Pengendalian secara teratur barang yang telah tidak dipakai lagi usang Penelitian secara berkala terhadap aktiva dan penelaahan terhadap
22 dalam pemantauan perkembangan aktiva tetap. Prinsip pengawasan intern atas
aktiva tetap memerlukan satu sistem pengawasan intern yang efektif yang mendukung prinsip pengawasan intern yang ada dalam perusahaan. Yang menjadi
tujuan sistem pengawasan intern perusahaan secara umum menurut Tunggal, antara lain :
1. Untuk menjamin kebenaran data akuntansi : Manajemen harus memiliki data
akuntansi yang dapat diuji ketepatannya untuk melaksanakan operasi perusahaan. Berbagai macam data digunakan untuk mengambil keputusan
yang penting. 2.
Untuk mengamankan harta kekayaan dan catatan pembukuannya : Harta fisik perusahaan dapat saja dicuri, disalahgunakan ataupun rusak secara tidak
sengaja. Hal yang sama juga berlaku untuk harta perusahaan yang tidak nyata seperti perkiraan piutang, dokumen penting, surat berharga, dan catatan
keuangan. Sistem pengendalian intern dibentuk guna mencegah ataupun menemukan harta yang hilang dan catatan pembukuan pada saat yang tepat.
3. Untuk menggalakkan efisiensi usaha : Pengendalian dalam suatu perusahaan
juga dimaksudkan untuk menghindari pekerjaan – pekerjaan berganda yang tidak perlu, mencegah pemborosan terhadap semua aspek usaha termasuk
pencegahan terhadap penggunaan sumber – sumber dana yang tidak efisien. 4.
Untuk mendorong ditaatinya kebijakan pimpinan yang telah digariskan : Manajemen menyusun prosedur dan peraturan untuk mencapai tujuan
perusahaan. Sistem pengendalian intern memberikan jaminan akan ditaatinya prosedur dan peraturan tersebut oleh perusahaan.
23 Mulyadi, 2000: 183, dalam buku auditing, berpendapat bahwa ada 5
unsur pengendalian intern, yaitu : 1.
Lingkungan Pengendalian Lingkungan Pengendalian menciptakan suasana pengendalian dalam suatu
organisasi dan mempengaruhi kesadaran personel organisasi tentang pengendalian. Lingkungan pengendalian merupakan landasan untuk semua
unsur pengendalian intern yang membentuk disiplin dan struktur. 2.
Penaksiran Resiko Penaksiran Resiko untuk tujuan laporan keuangan adalah identifikasi, analisis
dan pengelolaan resiko entitas yang berkaitan dengan penyusunan laporan keuangan, sesuai dengan prinsip akuntansi berterima umum di indonesia.
3. Informasi dan Komunikasi
Komunikasi mencakup penyampaian informasi kepada semua personel yang terlibat dalam laporan keuangan tentang bagaimana aktivitas mereka
berkaitan dengan pekerjaan orang lain, baik yang berada didalam maupun diluar organisasi. Komunikasi ini mencakup sistem pelaporan penyimpangan
kepada pihak yang lebih tinggi kepada pihak entitas. 4.
Aktivitas Pengendalian Aktivitas Pengendalian adalah kebijakan dan prosedur yang dibuat untuk
memberikan keyakinan bahwa petunjuk yang dibuat oleh manajemen dilaksanakan. Kebijakan dan prosedur ini memberikan keyakinan bahwa
tindakan yang diperlukan telah dilaksanakan untuk mengurangi resiko dalam pencapaian tujuan entitas.
24 5.
Pemantauan Pemantauan adalah proses penilaian kualitas kinerja pengendalian intern
sepanjang waktu. Pengendalian intern yang memuaskan adalah jika orang – orang yang ada
dalam perusahaan tidak dapat melakukan kesalahan secara bebas, baik kesalahan sistem, kesalahan akuntansi, atau penggelapan dan meneruskan tindakan tersebut
tanpa diketahui dalam jangka waktu yang cukup lama. Tehnik pengawasan aktiva tetap ini tidak terlepas dari pengendalian intern yang ada dalam perusahaan, sebab
tehnik pengendalian aktiva tetap merupakan bagian dari cara – cara yang digunakan oleh pimpinan perusahaan dalam mengawasi operasional perusahaan.
Untuk itu internal auditor tidak hanya melakukan pengawasan aktiva tetap secara fisik tetapi juga secara administratif dengan menyelenggarakan perkiraan
pengendalian untuk setiap golongan aktiva dengan perhitungan dalam buku tambahan.
Aktiva tetap itu hanya boleh dibeli sesudah ada permintaan dari bagian yang memerlukannya dan sesudah diberikan persetujuan dari petugas yang
berwenang. Juga pengaktifan pengafkiran harus dikirimkan pada bagian pembukuan untuk pembukuannya. Banyak aktiva tetap harganya relatif kecil,
tetapi secara individual berharga. Barang – barang harus diawasi dengan ketat terhadap pencurian dan harus sering dibandingkan dengan catatan persediaan
inventaris. Dalam hal ini bagian internal audit memegang peranan penting dalam mengawasi aktiva tetap dan intenal auditor sangat penting bagi manajemen
perusahaan mengingat fungsinya dalam perusahaan menjadi strategis sehingga
25 sangat dibutuhkan dalam memberi masukan – masukan kepada manajemen dalam
pengambilan keputusan. Tugas – tugas yang harus dilaksanakan oleh internal auditor umumnya
mengacu pada lingkungan internal perusahaan. Peristiwa atau kejadian diluar perusahaan bukan merupakan tugas pokok kegiatan internal auditor, meskipun
kadang – kadang peristiwa didalam perusahaan dalam beberapa hal ada kaitannya dengan peristiwa diluar perusahaan. Manajemen tidak dapat mengambil keputusan
hanya berdasarkan laporan internal auditor tetapi juga harus berdasarkan faktor – faktor eksternal perusahaan. Adapun yang menjadi tugas satuan pengawas intern
adalah sebagai berikut : 1.
Melakukan kegiatan pengendalian internal perusahaan sesuai dengan tahapan, bentuk, jenis, dan prosedur yang telah ditetapkan .
2. Melakukan tugasnya dengan baik, benar, independen, netral, dan tidak
berkesan menjadi ‘watch dog’, serta dapat berkomunikasi dengan baik kepada karyawan lain.
3. Selalu melakukan komunikasi dengan pihak pimpinan Direksi tentang
segala sesuatu yang berhubungan dengan pengendalian internal. 4.
Selalu menggunakan kertas kerja dalam melakukan tugasnya. Kertas kerja tersebut diarsip dengan tertib dan baik.
5. Kertas kerja harus dilengkapi dengan tanggal, nomor, nama pengendalian, staf
yang melakukan tugas, ruang lingkup pengendalian dan informasi lain yang dirasakan perlu. Kertas kerja dapat berubah formatnya sesuai dengan
perkembangan perusahaan. 6.
Memahami aspek – aspek pengendalian internal setiap bagian.
26 Dengan adanya tugas ini akan mempermudah internal auditor dalam
melaksanakan fungsinya dalam perusahaan. Tugas ini menjadi acuan atau pedoman internal auditor dalam bekerja dan mempermudah internal auditor dalam
pengawasan serta pengendalian segala aktivitas perusahaan. Dengan demikian benarlah bahwa fungsi internal auditor dalam setiap perusahaan sudah membantu
pimpinan puncak dan manajemen perusahaan.