5
Ohashi et al. menunjukkan efek anti invasif sebesar 99,4 pada konsentrasi 10mgml dan pengaruh epigallocathecin-3-O-gallate sebesar 72,8 terhadap invasi melanoma
maligna pada tikus.
15
Epigallocathecin-3-gallate juga merupakan angiogenesis inhibitor oral dan imunomodulator yang dapat meningkatkan sitokin IL-2 dan sitokin
TNF- α.
16
Scurrulla atropurpurea memiliki aktivitas anti oksidan dan anti karsinogen karena kandungan selenium.
17
Suplementasi lignan selama tujuh minggu setelah 13 minggu induksi kanker, menurunkan 50 volume tumor.
18
Penelitian Sulistyo 2008 menunjukkan bahwa pemberian ekstrak Scurrulla atropurpurea pada mencit dengan
dosis 1,5gkgBBhari selama 3 minggu memberikan efek profilaksis maupun kuratif terhadap karsinogenesis nasofaring pada mencit C3H.
19
Leksomono et al. 2006 yang dikutip oleh Sulistyo, juga pernah meneliti efek ekstrak Scurrulla atropurpurea
terhadap adenocarcinoma mammae mencit C3H dengan menilai perubahan histopatologi, sebukan sel mononuklear di sekitar jaringan kanker, dan proliferasi
limfosit di lien.
19
Penelitian ini untuk membuktikan inhibisi aktivitas proliferasi tumor payudara tikus Wistar yang diinokulasi kanker terinduksi benzoαpyrene dengan pemberian ekstrak
Scurrula atropurpurea.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang diatas dirumuskan masalah penelitian yaitu bagaimana efek ekstrak benalu teh Scurrulla atropurpurea terhadap aktivitas
proliferasi tumor payudara tikus Wistar yang diinokulasi kanker terinduksi benzoαpyrene dengan dosis bertingkat?
Universitas Sumatera Utara
6
1.3. Hipotesis
1 Ekstrak Scurrulla atropurpurea mampu menekan proliferasi sel tumor payudara tikus Wistar
2 Ada perbedaan aktivitas proliferasi sel tumor payudara tikus Wistar dengan pemberian ekstrak Scurrulla atropurpurea pada saat dan sesudah inokulasi
kanker.
1.4. Tujuan Penelitian 1.4.1. Tujuan Umum
Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan inhibisi aktivitas proliferasi sel tumor payudara tikus Wistar yang diinokulasi kanker terinduksi benzoαpyrene dengan
pemberian ekstrak benalu teh Scurrula atropurpurea.
1.4.2. Tujuan Khusus
1 Menghitung skor aktivitas proliferasi pada sel tumor payudara tikus Wistar yang tidak diberi ekstrak benalu teh Scurrulla atropurpurea
2 Menghitung skor aktivitas proliferasi pada sel tumor payudara tikus Wistar yang diberi ekstrak benalu teh Scurrulla atropurpurea dosis 1,5gkgBBhari
selama 3 minggu yang diberikan pada saat inokulasi. 3 Menghitung skor aktivitas proliferasi pada sel tumor payudara tikus Wistar
yang diberi ekstrak benalu teh Scurrulla atropurpurea dosis 1,5gkgBBhari dan 3gkgBBhari selama 3 minggu yang diberikan sesudah inokulasi.
Universitas Sumatera Utara
7
4 Mengevaluasi perbedaan efek ekstrak benalu teh Scurrulla atropurpurea terhadap aktivitas proliferasi sel tumor payudara tikus Wistar pada saat dan
sesudah inokulasi.
1.5. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat: 1. Memberikan informasi tentang potensi Scurrulla atropurpurea dalam
karsinogenesis kanker payudara. 2. Sebagai dasar pengembangan alternatif penanganan kanker payudara.
3. Memperkuat penelitian yang sudah dilakukan sebelumnya. 4. Memberikan informasi bagi penelitian selanjutnya.
Universitas Sumatera Utara
8
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Anatomi Payudara
Jaringan payudara pada manusia terdiri dari jaringan ikat dan lemak. Setiap payudara terdiri dari 12 sampai 20 lobulus kelenjar tubuloalveolar yang masing-masing
mempunyai saluran ke puting susu yang disebut duktus laktiferus. Diantara lobulus terdapat ligamentum Cooper yang memberi rangka untuk payudara. Setiap lobulus
terdiri dari sel-sel asini yang terdiri dari sel epitel kubus dan mioepitel yang mengelilingi lumen. Sel epitel mengarah ke lumen, sedangkan sel mioepitel terletak
diantara sel epitel dan membran basalis. Perdarahan payudara terutama berasal dari cabang a. perforantes anterior dari a.mammaria interna. Persarafan kulit payudara
oleh cabang pleksus servikalis dan n. interkostalis. Jaringan kelenjar payudara sendiri dipersarafi oleh saraf simpatik. Aliran limfe dari payudara sekitar 75 menuju ke
aksila, sisanya ke kelenjar parasternal dan interpektoralis. Hal ini penting karena kanker payudara pada umumnya menyebar melalui sistem limfatik dan penyebaran
penyakit biasanya sering ditemukan pada daerah nodus limfatik pada saat diagnosis.
13,20
Universitas Sumatera Utara