pengendalian yang baik, maka perusahaan perlu memiliki metode yang baik dalam penerimaan karyawan, mengembangkan kompetensi mereka, menilai
prestasi dan memberikan kompensasi atas prestasi mereka.
D. Pengertian Gaji dan Upah
Mulyadi 2001 : 373 mendefinisikan upah dan gaji sebagai berikut: Gaji umumnya merupakan pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan
oleh karyawan yang mempunyai jenjang jabatan manajer, sedangkan upah umumnya merupakan pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh
karyawan pelaksana buruh. Umumnya gaji dibayarkan secara tetap per bulan, sedangkan upah dibayarkan berdasarkan hari kerja, jam kerja, atau
jumlah satuan produk yang dihasilkan oleh karyawan
Definisi gaji dan upah oleh Achmad S. Ruky 2001 : 8 adalah “Upah
digunakan untuk menggambarkan pembayaran jasa kerja untuk satuan waktu pendek, misalnya per hari atau malahan per jam. Gaji menggambarkan
pembayaran jasa kerja untuk satuan waktu lebih panjang biasanya sebulan.” Berdasarkan kedua definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa perbedaan
antara gaji dan upah adalah dari segi satuan waktu. Satuan waktu untuk gaji lebih panjang daripada satuan gaji untuk upah. Faktor-faktor yang mempengaruhi
tingkat “patokan gaji” standar upahgaji perusahaan menurut Achmad S. Ruky 2001:110 adalah sebagai berikut:
1. Ketetapan pemerintah
2. Tingkat upahgaji di pasaran
3. Kemampuan perusahaan
4. Kualifikasi sumber daya manusia yang digunakan
5. Kemauan perusahaan
6. Tuntutan pekerja
Ketetapan pemerintah dalam hal ini adalah adanya Ketentuan Pemerintah tentang Upah Minimum Regional UMR atau Upah Minimum Sektoral Regional
UMSR sebagai pegangan untuk menetapkan tingkat upah patokan bagi perusahaan. Tentu saja ini hanya berlaku untuk jabatan pelaksana tingkat rendah.
UMR berfungsi sebagai jaring pengaman sosial untuk mencegah agar upah tidak melorot jauh dari di bawah daya beli pekerja.
Selain gaji dan upah, karyawan perusahaan kerapkali juga menerima jenis kompensasi lain seperti insentif serta berbagai macam fasilitas dan tunjangan.
Pemberian berbagai jenis kompensasi tersebut merupakan bentuk penghargaan kepada karyawan sebagai balas jasa atas kontribusi yang mereka berikan kepada
perusahaan. Insentif dibayarkan kepada karyawan yang kinerjanya melebihi standar yang ditentukan. Sedangkan pemberian fasilitas dan tunjangan diberikan
berdasarkan kebijaksanaan perusahaan terhadap semua karyawan. Beberapa jenis tunjangan dan fasilitas yang umumnya diberikan antara lain:
1. Tunjangan tunai. Tunjangan merupakan segala pembayaran tambahan oleh
pengusaha kepada karyawan berupa tunai dan diberikan secara rutin atau periodik, tanpa atau dengan persyaratan tertentu. Misalnya : tunjangan
makan, tunjangan transportasi, tunjangan jabatan. 2.
Tunjangan hari raya keagamaan. Tunjangan yang lebih dikenal dengan istilah THR ini adalah suplemen dari gajiupah yang diberikan menjelang
Hari Raya Keagamaan. Besarnya THR adalah sekurang-kurangnya satu bulan upah.
3. Pensiun. Hampir seluruh perusahaan menyediakan tunjangan ini. Program
ini berbeda-beda di setiap perusahaan. Tunjangan pensiun biasanya diberikan setelah masa kerja karyawan berakhir di perusahaan tersebut.
4. Premi lembur overtime premium pay merupakan tambahan tarif per jam
apabila karyawan bekerja melampaui jam kerja normal. Tunjangan jenis ini diberikan kepada semua karyawan yang bekerja di luar jam kerja yang
ditentukan. 5.
Program pemeliharaan kesehatan karyawan dan keluarganya. Program ini merupakan salah satu program penting setelah gajiupah dan tunjangan.
Apabila program ini tidak dirancang dan dikelola dengan baik, dapat menjadi sumber ketidakpuasan pekerja. Program ini dapat berupa
penunjukan dokter perusahaan, apotik, dan rumah sakit khusus, atau dengan sistem pengembalian biaya, atau dengan memanfaatkan program asuransi
baik itu asuransi kesehatan maupun asuransi jiwa. 6.
Pemberian beragam fasilitas seperti rumah dan kendaraan. Beberapa perusahaan memberikan fasilitas berupa rumah dan kendaraan dinas bagi
karyawannya. Namun tidak seluruh karyawan memperoleh fasilitas tersebut melainkan berdasarkan kebijakan perusahaan masing-masing. Sebagai
gantinya, karyawan yang tidak mendapatkan fasilitas tersebut diberikan tunjangan berupa tunjangan transportasi dan tunjangan rumah.
Berbagai jenis kompensasi tersebut pada umumnya diberikan kepada karyawan dengan tujuan sebagai berikut:
1. Menarik karyawan yang cakap masuk ke dalam organisasi,
2. Mendorong mereka untuk berprestasi tinggi, dan
3. Mempertahankan karyawan yang produktif dan berkualitas agar tetap setia.
E. Sistem Akuntansi Penggajian dan Pengupahan