Tanggung Jawab Internal Auditor Jasa – jasa lainnya, termasuk penyelidikan khusus dan membantu pihak

27 secara periodik, atau konsultan lainnya yang berkepentingan dengan data kegiatan – kegiatan perusahaan. Disamping tanggung jawab diatas masih ada tanggung jawab lain yang harus dilaksnakan oleh internal auditor dalam ruang lingkup pekerjaannya, yakni : 1. Memeriksa tingkat kepercayaan dan integritas informasi keuangan dan operasional. 2. Memeriksa ketaatan organisasi terhadap kebijaksanaan, rencana dan prosedur yang ada. 3. Memeriksa usaha perlindungan terhadap aktiva, seperti metode penilaian yang digunakan oleh perusahaan, bukti keberadaan aktiva. 4. Menilai keharmonisan dan efisiensi sumber – sumber yang dipakai. 5. Memeriksa apakah operasi atau program yang ada telah dilaksanakan sesuai dengan peraturan yang dibuat dalam mencapai sasaran dan tujuan organisasi. Selain itu tanggung jawab internal auditor dalam pemeriksaan adalah sebagai berikut : 1. Membuat perencanaan terhadap setiap pemeriksaan. 2. Memeriksa dan mengevaluasi informasi. 3. Mengkomunikasikan setiap hasil pemeriksaan. 4. Mengikuti dan memastikan bahwa tindakan perbaikan telah dilaksanakan terhadap temuan pemeriksaan seperti yang dikemukakan oleh internal auditor. Jika internal auditor memiliki tanggung jawab dalam perusahaan demikian juga halnya dengan manajemen internal auditor memiliki tanggung jawab pula. Adapun yang menjadi tanggung jawab manajemen internal auditor dalam perusahaan adalah sebagai berikut : 1. Pimpinan internal auditor harus mengelola bagian internal auditor secara baik. 28 2. Pimpinan internal auditor harus mempunyai pernyataan tentang tujuan, wewenang, tanggung jawab terhadap bagian internal audit. 3. Pimpinan internal auditor harus membuat rencana untuk melaksanakan tanggung jawab bagian internal audit, misalnya : dengan menetapkan tujuan skedul pemeriksaan, rencana kepegawaian, anggaran keuangan, dan laporan keuangan internal audit. 4. Pimpinan internal auditor harus membuat kebijaksanaan dan prosedur secara tertulis sebagai penuntun bagi staf pemeriksa. 5. Pimpinan internal auditor harus mengadakan program seleksi dan pengembangan sumber daya manusia bagian internal audit. 6. Pimpinan internal auditor harus mengadakan usaha koordinasi antara internal auditor dengan eksternal auditor. 7. Pimpinan internal auditor harus membuat evaluasi terhadap kegiatan bagian internal audit untuk menjamin kualitas kerja yang baik. Dengan adanya tanggung jawab yang jelas yang telah didelegasikan terhadap masing – masing bagian satuan pengawasan intern diatas membawa dampak pada kinerja internal audit yang semakin meningkat. Sehingga tanggung jawab antara internal auditor dan manajemen internal audit tidak saling tumpang tindih. Dan tanggung jawab yang sudah terspesialisasi ini mendukung tugas dan fungsi internal audit dalam mengawasi jalannya aktivitas perusahaan. Khusus menghadapi berbagai kecurangan yang terjadi, internal auditor bertanggung jawab dalam membantu manajemen untuk menghadapi kemungkinan tersebut. Pencegahan kecurangan tersebut merupakan tanggung jawab manajemen. Internal auditor bertanggung jawab memeriksa, menilai kehandalan 29 dan efektivitas tindakan yang dilakukan oleh manajemen dalam mencegah terjadinya kecurangan yang mungkin ada. Tindakan auditor, misalnya : memeriksa efektivitas pengawasan, sesuai dengan luasnya kemungkinan resiko yang timbul. Deteksi kecurangan meliputi pengidentifikasian indikasi kecurangan yang cukup terarah agar dapat dilakukan penyelidikan. Untuk itu internal auditor harus memiliki pengetahuan yang cukup memadai mengenai kecurangan agar mereka dapat segera mengantipasi kecurangan. Jika kelemahan pengawasan dideteksi, pengujian tambahan akan dilakukan oleh internal auditor, yang mencakup pengujian langsung terhadap identifikasi indikator kecurangan lainnya. Pengetahuan internal auditor jangan diharapkan selalu sesuai dengan orang yang tanggung jawab utamanya menemukan dan menyelidiki kecurangan. Bahkan prosedur pemeriksaan yang dilakukan sesuai dengan keahlian profesinya belum menjamin bahwa kecurangan dapat ditemukan. Biasanya penyelidikan atau investigasi kecurangan dilakukan oleh orang – orang yang tergabung dalam internal auditor, pengacara, tim penyelidik investigator, bagian keamanan dan ahli – ahlinya yang ada dalam organisasi. Pemeriksaan intern harus menilai fakta – fakta yang relatif diketahui sehubungan dengan investigasi kecurangan dengan maksud :  Menyatakan bahwa pengawasan telah dilakukan atau disempurnakan.  Rancangan audit test membantu dalam mengungkapkan keberadaan kecurangan yang biasa akan terjadi dimasa mendatang.  Membantu internal auditor dalam menegakkan pengetahuan yang memadai atas kecurangannya. 30 Laporan tertulis harus dibuat sesuai dengan keputusan fase penyelidikan. Laporan tersebut harus memuat semua temuan, kesimpulan, rekomendasi dan tindakan perbaikan yang diambil. Draft yang diusulkan atas kecurangan harus disampaikan kepada pengacara untuk direview, pertimbangan harus disampaikan kepada pengacara yang sah, sehingga pengacara dapat mengambil keputusan yang tepat dalam menangani masalah kecurangan yang telah terjadi dalam perusahaan.

D. Kerangka Konseptual

Bagian Peralatan Bagian Teknik Bagian Akuntansi Manajemen Puncak Aktiva Tetap Pencatatan A.T menjadi kekecilan A.T menjadi kebesaran Satuan Pengawasan Intern Manajemen Perusahaan Laporan Keuangan 31 BAB III METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian yang dilakukan berupa expost facto yang artinya memecahkan suatu kasus yang terjadi pada perusahaan sebagai tempat objek penelitian, yaitu kasus mengenai analisa pengawasan aktiva tetap yang dilakukan oleh internal auditor.

B. Jenis Data

Jenis data yang dikumpulkan dan digunakan bersifat kualitatif yang terdiri dari: a. Data Primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari perusahaan atau data yang terjadi dilapangan penelitian yang diperoleh dari hasil wawancara yang kemudian diolah oleh penulis. b. Data Sekunder, yaitu berupa data yang diperoleh dari perusahaan dalam bentuk yang sudah jadi, seperti sejarah ringkas perusahaan, struktur organisasi, dan lain – lain.

C. Teknik Pengumpulan Data Dalam pengumpulan data, penulis menggunakan beberapa teknik, yaitu:

a. Teknik Wawancara, dilakukan dengan mengadakan tanya jawab secara langsung dengan pihak perusahaan, khususnya pada bagian yang berkaitan dengan penelitian.