15 didalam struktur organisasi perusahaan, artinya tidak ada suatu departemen
khusus yang jelas diidentifikasikan sebagai internal auditor. Fungsi internal auditor biasanya dirangkap oleh bagian – bagian yang lain, misalnya: menjadi
bagian controller. Tetapi dengan semakin berkembangnya suatu perusahaan, maka diperlukan suatu bagian tersendiri untuk jabatan internal auditor. Dengan
diberikannya bagian tersendiri serta kedudukan yang tinggi bagi internal auditor, maka hal ini akan membantunya dalam melaksanakan tugasnya. Ia dapat
memandang persoalan yang terjadi dengan ruang lingkup yang luas, sehingga lebih mudah baginya untuk mencari jalan keluar yang dapat diterima oleh
berbagai pihak. Internal auditor sering disebut auditor fungsional, dan merupakan salah
satu staf di dalam perusahaan. Menurut Agoes Sukrisno, 2004 : 243, secara garis besarnya kepada siapa ia bertanggung jawab dan memberikan laporan audit dapat
dibagi menjadi tiga, yaitu :
a. “Langsung bertanggung jawab kepada dewan komisaris. Hal ini banyak dilakukan dalam perusahaan bank dan asuransi. Internal auditor
merupakan penjaga bagi dewan komisaris. Secara teoritis maka seluruh organisasi termasuk direktur utama dapat diteliti oleh internal auditor.
Namun seperti dikatakan diatas, cara ini hanya terbatas pada perusahaan bank dan asuransi.
b. Bertanggung jawab kepada dewan direksi direktur utama. Cara ini agak jarang dipakai mengingat bahwa direktur utama dengan tugas –
tugasnya yang berat, biasanya tidak mempunyai waktu untuk mempelajari laporan internal auditor dan melakukan tindakan koreksi
berdasarkan laporan tersebut.
c. Yang paling sering dilaksanakan adalah bahwa internal auditor
bertanggung jawab kepada direktur keuangan. Fungsionaris tersebut mungkin berfungsi sebagai direktur keuangan, bendahara, ataupun
controller. Yang penting adalah bertanggung jawab atas koordinasi dari persoalan keuangan dan akuntansi”.
Dari kutipan diatas dapat dijabarkan mengenai kedudukan internal auditor tersebut, sebagai berikut :
16 ad.a. Langsung bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris
Apabila dewan komisaris membawahi langsung internal auditor, maka ia mempunyai jangkauan yang sangat luas mengenai ruang lingkup audit. Dengan
demikian dalam pelaksanaan tugasnya auditor secara teoritis dapat melakukan audit secara keseluruhan jenjang pimpinan perusahaan termasuk direktur utama.
Tetapi dalam pelaksanaannya tidak dapat diterapkan untuk semua jenis perusahaan, karena informasi yang diberikan oleh internal auditor bukan
merupakan keputusan melainkan sebagai pertimbangan dalam pengambilan keputusan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar :
ad.b. Langsung bertanggung jawab kepada Dewan Direksi Direktur Utama Dalam hal ini internal auditor memperoleh tugas dan wewenang dari
dewan direksi. Dengan ini maka internal auditor akan memberi dan bertanggung jawab terhadap laporannya. Dengan keadaan ini auditor mendapatkan dukungan
yang kuat dalam pelaksanaan audit, serta dapat menilai hasil pimpinan perusahaan dibawah direksi.Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar :
Dewan Komisaris
Direktur Utama
Direktur Keuangan
Satuan Pengawasan Intern
RUPS
17 Ad.c. Langsung bertanggung jawab kepada Direktur Keuangan
Bagan organisasi tersebut memperlihatkan internal auditor merupakan bagian dari Direktur Keuangan. Direktur Keuangan dalam menjalankan tugasnya
dibantu oleh beberapa Senior Manajer bagian dengan cara pendelegasian wewenang. Kedudukan satuan pengawasan intern ini dapat dilihat pada gambar
sebagai berikut :
Dewan Komisaris
Direktur Utama
Direktur Keuangan
RUPS RUPS
Dewan Komisaris
Direktur Utama
Satuan Pengawasan Intern
Direktur Keuangan
Bagian Akuntansi
Bagian Keuangan
Satuan Pengawasan
Intern
18 Bila dilihat dari skema diatas bahwa internal auditor jelas merupakan bagian dari
senior manajer. Dalam melaksanakan tugasnya menyampaikan laporannya kepada Direktur Keuangan. Apabila internal auditor dalam melaksanakan tugasnya
menerima perintah dari senior manajer, maka tingkat kebebasan yang dimilikinya berkurang. Berdasarkan uraian diatas, menurut hemat penulis jika internal auditor
langsung dibawah dewan komisaris dan menerima perintah dari padanya maka internal auditor mempunyai kebebasan yang cukup luas, sebab internal auditor
dapat melakukan audit keseluruh bagian yang ada dalam perusahaan tanpa terlebih dahulu memperoleh izin dari pimpinan objek yang diaudit, namun
mengingat luasnya apa yang dikerjakan oleh Dewan Komisaris, mengakibatkan Dewan Komisaris tidak mempunyai banyak waktu dalam memeriksa laporan hasil
audit LHP, sehingga laporan hasil audit tidak dapat diperiksa dengan cepat, yang menimbulkan lambatnya penanganan terhadap masalah yang timbul. Tetapi jika
internal auditor berada langsung dibawah dewan direksi maka laporan hasil audit dapat segera diperiksa dan masalah yang ada dapat segera ditangani. Kebebasan
internal auditor dalam memeriksa setiap bagian yang ada pada perusahaan terbuka dengan luas tanpa persetujuan atau dengan persetujuan dari pimpinan setiap
departemen atau bagian. Namun apabila internal auditor bertanggung jawab kepada direktur keuangan maka tingkat kebebasan internal auditor dalam
melakukan pemeriksaan semakin berkurang. Hal ini disebabkan karena internal auditor tidak dapat melakukan audit ke seluruh bagian dalam organisasi yang ada
sebelum mendapat izin dari pejabat yang berwewenang dari setiap bagian. Namun dalam pemeriksaan hasil laporan audit direktur keuangan memiliki waktu yang
cukup dan permasalahan yang timbul dapat segera ditangani.
19
C. Fungsi Dan Tanggung Jawab Internal Auditor Terhadap Pengawasan Aktiva Tetap
1. Fungsi Internal Auditor
Internal audit dalam satu perusahaan merupakan salah satu fungsi pengendalian atau pengawasan yang penting untuk memberikan informasi sebagai
bahan masukan yang bersifat independen kepada manajemen. Untuk itu ada baiknya kita mengetahui fungsi internal auditor terlebih dahulu. Menurut
Bambang Hartadi, 2002 : 21, dalam buku Sistem Pengendalian Intern Dalam
Hubungannya Dengan Manajemen, menyatakan bahwa fungsi internal auditor dalam sebuah perusahaan adalah melaksanakan kegiatan bebas, memberi
saran – saran suatu fungsi pengendalian manajemen guna mengukur dan meneliti efektivitas sistem pengendalian intern.
Dari fungsi internal auditor diatas dapat dijelaskan bahwa fungsi internal auditor dibuat dalam satuan usaha untuk memantau efektivitas kebijakan dan
prosedur lain yang berkaitan dengan pengendalian, agar fungsi internal audit menjadi efektif, adanya staf internal audit yang independen dari bagian operasi
dan akuntansi menjadi penting, melapor langsung kepada tingkat yang memiliki kewenangan yang tinggi dalam organisasi, apakah manajemen puncak atau komite
audit dari dewan direksi dan komisaris sebagai tambahan atas perannya dalam lingkungan pengendalian, staf internal auditor yang cukup dapat berperan dalam
mengurangi biaya eksternal auditor dengan memberikan bantuan langsung kepada eksternal auditor, jika eksternal auditor memperoleh bahan bukti yang mendukung
kompetensi, integritas dan objektivitas internal auditor, eksternal auditor dalam beberapa hal dapat mengandalkan pada pekerjaan internal auditor.
20 Staf seorang internal audit harus dinamis yang mempunyai orientasi atau
pandangan sekarang dan masa yang akan datang. Karena internal auditor berkedudukan sebagai penilai yang bebas, staf internal audit harus betul – betul
bebas, dalam sikap dan pemikiran – pemikirannya. Disamping itu harus mampu dan tanggap akan ukuran – ukuran yang akan digunakan dalam penilaiannya.
Efektif tidaknya suatu kegiatan harus didasarkan pada perbandingan atas ukuran – ukuran dan prestasi – prestasi. Ukuran yang digunakan tidak hanya terdiri dari
budget, standard biaya dan standard kualitas, tetapi atas dasar pertimbangan – pertimbangan bebas yang dapat digunakan sebagai ukuran lain. Dalam hal yang
terakhir, staf internal audit harus menguasai semua aspek lingkup perusahaan. Yang menjadi perhatiannya bukan hanya berhubungan dengan prosedur –
prosedur, akuntansi dan keuangan, penjualan dan pemasaran, tehnik, pengembangan usaha, kinerja perusahaan, dan lain – lain. Hal ini disebabkan
tugas –tugas yang dibebankan kepada internal auditor adalah untuk meneliti keseluruhan kegiatan perusahaan.
Dengan demikian internal audit telah menjadi suatu alat bagi pimpinan atau bagi manajemen perusahaan, dengan jalan menilai semua aktivitas
perusahaan dengan maksud untuk meningkatkan usaha dalam mencapai tujuan perusahaan secara efisien. Internal audit atas aktiva tetap merupakan hal yang
penting mengingat jumlah uang yang dikeluarkan cukup besar dan jangka waktu pemakaiannya didalam operasi cukup lama. Apabila aktiva tetap telah diperoleh,
maka timbullah persoalan akuntansi dan pengendalian yang wajar. Dalam hal ini diperlukan pengendalian intern atas aktiva tetap tersebut. Biasanya tugas- tugas
tersebut menjadi tanggung jawab internal auditor.