. 3. Kartu biaya Catatan ini digunakan untuk mencatat biaya tenaga kerja tidak langsung dan biaya tenaga kerja nonproduksi setiap departemen dalam perusahaan. Sumber informasi untuk pencatatan dalam kartu biaya ini adalah bukti memorial. 4. Kartu penghasilan karyawan Catatan ini digunakan untuk mencatat penghasilan dan berbagai potongannya yang diterima oleh setiap karyawan. Informasi dalam kartu penghasilan ini dipakai sebagai dasar perhitungan PPh Pasal 21 yang menjadi beban setiap karyawan. Selain itu kartu ini digunakan juga sebagai tanda terima gaji dan upah karyawan dengan ditandatanganinya kartu tersebut oleh karyawan yang bersangkutan. Menurut Mulyadi 2001:385 sistem penggajian dan pengupahan terdiri dari jaringan prosedur berikut ini: Sistem penggajian terdiri dari jaringan prosedur berikut: 1. Prosedur pencatatan waktu hadir. 2. Prosedur pembuatan daftar gaji. 3. Prosedur distribusi biaya gaji. 4. Prosedur pembuatan bukti kas keluar. 5. Prosedur pembayaran gaji. Sistem pengupahan terdiri dari jaringan prosedur berikut ini: 1. Prosedur pencatatan waktu hadir. 2. Prosedur pencatatan waktu kerja. 3. Prosedur pembuatan daftar upah. 4. Prosedur distribusi biaya upah. 5. Prosedur pembuatan bukti kas keluar. 6. Prosedur pembayaran upah. Setiap prosedur tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Prosedur pencatatan waktu hadir Prosedur ini bertujuan untuk mencatat waktu hadir karyawan. Pencatatan waktu hadir diselenggarakan oleh fungsi pencatat waktu dengan menggunakan daftar hadir. Pencatatan dapat menggunakan daftar hadir biasa yang harus ditandatangani oleh karyawan setiap hadir dan pulang, atau menggunakan kartu hadir yang diisi secara otomatis dengan menggunakan mesin pencatat waktu. 2. Prosedur pencatatan waktu kerja Dalam perusahaan manufaktur yang produksinya berdasarkan pesanan, pencatatan waktu kerja diperlukan bagi karyawan di fungsi produksi sebagai dasar pembebanan biaya tenaga kerja langsung kepada produk yang diproduksi. 3. Prosedur pembuatan daftar gaji dan upah Prosedur pembuatan daftar gaji dan upah karyawan diselenggarakan oleh fungsi pembuat daftar gaji dan upah. Data yang digunakan antara lain adalah surat – surat keputusan mengenai pengangkatan karyawan baru, kenaikan pangkat, pemberhentian karyawan, penurunan pangkat, daftar gaji bulan sebelumnya, dan daftar hadir. 4. Prosedur distribusi biaya gaji dan upah Dalam prosedur ini, biaya tenaga kerja didistribusikan kepada departemen- departemen yang menikmati manfaat tenaga kerja. Hal ini dimaksudkan untuk pengendalian biaya dan perhitungan harga pokok produk. 5. Prosedur pembayaran gaji dan upah Prosedur ini melibatkan fungsi akuntansi dan fungsi keuangan. Fungsi akuntansi membuat perintah pengeluaran kas kepada fungsi keuangan untuk menulis cek guna pembayaran gaji dan upah. Fungsi keuangan menguangkan cek tersebut ke bank dan memasukkan uang ke amplop gaji dan upah. Jika jumlah karyawan perusahaan banyak, pembagian amplop gaji dan upah biasanya dilakukan oleh juru bayar pay master. Sistem akuntansi penggajian dan pengupahan yang efektif dalam perusahaan sangat penting. Hal ini disebabkan beberapa alasan berikut ini: 1. Karyawan sangat sensitif terhadap kesalahan-kesalahan dalam penggajian dan pengupahan atau hal-hal yang tidak wajar. Untuk itu gaji dan upah harus dibayarkan secara akurat dan tepat waktu. 2. Penggajian dan pengupahan merupakan hal yang diatur oleh Peraturan Pemerintah. 3. Penggajian dan pengupahan serta pajak gaji dan upah yang berkaitan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap laba bersih sebagian besar perusahaan. Sistem akuntansi penggajian harus didesain untuk memenuhi peraturan pemerintah dan juga kebutuhan informasi pihak manajemen. Catatan penggajian yang tidak lengkap atau salah tidak hanya akan mempersulit pengambilan keputusan, tetapi juga dapat mengakibatkan denda dan penahanan. Jadi, desain sistem penggajian yang efisien dan efektif adalah hal yang sangat penting.

F. Sistem Pengendalian Intern Gaji dan Upah