Etiologi dan Patogenesis Kanker Payudara

11

2.3. Kanker Payudara

Kanker payudara merupakan keganasan yang berasal dari sel-sel yang terdapat pada payudara yaitu sel-sel pada duktus, beberapa diantaranya berasal dari lobulus dan jaringan lainnya. 13,21 Saat ini kanker payudara merupakan kanker terbanyak kedua yang menyebabkan kematian setelah kanker paru-paru dan merupakan kanker terbanyak pada wanita. Menurut WHO lebih dari 1,2 juta orang didiagnosa menderita kanker payudara. The American Cancer Society memperkirakan bahwa pada tahun 2005 lebih kurang 200.000 wanita di Amerika Serikat didiagnosa menderita kanker payudara dan menyebabkan kematian 41.000 pertahun. 2 Kesempatan untuk mendapatkan kanker payudara invasif selama kehidupan sekitar 13.4. 3 Data nasional dari Badan Registrasi Kanker Perhimpunan Dokter Spesialis Patologi Indonesia, kanker payudara menduduki peringkat kedua setelah kanker servik. Data dari Badan Registrasi Kanker IAPI menyebutkan bahwa insiden kanker payudara di Indonesia terus meningkat dari 16,53 pada tahun 1994, 19,18 pada tahun 1999 dan 19,88 pada tahun 2001. 1

2.3.1. Etiologi dan Patogenesis

Faktor resiko utama terjadinya kanker payudara adalah faktor hormonal dan genetik. Kanker payudara dapat dibagi ke dalam kasus sporadik, biasanya berhubungan dengan paparan hormonal dan kasus herediter yang berhubungan dengan riwayat keluarga atau mutasi germ line. 4,6 Terjadinya suatu karsinoma payudara biasanya melalui berbagai tahapan, termasuk perubahan morfologi pada payudara yang berhubungan dengan peningkatan jumlah sel-sel epitel perubahan proliferasi. Universitas Sumatera Utara 12 Perubahan awal berhubungan dengan hilangnya signal penghambat pertumbuhan, signal apoptosis dan menghasilkan signal pertumbuhan sendiri. Ketidakstabilan genetik dalam bentuk loss of heterozygosity LOH muncul sebagai tahap selanjutnya. 4,5 Herediter. Adanya riwayat kanker payudara pada keluarga menjadi penyebab peringkat pertama, didapatkan pada 13 wanita dengan kanker payudara. Hanya 1 yang disebabkan jalur mutasi genetik. Sekitar 25 familial kanker sekitar 3 dari seluruh kanker payudara disebabkan penekanan autosomal-dominant genes: BRCA1 dan BRCA2. Mutasi yang mempengaruhi protoonkogen dan gen penekan tumor di epitel payudara ikut serta dalam proses transformasi onkogenik. Di antara berbagai mutasi tersebut yang paling banyak dipelajari adalah ekspresi berlebihan protoonkogen ERBB2 HER2NEU, yang diketahui mengalami amplifikasi pada hampir 30 kanker payudara. Gen ini adalah anggota dari famili reseptor faktor pertumbuhan epidermis, dan ekspresi berlebihannya berkaitan dengan prognosis yang buruk. Secara analog, amplifikasi gen RAS dan MYC juga dilaporkan terjadi pada sebagian kanker payudara manusia. Mutasi gen penekan tumor RB1 dan TP53 juga ditemukan. Dalam transformasi berangkai sel epitel normal menjadi sel kanker, kemungkinan besar terjadi banyak mutasi didapat. 8 Sporadik. Disebabkan karena paparan hormon, dihubungkan dengan usia menarke dan menopause, riwayat reproduksi, riwayat menyusui, estrogen eksogen. Banyak terjadi pada post-menopause dan overekspresi ER Estrogen Reseptor. Estrogen merangsang pembentukan faktor pertumbuhan oleh sel epitel payudara normal dan Universitas Sumatera Utara 13 oleh sel kanker. Diduga bahwa reseptor estrogen dan progesteron yang secara normal terdapat di epitel payudara, mungkin berinteraksi dengan promotor pertumbuhan, seperti transforming growth factor α berkaitan dengan faktor pertumbuhan epitel, platelet-derived growth-factor dan faktor pertumbuhan fibroblast yang dikeluarkan oleh sel kanker payudara, untuk menciptakan suatu mekanisme autokrin perkembangan tumor. 8,13 Faktor lingkungan. Pengaruh lingkungan diisyaratkan oleh insiden kanker payudara yang berbeda-beda dalam kelompok yang secara genetis homogen dan perbedaan geografik dalam prevalensi. Faktor lingkungan lain yang penting adalah estrogen eksogen, iradiasi, nutrisi, konsumsi alkohol, merokok dan pemaparan kumulatif dalam jangka waktu lama terhadap kontaminan seperti heterosiklik amina maupun pestisida. 8

2.3.2. Penatalaksanaan dan Prognosa