xi
BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. K
ESIMPULAN….…………………………………………. 5.2. SARAN..
……………………………………………………
DAFTAR RUJUKAN ……………………………………………………
LAMPIRAN. ………..……………………………………………………
49 49
50 54
Universitas Sumatera Utara
xii
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 4.1. Rata-
rata pertambahan berat badan tikus tiap kelompok………… 40 Tabel 4.2. Berat massa pada payudara tikus dan reratanya………………….. 41
Tabel 4.3. Ekspresi indeks pelabelan Ki-67 pada tumor kelenjar payudara tikus 43
Universitas Sumatera Utara
xiii
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar.2.1. Anatomi payudara normal………………………………… .......... 9
Gambar.2.2. Mekanisme pertumbuhan neoplasma……….................................. 10
Gambar 2.3. Struktur molekul benzoalphapyrene……………………………… 14 Gambar 2.4. Ilustrasi sifat karsinogenesis senyawa PAH……………………….16
Gambar 2.5. Mekanisme kerja quercetin pada perkembangan kanker…………. 19
Gamb ar 2.6. Skema kerangka teori penelitian…………………………………. 25
Gambar.3.1. Gambar kerangka operasional…………………………………... 30 Gambar 4.1. Induksi benzoalphapyrene pada tikus donor…………………….. 39
Gambar 4.2. A. Massa di payudara tikus B.Massa yang sudah diangkat….…… 40
Gambar 4.3. Gambaran mikroskopis tumor payudara tikus…………….……… 42 Gambar 4.4. Ekspresi Ki-
67 pada tumor payudara tikus……..………………… 44
Universitas Sumatera Utara
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman Lampiran 1. Ethical Clearance…………………………………………….. 54
Lampiran 2. Karakterisasi benalu Teh...…………………………………. 55 Lampiran 3. Data baku penelitian………………………………………… 56
Lampiran 4. Data s tatistik…………………………………………………. 57
Universitas Sumatera Utara
xv
DAFTAR SINGKATAN
ATSDR : Agency for Toxic Substances and Disease Registry
BRCA : Breast Cancer Antigen 1
DAB : Diaminobenzidine
DNA : Deoxyribonucleic acid
ER : Estrogen Reseptor
G0 : Gap 0
G1 : Gap 1
HE : Hematoksilin-Eosin HER2NEU
: Human Epidermal growth factor Receptor 2 IAPI
: Ikatan Ahli Patologi Indonesia LOH
: Loss of Heterozygosity MIB
: MindBomb Homolog 1 MM1
: Melanoma Malignan-1 MRL
: Minimal Risk Level MYC
: Gen MYC OSHA
: The Occupational Safety and Health Administration PAH
: Polisiklik Aromatik Hidrokarbon RAS
: Gen RAS RB1
: Gen Retinoblastoma 1 RNA
: Ribonucleic acid S
: Sintesis SHBG
: Sex hormone-binding globulin TP53
: Protein p53 WHO
: World Health Organization
Universitas Sumatera Utara
xvi
ABSTRAK
Latar belakang. Kanker payudara merupakan kanker terbanyak kedua setelah kanker
paru yang menyebabkan kematian pada wanita. Data WHO menunjukkan 1,2 juta orang telah didiagnosis menderita kanker payudara. Data nasional dari Badan
Registrasi Kanker Perhimpunan Dokter Spesialis Patologi Indonesia, kanker payudara menduduki peringkat kedua setelah kanker servik. Terapi kanker payudara
meliputi pembedahan, radiasi, hormonal dan kemoterapi, kesuksesannya belum memuaskan tergantung pada stadium penyakit. Terapi tersebut sering tidak
terjangkau oleh masyarakat, maka dicari obat tradisional untuk pengobatan kanker. Ada beberapa kelebihan penggunaan obat tradisional, harganya lebih murah karena
dapat dibudidayakan, mudah didapat dan diharapkan efek samping lebih minimal dibanding obat antikanker sintetik. Benalu teh dari spesies Scurrula atropurpurea
sejak zaman dahulu telah digunakan untuk mencegah berbagai penyakit. Efek benalu teh Scurrula atropurpurea sebagai anti kanker telah banyak dibuktikan hingga
tingkat molekuler, namun sebagian besar dilakukan secara in vitro. Tujuan.
Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan aktivitas proliferasi sel kanker payudara tikus Wistar yang diinokulasi kanker terinduksi benzoalphapyrene dengan
pemberian ekstrak Scurrula atropurpurea. Metode.
Penelitian ini bersifat eksperimental murni dengan post test only control group design. Tikus Wistar digunakan pada penelitian ini dibagi ke dalam 5 lima
kelompok. Senyawa benzoalphapyrene digunakan untuk induksi terjadinya kanker payudara pada tikus. Ekstrak Scurrula atropurpurea diberikan saat inokulasi dosis
1,5gkgBBhari selama 3 minggu dan setelah timbulnya tumor dengan 2 dosis bertingkat, yakni 1,5gkgBBhari dan 3gkgBBhari selama 3 minggu. Timbulnya
tumor diamati dengan palpasi dan diamati dibawah mikroskop, serta diwarnai dengan pewarnaan HE dan Ki-67. Data yang diperoleh dari semua kelompok diolah dengan
program SPSS 10.0 dilakukan uji statistik non parametrik Kruskal Wallis dan dilanjutkan dengan Uji Mann-Whitney.
Hasil.
Terjadi penurunan ekspresi Ki-67 antara kelompok kontrol dengan perlakuan. Ekstrak benalu teh mampu menurunkan aktivitas proliferasi sel tumor jika diberi saat
inokulasi maupun setelah inokulasi kanker, walaupun secara statistik tidak menunjukkan perbedaan yang bermakna p=0,343 dan p=0.330.
Kesimpulan.
Efek inhibisi aktivitas proliferasi sel tumor dengan ekstrak benalu teh yang diberikan setelah inokulasi lebih baik pada dosis bertingkat dibandingkan dosis
rendah.
Kata kunci:
benzoalphapyrene, Scurrula atropurpurea, kanker payudara, Ki-67.
Universitas Sumatera Utara
xvii
ABSTRACT
Background . Breast cancer is the second largest cause of deaths after lung cancer in
women. The WHO data shows 1.2 million people have been diagnosed with breast cancer. The data from the National Cancer Registration Board Association of
Physician Specialists Pathology Indonesia, breast cancer was second ranks to cervical cancer. Breast cancer therapies include surgery, radiation, hormonal and
chemotherapy, has not been satisfactory success depends on the stage of the disease. Therapy is often not affordable by the community, then looking for a traditional
medicine for the treatment of cancer. There are several advantages of the use of traditional medicine, the price is cheaper because it can be cultivated, easily available
and are expected to more minimal side effects than synthetic anticancer drug. Parasite tea species Scurrula atropurpurea since ancient times has been used to prevent
various diseases. Effects parasite tea Scurrula atropurpurea as an anti-cancer has been widely proven to the molecular level, but the majority done in vitro.
Objective.
This study aims to prove the proliferative activity of breast cancer cells were inoculated Wistar rats induced cancer by administering extracts
benzoalphapyrene Scurrula atropurpurea. Methods.
This study is purely experimental with post-test only control group design. Wistar rats used in this study was divided into 5 five groups. Benzoalphapyrene
compound used to induce breast cancer in rat. Extract Scurrula atropurpurea inoculations given at a dose of 1.5gkg body weightday for 3 weeks and after the
onset of tumors with 2 doses storied as 1.5gkg body weightday for 3 weeks and 3gkg body weightday for 3 weeks. Tumor onset observed with palpation and
observed under a microscope, and stained with HE and Ki-67 staining. Data were obtained from all groups treated with the SPSS 10.0 statistical test performed non-
parametric Kruskal Wallis test followed by Mann-Whitney. Results.
There was a decrease of Ki-67 expression between the control group with the treatment. Parasite tea extracts can reduce tumor cell proliferation activity if given
the time of inoculation or after inoculation of cancer, although statistically not show significant difference p = 0.343 and p = 0330.
Conclusion.
Effect of inhibition of tumor cell proliferation activity by a given parasite tea extract after inoculation better than low-dose graded doses.
Keywords:
benzoalphapyrene, Scurrula atropurpurea, breast cancer, Ki-67.
Universitas Sumatera Utara
xvi
ABSTRAK
Latar belakang. Kanker payudara merupakan kanker terbanyak kedua setelah kanker
paru yang menyebabkan kematian pada wanita. Data WHO menunjukkan 1,2 juta orang telah didiagnosis menderita kanker payudara. Data nasional dari Badan
Registrasi Kanker Perhimpunan Dokter Spesialis Patologi Indonesia, kanker payudara menduduki peringkat kedua setelah kanker servik. Terapi kanker payudara
meliputi pembedahan, radiasi, hormonal dan kemoterapi, kesuksesannya belum memuaskan tergantung pada stadium penyakit. Terapi tersebut sering tidak
terjangkau oleh masyarakat, maka dicari obat tradisional untuk pengobatan kanker. Ada beberapa kelebihan penggunaan obat tradisional, harganya lebih murah karena
dapat dibudidayakan, mudah didapat dan diharapkan efek samping lebih minimal dibanding obat antikanker sintetik. Benalu teh dari spesies Scurrula atropurpurea
sejak zaman dahulu telah digunakan untuk mencegah berbagai penyakit. Efek benalu teh Scurrula atropurpurea sebagai anti kanker telah banyak dibuktikan hingga
tingkat molekuler, namun sebagian besar dilakukan secara in vitro. Tujuan.
Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan aktivitas proliferasi sel kanker payudara tikus Wistar yang diinokulasi kanker terinduksi benzoalphapyrene dengan
pemberian ekstrak Scurrula atropurpurea. Metode.
Penelitian ini bersifat eksperimental murni dengan post test only control group design. Tikus Wistar digunakan pada penelitian ini dibagi ke dalam 5 lima
kelompok. Senyawa benzoalphapyrene digunakan untuk induksi terjadinya kanker payudara pada tikus. Ekstrak Scurrula atropurpurea diberikan saat inokulasi dosis
1,5gkgBBhari selama 3 minggu dan setelah timbulnya tumor dengan 2 dosis bertingkat, yakni 1,5gkgBBhari dan 3gkgBBhari selama 3 minggu. Timbulnya
tumor diamati dengan palpasi dan diamati dibawah mikroskop, serta diwarnai dengan pewarnaan HE dan Ki-67. Data yang diperoleh dari semua kelompok diolah dengan
program SPSS 10.0 dilakukan uji statistik non parametrik Kruskal Wallis dan dilanjutkan dengan Uji Mann-Whitney.
Hasil.
Terjadi penurunan ekspresi Ki-67 antara kelompok kontrol dengan perlakuan. Ekstrak benalu teh mampu menurunkan aktivitas proliferasi sel tumor jika diberi saat
inokulasi maupun setelah inokulasi kanker, walaupun secara statistik tidak menunjukkan perbedaan yang bermakna p=0,343 dan p=0.330.
Kesimpulan.
Efek inhibisi aktivitas proliferasi sel tumor dengan ekstrak benalu teh yang diberikan setelah inokulasi lebih baik pada dosis bertingkat dibandingkan dosis
rendah.
Kata kunci:
benzoalphapyrene, Scurrula atropurpurea, kanker payudara, Ki-67.
Universitas Sumatera Utara
xvii
ABSTRACT
Background . Breast cancer is the second largest cause of deaths after lung cancer in
women. The WHO data shows 1.2 million people have been diagnosed with breast cancer. The data from the National Cancer Registration Board Association of
Physician Specialists Pathology Indonesia, breast cancer was second ranks to cervical cancer. Breast cancer therapies include surgery, radiation, hormonal and
chemotherapy, has not been satisfactory success depends on the stage of the disease. Therapy is often not affordable by the community, then looking for a traditional
medicine for the treatment of cancer. There are several advantages of the use of traditional medicine, the price is cheaper because it can be cultivated, easily available
and are expected to more minimal side effects than synthetic anticancer drug. Parasite tea species Scurrula atropurpurea since ancient times has been used to prevent
various diseases. Effects parasite tea Scurrula atropurpurea as an anti-cancer has been widely proven to the molecular level, but the majority done in vitro.
Objective.
This study aims to prove the proliferative activity of breast cancer cells were inoculated Wistar rats induced cancer by administering extracts
benzoalphapyrene Scurrula atropurpurea. Methods.
This study is purely experimental with post-test only control group design. Wistar rats used in this study was divided into 5 five groups. Benzoalphapyrene
compound used to induce breast cancer in rat. Extract Scurrula atropurpurea inoculations given at a dose of 1.5gkg body weightday for 3 weeks and after the
onset of tumors with 2 doses storied as 1.5gkg body weightday for 3 weeks and 3gkg body weightday for 3 weeks. Tumor onset observed with palpation and
observed under a microscope, and stained with HE and Ki-67 staining. Data were obtained from all groups treated with the SPSS 10.0 statistical test performed non-
parametric Kruskal Wallis test followed by Mann-Whitney. Results.
There was a decrease of Ki-67 expression between the control group with the treatment. Parasite tea extracts can reduce tumor cell proliferation activity if given
the time of inoculation or after inoculation of cancer, although statistically not show significant difference p = 0.343 and p = 0330.
Conclusion.
Effect of inhibition of tumor cell proliferation activity by a given parasite tea extract after inoculation better than low-dose graded doses.
Keywords:
benzoalphapyrene, Scurrula atropurpurea, breast cancer, Ki-67.
Universitas Sumatera Utara
1
BAB 1 PENDAHULUAN