Struktur Organisasi Perusahaan Audit Operasional

ada. Dalam hal ini tidak akan mungkin terjadi pengambilan tugas oleh bagian lain. Dengan penerapan struktur organisasi garis ini berarti perusahaan sudah membagi tugas secara terspesialisasi berdasarkan pengetahuan dan ketrampilan para karyawan, menciptakan disiplin yang tinggi dan terjadi koordinasi yang baik walaupun jenis kegiatan dan jumlah orang yang perlu dikoordinir cukup banyak.

2. Kedudukan Internal Auditor Dalam Perusahaan

Jika dilihat dari uraian bab II maka dikemukakan adanya beberapa alternatif kedudukan bagian internal auditor didalam perusahaan. PT. Persero Pelabuhan Indonesia I Medan menempatkan posisi bagian SPI langsung dibawah Direktur Utama. Dengan demikian dapat ditarik beberapa hal positif dari kedudukan SPI tersebut, yaitu: a. Dukungan dari Direktur Utama sepenuhnya dapat diharapkan. b. Tingkat kebebasan independensi bagian internal auditor cukup memadai sehingga memungkinkan dapat melakukan audit yang baik. Namun jika dilihat dari perhatian yang dapat diberikan oleh Direktur Utama untuk mempelajari hasil audit menurut pengamatan penulis, pihak Direktur Utama tidak dapat dengan cepat menanggapi laporan tersebut. Hal ini disebabkan tugas Direktur Utama sangat berat, sehingga tindakan penyempurnaan yang akan diambil akan terlambat dan akhirnya tindakan penyempurnaan itu kurang efektif. Pengaruh negatif selanjutnya adalah bahwa hasil audit tiap periode terbatas pada hal – hal yang sama karena sasaran dan rekomendasi yang dilaporkan oleh SPI tidak dapat segera dilaksanakan oleh pimpinan umum. Hal ini terlihat dari permasalahan yang dijumpai oleh SPI mempunyai sifat serta jenis yang sama untuk setiap periode audit yang dilakukannya. Keadaan diatas mengakibatkan kondisi yang merugikan, sehingga SPI mengalami kejenuhan serta tidak puas pada hasil kegiatannya. Dari struktur organisasi perusahaan, dapat dilihat adanya Senior Manajer Akuntansi Manajemen yang salah satunya adalah melakukan pengawasan atas data – data keuangan perusahaan. Menurut pendapat penulis, sebaiknya Biro Satuan Pengawas Intern menyampaikan hasilnya kepada Senior Manajer Akuntansi Manajemen. Dengan tujuan agar hasil audit dapat lebih mudah dianalisa dan hasil pengamatan ini disampaikan kepada Direktur Utama dan Biro Satuan Pengawas Intern.

3. Fungsi Dan Tanggung Jawab Internal Auditor Terhadap

Pengawasan Aktiva Tetap a. Fungsi internal Auditor Dari hasil penelitian penulis terhadap struktur organisasi dapat dilihat bahwa kedudukan internal auditor berada dibawah direktur utama dan didalam teori pada bab II, berada pada alternatif ke 2. dari sinilah internal auditor bertanggung jawab langsung kepada direktur utama serta menyampaikan hasil pemeriksaannya. Tujuan utama audit adalah membantu pihak manajemen dan pimpinan perusahaan melaksanakan tugas dan tanggung jawab mereka secara efektif, untuk memberikan gambaran dan bantuan berupa analisa, penilaian, rekomendasi, konsultasi dan informasi. Dari hasil penelitian penulis dapat diketahui tujuan internal auditor dalam melakukan pengawasan terhadap aktiva tetap adalah membantu direktur utama melaksanakan kegiatan pengawasan terhadap masalah yang timbul pada aktiva tetap dan masalah setiap departemen