Struktur organisasi Sistem otorisasi dan prosedur pencatatan Praktik yang sehat

telah melakukan melakukan rekonsiliasi bank tiap bulan. Cara pembayaran kedua adalah tunai dengan menggunakan amplop gaji dan upah bagi karyawan pelaksana di lapangan. Setiap karyawan harus menandatangani daftar gaji dan upah setelah menerima amplop gaji dan upah dari kasir di KTU. Daftar gaji dan upah yang telah ditandatangani menjadi dasar pencatatan setiap transaksi ke dalam jurnal dan buku besar oleh urusan akuntansi. Berdasarkan penjelasan tersebut di atas, penulis mengambil kesimpulan bahwa secara umum perusahaan telah melakukan setiap prosedur dengan baik dan perusahaan perlu mempertahankan hal ini.

2. Sistem Pengendalian Intern Gaji dan Upah

Sistem pengendalian intern memiliki unsur – unsur pokok yang meliputi struktur organisasi, sistem otorisasi dan prosedur pencatatan, praktik yang sehat, serta karyawan yang bermutu. Sistem pengendalian intern gaji dan upah juga memiliki unsur-unsur tersebut didalamnya. Berdasarkan hasil penelitian ynag dilakukan penulis dan setelah dibandingkan dengan landasan teori yang dipelajari maka berikut ini adalah unsur – unsur pengendalian intern pada perusahaan ini:

a. Struktur organisasi

Dalam struktur organisasi PT. Perkebunan Nusantara III Persero Medan terlihat bahwa adanya pembagian yang jelas antar tiap bagian. Hal tersebut baik untuk pengendalian intern perusahaan karena tiap bagian akan memiliki tanggung jawab yang jelas terhadap tugas yang diberikan kepada mereka. Bawahan hanya menerima perintah langsung dari atasannya seperti yang ditunjukkan dalam struktur organisasinya sehingga pekerjaan akan lebih terkendali karena telah jelas siapa yang memberi perintah, siapa yang menjalankan tugas dan kepada siapa harus melaporkan hasil tugasnya tersebut. Dengan demikian pengendalian terhadap karyawan akan lebih mudah dilakukan. Secara umum pelaksanaan fungsi di tiap bagian sudah cukup baik, dimana fungsi pembuatan daftar gaji dan upah ditangani oleh bagian sumber daya manusia dan fungsi keuangan ditangani oleh urusan keuangan di bagian pembiayaan.

b. Sistem otorisasi dan prosedur pencatatan

Penerapan sistem otorisasi dalam kegiatan perusahaan terutama untuk pengendalian intern gaji dan upah berlangsung cukup baik. Hal ini dapat dilihat dari adanya otorisasi oleh pejabat yang berwenang untuk setiap dokumen yang digunakan dalam penggajian dan pengupahan. Setiap pengangkatan, pemberhentian, kenaikan jabatan dan mutasi karyawan memiliki surat keputusan yang ditandatangani oleh direksi. Setiap potongan yang mempengaruhi gaji dan upah karyawan selain dari pajak penghasilan karyawan didasarkan surat potongan gaji dan upah yang diotorisasi oleh fungsi kepegawaian yang ditangani bagian sumber daya manusia. Perintah lembur diotorisasi oleh kepala departemen yang berangkutan. Daftar gaji dan upah diotorisasi oleh bagian sumber daya manusia. Bukti kas keluar untuk pembayaran gaji dan upah diotorisasi oleh fungsi akuntansi yang ditangani bagian pembiayaan.

c. Praktik yang sehat

Perusahaan telah menjalankan praktik yang sehat untuk pengendalian intern gaji dan upah. Hal ini terlihat dari pelaksanaan tugas-tugasnya. Misalnya penyimpanan catatan penghasilan yang dilakukan oleh bagian sumber daya manusia sebagai fungsi pembuat daftar gaji dan upah, adanya verifikasi kebenaran dan ketelitian perhitungan pembuatan daftar gaji dan upah oleh bagian akuntansi sebelum dilakukan pembayarannya.

d. Karyawan yang bermutu