D. Analisis Hasil Penelitian
1. Sistem Akuntansi Penggajian dan Pengupahan
Sistem akuntansi penggajian dan pengupahan memiliki unsur – unsur yang saling bekerja sama untuk menghasilkan informasi mengenai penggajian dan
pengupahan pada perusahaan yang berguna untuk pengambilan keputusan manajemen. Unsur – unsur dalam sistem akuntansi penggajian dan pengupahan
meliputi dokumen – dokumen, catatan – catatan yang digunakan serta jaringan prosedur yang akan berkoordinasi untuk menangani masalah penggajian dan
pengupahan dengan baik dan tepat. Sistem akuntansi penggajian dan pengupahan pada PT. Perkebunan
Nusantara III Persero Medan juga memiliki unsur – unsur tersebut. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis di lapangan dan setelah dibandingkan
dengan teori yang dipelajari, maka penulis membuat beberapa evaluasi sebagai berikut:
a. Dokumen yang digunakan
Dokumen yang digunakan oleh PT. Perkebunan Nusantara III Persero Medan cukup efektif dalam mendukung pengendalian intern terhadap gaji
dan upah. Hal ini dapat terlihat dengan adanya otorisasi dari pejabat yang berwenang yang ditandai dengan adanya tangan tangan pada setiap
dokumen yang digunakan. Pada dokumen – dokumen yang berhubungan dengan karyawan, misalnya surat keputusan pengangkatan karyawan,
pemberhentian karyawan, kenaikan jabatan, mutasi maupun skorsing selalu diotorisasi oleh kepala bagian sumber daya manusia untuk memberikan
jaminan atas kebenaran informasi tersebut. Begitu pula pada dokumen - dokumen lainnya seperti: daftar gaji dan upah, rekap daftar gaji dan upah
serta surat pernyataan slip gaji dan upah.
b. Catatan akuntansi yang digunakan
Catatan akuntansi yang dipergunakan oleh perusahaan ini cukup efektif untuk pengendalian intern gaji dan upah. Adapun catatan yang digunakan
oleh perusahaan ini adalah jurnal, buku besar, dan kartu penghasilan karyawan. Pencatatan di dalam jurnal biasanya lebih lengkap dan lebih
terperinci, serta menurut urutan tanggal kejadian transaksi. Buku besar adalah kumpulan rekening – rekening yang digunakan untuk menyortasi
dan meringkas informasi yang telah dicatat dalam jurnal. Kartu penghasilan karyawan merupakan catatan mengenai penghasilan karyawan dan berbagai
potongan yang diterima setiap karyawan. Dimana kartu ini dipakai sebagai dasar perhitungan PPh Pasal 21 yang menjadi beban setiap karyawan.
c. Jaringan prosedur yang membentuk sistem
Jaringan prosedur yang membentuk sistem akuntansi penggajian dan pengupahan pada PT. Perkebunan Nusantara III Persero Medan juga
terlihat cukup efektif dalam mendukung pengendalian intern gaji dan upah. hal ini dapat terlihat dari prosedur – prosedur berikut ini:
1 Prosedur personalia
Prosedur personalia ini terdiri dari prosedur penerimaan karyawan dan prosedur pemutusan hubungan kerja. Dalam prosedur penerimaan
karyawan, perusahaan mengadakan rekrutmen kemudian melakukan
proses seleksi bagi para pelamar kerja yang memenuhi persyaratan yang diajukan perusahaan. Calon karyawan yang telah lulus seleksi masih
harus mengikuti training sebelum akhirnya menjadi karyawan. Adanya serangkaian test panjang ini dimaksudkan untuk mendapatkan karyawan
yang benar – benar kompeten di bidangnya serta berakhlak baik, sehingga pengendalian terhadap karyawan akan lebih mudah.
Dalam prosedur pemutusan hubungan kerja, terutama pemberhentian secara tidak hormat karyawan yang bersangkutan akan diberikan
peringatan baik secara lisan maupun tertulis. Jika tidak tampak perubahan sikap maka perusahaan akan merundingkannya dengan
Serikat Pekerja Perkebunan SP-Bun untuk melaksanakan pemutusan hubungan kerja. Melalui wawancara yang dilakukan dengan bagian
sumber daya manusia, diketahui bahwa pemutusan hubungan kerja sangat jarang terjadi. Hal ini dikarenakan proses penerimaan karyawan
yang ketat sehingga menghasilkan karyawan yang kompeten dan bertanggung jawab.
2 Prosedur pencatatan waktu
Prosedur pencatatan waktu di lingkungan kantor direksi menggunakan komputer. Setiap karyawan wajib mengisi daftar hadir setiap masuk dan
pulang kantor. Pencatatan waktu dengan komputer ini merupakan sesuatu yang baru mengingat sebelumnya pencatatan waktu dilakukan
secara manual. Di lapangan absensi dilakukan secara manual diawasi oleh mandor dan disetujui oleh pengawas yang berwenang.
3 Prosedur pembuatan daftar gaji dan upah
Daftar gaji dan upah karyawan pada kantor direksi perusahaan dibuat oleh bagian sumber daya manusia. Data yang digunakan untuk
pembuatan daftar gaji tersebut adalah surat – surat keputusan antara lain mengenai pengangkatan karyawan, pemberhentian, kenaikan jabatan,
penurunan pangkat, dan daftar gaji bulan sebelumnya. Bagian sumber daya manusia pula yang menghitung potongan PPh Pasal 21 bagi
karyawan yang gajinya melebihi penghasilan tidak kena pajak. Semua data dimasukkan ke dalam komputer yang memiliki data setiap
karyawan, lalu akan diproses untuk menghasilkan daftar gaji dan upah. Berdasarkan penelitian penulis, dalam prosedur pembuatan daftar gaji
karyawan kantor direksi, daftar hadir karyawan tidak berpengaruh terhadap gaji yang diperoleh, begitu juga dengan jam kerja karyawan.
4 Prosedur distribusi biaya gaji dan upah
Pendistribusian gaji dan upah diberikan kepada tiap – tiap bagian yang menikmati manfaat tenaga kerja. Hal ini baik untuk dilaksanakan dalam
rangka mencapai pengendalian yang baik. 5
Prosedur pembayaran gaji dan upah Pembayaran gaji dan upah dilakukan dengan dua cara. Bagi karyawan di
kantor direksi pembayaran gaji dilakukan mentransfer gaji ke rekening masing – masing karyawan melalui bank. Dengan cara pembayaran
seperti ini maka perusahaan perlu menyiapkan rekonsiliasi bank sebagai pengendalian yang efektif. Dan perusahaan khususnya urusan keuangan
telah melakukan melakukan rekonsiliasi bank tiap bulan. Cara pembayaran kedua adalah tunai dengan menggunakan amplop gaji dan
upah bagi karyawan pelaksana di lapangan. Setiap karyawan harus menandatangani daftar gaji dan upah setelah menerima amplop gaji dan
upah dari kasir di KTU. Daftar gaji dan upah yang telah ditandatangani menjadi dasar pencatatan setiap transaksi ke dalam jurnal dan buku
besar oleh urusan akuntansi. Berdasarkan penjelasan tersebut di atas, penulis mengambil kesimpulan
bahwa secara umum perusahaan telah melakukan setiap prosedur dengan baik dan perusahaan perlu mempertahankan hal ini.
2. Sistem Pengendalian Intern Gaji dan Upah