11 pendekatan masalah – masalah yang berhubungan dengan fungsi pengendalian,
internal auditor harus mempunyai pandangan luas dan menentukan prestasi kerja. Dalam menentukan prestasi kerja, auditor seharusnya mempunyai pertimbangan –
pertimbangan.
2. Fungsi Audit
Dalam melaksanakan seluruh fungsi internal audit, internal auditor dalam fungsi pelaksanaan pekerjaannya menitikberatkan pada penilaian dan pengkajian
pengendalian intern, bukan dimaksud untuk menentukan ruang lingkup audit ekstern. Akan tetapi penilaian dari pengawasan intern terutama bertujuan untuk
memperoleh kepastian bahwa sistem yang ada telah dilaksanakan sebagaimana mestinya oleh pelaksana operasi, juga untuk keandalannya agar dapat mencegah
atau menemukan penyelewengan maupun kerugian lainnya bagi perusahaan. Dari penilaian dan pengkajian struktur pengawasan intern akan diperoleh hasil berupa
keputusan, yang seterusnya disampaikan saran – saran dan usul – usul perbaikan. Internal audit dalam pelaksanaan fungsinya, hanya merupakan fungsi staf
karena ia tidak terlibat dalam aktivitas operasi perusahaan, seperti: pembelian atau penilaian persediaan, penagihan piutang, pembayaran hutang, pemasaran produksi
dan lainnya. Internal audit sebagai staf yang berasal dari unit organisasi itu yang memberikan saran atau petunjuk. Akan tetapi nasehat yang diberikan itu bukan
merupakan suatu keharusan yang diterima pimpinan, melainkan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan. Dari usulan – usulan fungsi internal
audit diatas dapat diambil kesimpulan bahwa internal audit berfungsi untuk membantu pimpinan agar dapat bekerja lebih efisien, efektif, dalam rangka
pencapaian tujuan dan sasaran perusahaan yang telah ditetapkan sebelumnya. Jadi
12 intenal auditor merupakan salah satu alat pimpinan yang vital untuk keberhasilan
pencapaian apa yang menjadi tujuan perusahaan. Untuk mewujudkan apa yang menjadi fungsi internal audit, internal
auditor haruslah memiliki sifat integritas yang tinggi. Integritas merupakan kepribadian yang didasari rasa bijaksana, berani, serta rasa penuh tanggung jawab.
Apabila hal ini dimiliki setiap internal auditor, maka internal auditor akan menjadi bagian yang vital bagi keperluan pimpinan untuk kemajuan unit organisasi secara
keseluruhan. Disamping memiliki integritas yang tinggi, seorang auditor dalam pelaksanaan fungsinya memiliki kriteria tertentu agar mampu melaksanakan
tugasnya dengan baik, sehingga apa yang menjadi harapan pimpinan dapat dipenuhi. Adapun kriteria seorang internal auditor, menurut Suwardjono dalam
buku Pengantar Akuntansi 2003 : 185, adalah sebagai berikut :
1. “Sehat dan kuat, dilihat dari fisik dan mental
2. Rajin, jujur dan penuh keingintahuan
3. Cerdas dan tidak lambat dalam memberi respon
4. Sopan, supel dan bisa mengendalikan emosi
5. Minimal sarjana muda akuntansi, lebih baik berpengalaman di
Kantor Akuntan Publik
6. Mengerti, lebih baik lagi menguasai komputer dan perpajakan
7. Selalu mengupdate pengetahuannya continuing professional
education
8. Bisa bersikap tegas, tidak mudah dipengaruhi orang lain
9. Tidak mudah cepat percaya, tidak juga terlalu selalu mencurigai
orang lain
10. Berfikir positif
11. Memahami Etika Profesi
12. Bermoral tinggi
13. Tulisan rapi dan bersih
14. Dapat bekerja dengan cepat serta teliti
15. Tanggo.”
3. Pelaporan
Laporan internal auditor biasanya berbentuk dokumen tertulis. Laporan tersebut merupakan hasil akhir dari pelaksanaan audit keuangan maupun audit