Fungsi Internal Auditor Fungsi Dan Tanggung Jawab Internal Auditor Terhadap Pengawasan Aktiva Tetap

terdiri atas pengawas audit, ketua tim dan anggota tim, dengan tugas yang berbeda pula. A. Pengawas Audit, memiliki tugas sebagai berikut : 1. Mengawasi jalannya audit 2. Memberikan pengarahan kepada ketua tim dan anggota tim 3. Mereview KKP untuk dituangkan dalam Notisi Pemeriksaan 4. Menyusun LHP bersama ketua tim 5. Bertanggung jawab atas hasil pemeriksaan B. Ketua Tim, memiliki tugas sebagai berikut : 1. Memimpin dan mengorganisir pelaksanaan pemeriksaan 2. Melakukan penilaian atas pelaksanaan sistem pengendalian internal dan sistem pengendalian manajemen 3. Menyiapkan fokus pemeriksaan dan langkah – langkah kerja 4. Menyiapkan LHP C. Anggota Tim, memiliki tugas sebagai berikut : 1. Mengumpulkan bahan, data dan informasi 2. Melaksanakan pemeriksaan 3. Membuat laporan hasil kerja pemeriksaan Dari hasil wawancara penulis dengan staf internal audit PT.Persero Pelabuhan Indonesia I Medan, dapat diketahui fungsi internal auditor secara khusus, antara lain : a. Penyelenggaraan penilaian pelaksanaan sistem pengendalian internal dan sistem pengendalian manajemen perusahaan; b. Penyelenggaraan pemeriksaan keuangan dan operasional perusahaan; c. Penyelenggaraan dokumentasi laporan hasil pemeriksaan dan tindak lanjut temuan pemeriksaan serta ketatausahaan; d. Pendorong pelaksanaan pengawasan melekat yang lebih efektif di perusahaan; e. Pendorong penerapan good corporate governance; f. Sebagai mitra kerja dengan Komite Audit dan Pemeriksa Eksternal dalam pengelolaan perusahaan; g. Pelaksanaan Program Kerja dan menyelenggarakan penerapan sistem informasi manajemen diling h. kungan kerja. Selain fungsi diatas internal auditor juga menyampaikan laporan hasil pemeriksaannya kepada direktur utama, memberikan saran serta rekomendasi dan bertanggung jawab langsung kepada direktur utama. Fungsi biro SPI pada PT. Persero Pelabuhan Indonesia I Medan selain untuk memenuhi kebutuhan manajemen juga untuk memenuhi kebutuhan pemerintah. Hal ini disebabkan BUMN mengemban tugas untuk melaksanakan program pembangunan dalam bidangnya yaitu mengelola perusahaan yang modal seluruhnya atau sebagian dibiayai oleh pemerintah. Dalam audit yang dilakukan maka SPI mengolongkannya berdasarkan sifat atas audit rutin dan audit khusus. Audit rutin merupakan kegiatan pemeriksaan yang dilaksanakan berdasarkan Program Kerja Pengawasan Tahunan PKPT, Sedangkan audit khusus adalah kegiatan pemeriksaan yang dilaksanakan secara khusus yang merupakan tindak lanjut hasil pemeriksaan rutin atau meneliti kebenaran informasi rekomendasi atas tindakan pelanggaran atau penyimpangan yang terjadi. Misalnya : adanya penyimpangan yang cukup material dan pelanggaran peraturan yang ditetapkan oleh perusahaan. Pemeriksaan Khusus dapat dilakukan atas permintaan Kepala Direktorat apabila terdapat kerugian yang cukup material dan pemeriksaan khusus ini harus mendapat persetujuan Direktur Utama. Program Kerja Pengawasan Tahunan PKPT merupakan salah satu pengawasan manajemen dan juga merupakan landasan kerja bagi Satuan Pengawas Intern untuk melaksanakan audit. Sasaran audit Satuan Pengawasan Intern secara garis besar dibagi menjadi dua yaitu: Audit keuangan dan Audit operasional. Penjabaran dari sasaran audit adalah sebagai berikut: A. Audit keuangan Kode 1. Penilaian atas sistem pengendalian anggaran A1 2. Audit kelengkapan dan kewajiban laporan keuangan A2 3. Audit ketaatan terhadap peraturan perundang – undangan A3 4. Audit terhadap pengamanan kekayaan negara A4 5. Pengkajian ulang analisa laporan keuangan A5 6. Lain – lain A6

B. Audit Operasional

1. Kelancaran pelayanan BUMN kepada masyarakat B1 2. Audit ketaatan terhadap peraturan perundang – undangan B2 3. Peningkatan daya guna dan hasil guna B3 4. Penilaian unsur – unsur manajemen mencakup: Perencanaan, Organisasi, Pelaksanaan audit intern, Pencatatan pelaporan, Kebijaksanaan. B4 PKPT disusun oleh Kepala Satuan Pengawas Intern dan disahkan oleh Direktur Utama, PKPT diperuntukkan bagi SPI setelah disetujui oleh Direktur Utama dan PKPT disampaikan kepada kepala SPI selambat – lambatnya pada awal bulan oktober setiap tahun.

b. Tanggung Jawab Internal auditor

Dalam melaksanakan dan memperlancar operasi perusahaan, internal auditor memiliki tanggung jawab yang besar dalam setiap fungsi yang menjadi tugas dan tanggung jawab serta wewenangnya berdasarkan batasan wewenang yang dapat dilaksanakan dalam mengawasi pelaksanaan pengawasan aktiva tetap. Mulai dari analisa atas usulan dari bagian yang memerlukan sampai kepada pembelian, internal auditor bertanggung jawab untuk dapat menentukan seberapa jauh pelaksanaan anggaran dengan realisasinya, berapa besar pengeluaran modal sebenarnya yang telah dibebankan kepada aktiva tetap yang bersangkutan. Internal auditor akan melihat apakah pembebanan telah dilakukan pada pos yang benar dan internal auditor bertanggung jawab untuk menghitung seberapa besar penyimpangan yang terjadi dan penyalahgunaan aktiva tetap tersebut. Adapun yang menjadi tanggung jawab internal auditor pada PT.Persero Pelabuhan Indonesia I Medan adalah sebagai berikut : - Mengidentifikasikan aktiva tetap dan menggolongkan menurut jenisnya dan mencatatnya dengan nomor perkiraan atau membuat kartu aktiva tetap. - Membuat daftar lokasi aktiva tetap dan kartu inventaris ruangan. Untuk keperluan pengawasan fisik, keberadaan tiap – tiap inventaris yang ada diruangan harus dicatat dalam kartu inventaris ruangan dan secara berkala dilakukan pengecekan untuk pemutakhiran data. Pengawasan fisik terhadap inventaris yang tercantum dalam kartu inventaris ruangan menjadi tanggung jawab bagian yang ada diruangan itu. Untuk aktiva tetap yang berada diluar