jumlah karyawan perusahaan banyak, pembagian amplop gaji dan upah biasanya dilakukan oleh juru bayar pay master.
Sistem akuntansi penggajian dan pengupahan yang efektif dalam perusahaan sangat penting. Hal ini disebabkan beberapa alasan berikut ini:
1. Karyawan sangat sensitif terhadap kesalahan-kesalahan dalam penggajian dan
pengupahan atau hal-hal yang tidak wajar. Untuk itu gaji dan upah harus dibayarkan secara akurat dan tepat waktu.
2. Penggajian dan pengupahan merupakan hal yang diatur oleh Peraturan
Pemerintah. 3.
Penggajian dan pengupahan serta pajak gaji dan upah yang berkaitan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap laba bersih sebagian besar perusahaan.
Sistem akuntansi penggajian harus didesain untuk memenuhi peraturan pemerintah dan juga kebutuhan informasi pihak manajemen. Catatan penggajian
yang tidak lengkap atau salah tidak hanya akan mempersulit pengambilan keputusan, tetapi juga dapat mengakibatkan denda dan penahanan. Jadi, desain
sistem penggajian yang efisien dan efektif adalah hal yang sangat penting.
F. Sistem Pengendalian Intern Gaji dan Upah
Sistem pengendalian intern penggajian dan pengupahan sangat dibutuhkan oleh perusahaan yang memiliki banyak tenaga kerja guna mencegah kemungkinan
kecurangan dan penyelewengan terhadap harta perusahaan. Jaringan prosedur yang diterapkan dalam sistem pengendalian intern
penggajian dan pengupahan akan menjamin dihasilkannya dokumen pembukuan
yang dapat dipercaya guna menetapkan secara tepat dan teliti berapa gaji dan upah yang harus diterima oleh setiap karyawan. Ini sangat diperlukan untuk
meminimalkan dan menghindarkan perusahaan dari peluang kecurangan yang mungkin timbul, seperti:
1. Adanya karyawan fiktif, yaitu dengan menerbitkan cek gaji ke orang lain
yang tidak bekerja bagi perusahaan. Hal ini disebabkan pihak perusahaan terlanjur menerbitkan cek kepada karyawan yang telah diberhentikan
karena nama karyawan belum dihapus dari data kepegawaian. 2.
Penyiapan buku pembayaran gaji dan upah palsu dengan maksud mendapat pembayaran dua kali.
3. Menguangkan cek gaji dan upah yang belum ditagih oleh pegawai yang
bersangkutan. 4.
Membuat kesalahan dalam perhitungan, sehingga gaji dan upah yang diterima oleh karyawan maupun buruh lebih atau kurang dari yang
seharusnya. 5.
Adanya karyawan yang melakukan absensi untuk beberapa orang karyawan lain.
6. Pinjaman pegawai yang tidak mendapat persetujuan dicatat sebagai
pengeluaran. 7.
Mencatat jumlah total gaji dan upah yang tidak benar dalam buku gaji dan upah.
Unsur pengendalian intern dalam sistem akuntansi penggajian dan pengupahan menurut Mulyadi 2001:386 meliputi:
Organisasi 1.
Fungsi pembuatan daftar gaji dan upah harus terpisah dari fungsi keuangan.
2. Fungsi pencatatan waktu hadir harus terpisah dari fungsi operasi.
Sistem Otorisasi 3.
Setiap orang yang namanya tercantum dalam daftar gaji dan upah harus memiliki surat keputusan pengangkatan sebagai karyawan perusahaan
yang ditandatangani oleh Direktur Utama.
4. Setiap perubahan gaji dan upah karyawan karena perubahan pangkat,
perubahan tarif gaji dan upah, tambahan keluarga harus didasarkan kepada surat keputusan Direktur Keuangan.
5. Setiap potongan atas gaji dan upah karyawan selain dari pajak penghasilan
karyawan harus didasarkan atas surat potongan gaji dan upah yang diotorisasi oleh fungsi kepegawaian.
6. Kartu jam hadir harus diotorisasi oleh fungsi pencatatan waktu.
7. Perintah lembur harus diotorisasi oleh kepala departemen karyawan yang
bersangkutan. 8.
Daftar gaji dan upah harus diotorisasi oleh fungsi personalia. 9.
Bukti kas keluar untuk pembayaran gaji dan upah harus diotorisasi oleh fungsi akuntansi.
Prosedur Pencatatan 10.
Perubahan dalam catatan penghasilan karyawan direkonsiliasi dengan daftar gaji dan upah karyawan.
11. Tarif upah yang dicantumkan dalam kartu jam kerja diverifikasi
ketelitiannya oleh fungsi akuntansi.
Praktik yang Sehat 12.
Kartu jam hadir harus dibandingkan dengan kartu jam kerja sebelum kartu yang terakhir ini dipakai sebagai dasar distribusi biaya tenaga kerja
langsung.
13. Pemasukan kartu jam hadir ke dalam mesin pencatat waktu harus diawasi
oleh fungsi pencatat waktu. 14.
Pembuatan daftar gaji dan upah harus diverifikasi kebenaran dan ketelitian perhitungannya oleh fungsi akuntansi sebelum dilakukan pembayaran.
15. Perhitungan pajak penghasilan karyawan direkonsiliasi dengan catatan
penghasilan karyawan. 16.
Catatan penghasilan karyawan disimpan oleh fungsi pembuatan daftar gaji dan upah.
Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui dengan jelas bahwa salah satu unsur agar pengendalian intern penggajian dan pengupahan dapat tercipta dengan
baik adalah adanya pemisahan tanggung jawab fungsional secara tegas. Sistem pengendalian intern yang baik terhadap gaji dan upah akan memberikan jaminan
bahwa informasi yang dihasilkan sudah memadai dan dapat diandalkan dalam pengambilan keputusan oleh pihak-pihak yang memiliki kepentingan terhadap
perusahaan.
BAB III METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan dalam skripsi ini adalah sebagai berikut:
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan oleh penulis adalah jenis penelitian deskriptif, yaitu suatu penelitian yang mendeskripsikan secara sistematis, faktual,
dan akurat mengenai fakta dan sifat populasi atau suatu daerah, sehingga hanya merupakan pengungkapan fakta.
B. Jenis Data
Jenis data yang dikumpulkan terdiri dari: 1.
Data Primer adalah data yang didapat dari sumber pertama yang merupakan data mentah yang kelak akan diproses untuk tujuan-tujuan
tertentu sesuai dengan kebutuhan, misalnya dari individu atau perseorangan, antara lain contohnya adalah hasil wawancara dari pihak
perusahaan 2.
Data Sekunder adalah data yang telah diolah lebih lanjut sehingga lebih informatif dan telah menjadi dokumentasi di perusahaan. Data sekunder
yang diperoleh antara lain sejarah singkat perusahaan, struktur organisasi perusahaan, instruksi kerja dari sistem manajemen, dan bagan alir proses
bisnis perusahaan.