Gambaran mikroskopis tumor payudara tikus Ekspresi Ki-67 pada tumor kelenjar payudara tikus.

46 disebutkan bahwa Scurrulla atropurpurea tidak secara cepat mematikan sel-sel tumor, tetapi dapat membantu mencegah meluasnya sel-sel tumor Ohashi et al., dan diantara senyawa aktif yang dikandung, terdapat dua senyawa yang menunjukkan efek hambatan terhadap invasi sel kanker yaitu senyawa Octadeca-8,10,12-triynoic acid dan senyawa Epigallocathecin-3-O-gallate. 15 Penelitian lainnya menunjukkan bahwa suplementasi lignan selama tujuh minggu setelah 13 minggu induksi kanker, dapat menurunkan 50 volume tumor. 18

4.2.4. Gambaran mikroskopis tumor payudara tikus

Secara keseluruhan massa tumor pada payudara tikus secara mikroskopis menunjukkan pola perubahan yang sama yaitu dijumpai proliferasi kelenjar dengan sel-sel yang atipik, inti membesar, sebagian hiperkromatik, dan sitoplasma eosinofilik. Pada sebagian kelompok dijumpai mitotik 2-4 mitotiklpb. Namun peneliti tidak mengklasifikasikan grading kanker payudara sesuai dengan kriteria Richard-Bloom score dikarenakan tumor yang tumbuh pada kelompok perlakuan hanya menunjukkan proliferasi kelenjar dengan beberapa sel atipik, bukan menunjukkan keganasan kanker payudara.

4.2.5. Ekspresi Ki-67 pada tumor kelenjar payudara tikus.

Pada kelompok K1 tabel 4.3 menunjukkan bahwa ekspresi Ki-67 pada tumor kelenjar payudara tikus tertampil dengan indeks yang bervariasi dimana 20 terekspresi kuat dan 80 terekspresi lemah. Terbukti bahwa terjadi aktifitas proliferasi tumor yang bermakna pada kelompok kontrol. Dari beberapa penelitian menunjukkan bahwa ekspresi Ki-67 pada jaringan payudara normal atau pada epitel Universitas Sumatera Utara 47 normal yang berdekatan dengan fibroadenoma diekspresikan pada tingkat yang sangat rendah 3 dari sel. 43 Pada kelompok P1 yaitu pemberian ekstrak benalu teh dosis 1,5gkgBB hari selama 3 minggu bersamaan dengan inokulasi kanker payudara tabel 4.3 menunjukkan bahwa 20 terekspresi kuat, 40 terekspresi lemah dan 40 tak terwarnai dengan Ki-67. Hasil indeks pelabelan Ki-67 menunjukkan penurunan aktifitas proliferasi Ki- 67 dibandingkan dengan kelompok K1, meskipun secara statistik dengan menggunakan uji Mann-Whitney menunjukkan perbedaan yang tidak bermakna p=0,343. Hasil ini menunjukkan bahwa ekstrak benalu teh masih berperan sebagai penghambat aktivitas proliferasi. Hasil ini sejalan dengan penelitian Sulistyo bahwasanya pemberian Scurrulla atropurpurea pada mencit dengan dosis 1,5gkgBBhari selama 3 minggu memberikan efek preventif terhadap karsinogenesis nasofaring pada mencit C3H. 19 Pada tabel 4.3 juga menunjukkan terjadi penurunan ekspresi Ki-67 pada kelompok K2, P2 dan P3. Pada kelompok K2: 20 terekspresi kuat, 60 terekspresi lemah, 20 tidak terwarnai; kelompok P2: 60 terekspresi lemah, 40 tak terwarnai serta pada kelompok P3: 40 terekspresi lemah dan 60 tak terwarnai. Hal ini menunjukkan penurunan indeks pelabelan Ki-67 yang cukup berarti, meskipun analisis statistik dengan menggunakan uji Kruskal Wallis untuk menguji 3 kelompok K2, P2 dan P3 menunjukkan perbedaan yang tidak bermakna p=0,330. Penurunan indeks pelabelan Ki-67 lebih bermakna pada kelompok P3 daripada P2 jika dibandingkan dengan kelompok K2 tabel 4.3. Dari hasil ini menunjukkan bahwa Universitas Sumatera Utara 48 ekstrak benalu teh juga berperan sebagai penghambat proliferasi Ki-67 jika diberikan setelah tumbuhnya massa tumor, dimana penurunan indeks proliferasi lebih baik jika diberikan dengan dosis tinggi 3gkgBBhari daripada dosis rendah 1,5gkgBBhari. Hal ini sejalan dengan penelitian Sulistyo bahwasanya efek preventif Scurrulla atropurpurea lebih baik daripada efek kuratif jika diberikan dalam dosis yang sama. 19 Dari hasil penelitian ini membuktikan bahwa Scurrulla atropurpurea berpotensi sebagai anti kanker, dimana potensi kemopreventif diperankan oleh lignan dan epigallocathecin-3-o-gallate. Modulasi Scurrulla atropurpurea terhadap respon imun telah diperlihatkan oleh penelitian Ohashi et al. yang membuktikan peran Octadeca- 8,10,12-triynoic acid yang terkandung dalam Scurrulla atropurpurea mampu menghambat invasi sel kanker sebesar 99,4 pada konsentrasi 10 mgml dari hasil uji bioaktivitas terhadap invasi sel kanker secara invitro. 15 Kemampuan menghambat invasi sel kanker ini selain menghambat metastasis juga memungkinkan invasi sel ke jaringan sekitarnya terhambat, sehingga efek profilaksis Scurrulla atropurpurea lebih baik. Selenium berfungsi sebagai antioksidan bersama quercetin mampu menekan mutasi gen. Antioksidan akan melawan radikal bebas yang akan berpengaruh pada fungsi sel normal. 30,34 Universitas Sumatera Utara 49

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. KESIMPULAN

1. Pemberian ekstrak daun dan batang Scurrulla atropurpurea per-oral dengan dosis 1,5gkgBBhari selama 3 minggu bersamaan dengan inokulasi kanker terinduksi benzoalphapyrene menunjukkan kecenderungan penurunan aktivitas proliferasi sel tumor payudara tikus, meskipun tak bermakna p0,05. 2. Efek inhibisi aktivitas proliferasi sel tumor dengan pemberian ekstrak daun dan batang Scurrulla atropurpurea jika diberikan setelah tumbuhnya massa tumor payudara tikus Wistar lebih baik jika diberikan pada dosis bertingkat 3gkgBBharioral dibandingkan dengan dosis rendah 1,5gkgBBharioral.

5.2. SARAN

1. Penelitian in vitro atau kultur jaringan mungkin lebih baik digunakan untuk mencegah faktor immune surveillance host. 2. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mencari dosis kuratif yang tepat, baik dengan dosis bertingkat maupun interval waktu yang lebih lama dengan mempertimbangkan dose-effect relationship terhadap Scurrulla atropurpurea. Universitas Sumatera Utara